KABARBURSA.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah melaporkan kinerja keuangan untuk kuartal II 2025. Dalam agenda ini, sejumlah catatan positif dibukukan perusahaan, salah satunya mengenai pendapatan bersih yang meningkat 23 persen Year on Year (YoY) menjadi Rp4,3 triliun.
Laba usaha GOTO turut mencetak capaian positif senilai Rp21 miliar, hal ini sejalan dengan keberhasilan Grup memangkas rugi periode berjalan sebesar 77 persen YoY menjadi Rp222 miliar.
Tak hanya itu, GOTO juga mampu mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Hingga 30 Juni 2025, Perseroan memiliki Rp18,2 triliun, atau USD1,1 miliar dalam bentuk kas, setara kas dan deposito jangka pendek.
Meski laporan keuangan kuartal II 2025 menunjukkan capaian positif, saham GOTO masih terpantau koreksi. Merujuk data Stockbit, saham emiten ini ditutup koreksi di harga Rp62 pada perdagangan Kamis, 14 Agustus 2025.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan GOTO masih dalam tren sideways, support di level 56 dan resistance level 68.
Dia menilai di resistance tersebut, banyak tekanan jual yang akan dialami GOTO. Jadi, William melihat pergerakan saham GOTO agak sulit untuk menguat.
"Rekomendasi saya wait and see untuk saham GOTO," ujar William kepada Kabarbursa.com, Jumat, 15 Agustus 2025.
Masih mengutip Stockbit, Jumat, 15 Agustus 2025 pagi WIB, dalam periode satu bulan, saham GOTO terlihat mengalami penguatan 5,08 persen, bergerak di rentang 56–67.
Namun, penurunan terlihat pada jangka tiga bulan dengan koreksi 15,07 persen dari rentang harga 55–79, serta penurunan lebih dalam di enam bulan terakhir sebesar 23,46 persen pada kisaran 55–87.
Secara Year to Date (YTD), saham GOTO melemah 11,43 persen dibanding awal tahun, meskipun secara tahunan masih mencatat kenaikan 14,81 persen di rentang 50–89.
Jika ditarik ke periode tiga tahun, penurunan GOTO cukup tajam sebesar 78,91 persen, dari harga tertinggi di 344 menjadi titik terendah di level 50.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho mengatakan kinerja perusahaan di kuartal kedua 2025 menegaskan kekuatan model operasional dan pelaksanaan strategi kami yang disiplin.
Ia menyampaikan GOTO sukses membukukan EBITDA Grup yang disesuaikan tertinggi sebesar Rp427 miliar dan arus kas dari aktivitas operasi yang disesuaikan positif sebesar Rp313 miliar, didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang signifikan dan peningkatan efisiensi biaya di seluruh ekosistem.
"Seiring dengan skala yang kami kembangkan, kami mengoptimalkan daya ungkit operasional dan menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas, untuk menciptakan nilai tambah jangka panjang bagi pemegang saham," ungkap dia dalam keterangan resmi yang disiarkan perusahaan.
Sementara itu Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo mengatakan investasi perusahaan di infrastruktur teknologi, termasuk kesuksesan dalam melakukan migrasi cloud, digabungkan dengan perkembangan pesat dalam strategi AI kami, mampu mengatasi hambatan dan membuat GOTO berada di posisi yang baik untuk pertumbuhan di masa depan.
"Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai pedoman kinerja kami sejalan dengan upaya kami untuk menciptakan bisnis teknologi yang berkelanjutan, berfokus pada pelanggan yang mendukung kehidupan jutaan mitra pengemudi dan mitra usaha di seluruh Indonesia," tandasnya.
Adapun GOTO sendiri menyatakan EBITDA Grup yang disesuaikan untuk tahun penuh 2025 sebesar Rp1,4–1,6 triliun dan tetap yakin dapat mencapai pedoman tersebut.
Proyeksi tersebut didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal dari Perseroan, yang semuanya tunduk pada berbagai ketidakpastian dan risiko, termasuk meningkatnya persaingan pasar, inflasi biaya, kondisi makroekonomi, dan variabel lainnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.