KABARBURSA.COM- Virus Oropouche tengah merebak di Brasil dan telah menelan satu korban jiwa. Pakar Kesehatan dan Epidemiolog, Dicky Budiman, mengungkapkan bahwa potensi virus Oropouche masuk ke Indonesia cukup besar. Virus ini ditularkan oleh nyamuk, mirip dengan virus Zika.
"Potensi ini ada di negara-negara tropis ASEAN, termasuk Indonesia. Peluangnya cukup besar," kata Dicky, dikutip Selasa 30 April 2024.
Namun, Dicky menjelaskan bahwa wilayah Indonesia yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya virus Oropouche adalah daerah dekat habitat liar atau perkampungan, khususnya daerah hulu yang banyak nyamuknya.
"Oleh karena itu, sebelum terlambat, pemerintah harus mewaspadai hal ini dengan memperkuat pengawasan di pintu masuk bagi para pelaku perjalanan dari negara-negara Amerika Latin," jelas Dicky.
Meski demikian, masyarakat Indonesia tidak perlu panik menghadapi virus Oropouche ini.
"Harus diobservasi, pastikan ada kasus demam ini atau potensi demam lainnya. Tidak perlu panik, meski risiko menjadi pandemi masih jauh, namun tetap ada potensi outbreak atau kejadian luar biasa. Penguatan pintu masuk sangat penting, tapi bukan untuk pelarangan, hanya imbauan," tambah Dicky.
Mengingat Indonesia sedang dalam musim jarang hujan, Dicky menekankan pentingnya pendekatan harmonis antara lingkungan, manusia, dan hewan.
"Deteksi surveilans penyakit yang belum terdeteksi di Indonesia juga perlu dilakukan," tegas Dicky.
Sebelumnya, virus Oropouche ditemukan di Brasil dengan kasus kematian pertama. Dua pasien wanita di bawah usia 30 tahun meninggal akibat virus tersebut.
Gejala yang ditunjukkan mirip dengan demam berdarah, virus lain yang juga ditularkan melalui nyamuk dan sering disalahartikan sebagai Oropouche.
Virus Oropouche pertama kali teridentifikasi pada tahun 1955 di Trinidad dan Tobago, dinamai dari daerah Oropouche di Trinidad tempat penemuannya. Virus ini termasuk dalam famili Peribunyaviridae dan genus Orthobunyavirus.
Sejak ditemukan, Oropouche telah menjadi salah satu penyebab utama demam akut di Amerika Selatan dan Tengah, terutama di daerah tropis yang lembab. Dalam beberapa dekade terakhir, infeksi virus ini telah meningkat drastis di Brasil, Peru, Panama, dan negara-negara Amerika Latin lainnya. Terutama pada tahun 1960-an dan 1980-an, Brasil mengalami wabah besar dengan ribuan kasus infeksi.
Virus ini telah menjadi fokus utama perhatian kesehatan masyarakat di kawasan tersebut sejak saat itu.
Cara Penularan dan Reservoir Virus
Virus Oropouche tersebar terutama melalui gigitan nyamuk vektor, khususnya Culicoides paraensis. Nyamuk ini cenderung berkembang biak di lingkungan berawa, hutan hujan tropis, serta dekat dengan permukiman manusia.
Selain itu, virus ini juga ditemukan pada hewan seperti monyet dan burung, yang bertindak sebagai reservoir alami.
Virus Oropouche adalah virus RNA dengan struktur genom yang unik, terdiri dari tiga segmen yang mengkode protein-protein krusial untuk replikasi dan virulensi. Struktur genom ini memungkinkan virus bereplikasi dengan cepat dalam sel inang, menyebabkan gejala penyakit yang dapat menjadi sangat parah
Virus Oropouche memiliki beberapa karakteristik dan ciri khas yang membedakannya dari virus lainnya:
- Klasifikasi Virus
Virus ini tergolong dalam famili Peribunyaviridae dan genus Orthobunyavirus. Sebagai anggota dari genus ini, Oropouche adalah virus RNA yang memiliki struktur genom segmen ganda.
- Struktur Genom
Genom virus Oropouche terdiri dari tiga segmen RNA yang mengkode protein-protein penting untuk replikasi dan virulensi. Struktur ini memungkinkan virus untuk bereplikasi dengan efisien di dalam sel inang.
- Vektor Penularan
Virus ini terutama ditularkan melalui gigitan nyamuk dari spesies Culicoides paraensis. Nyamuk ini biasanya ditemukan di daerah berawa, hutan hujan tropis, dan lingkungan sekitar pemukiman manusia.
- Reservoir Alami
Selain manusia, hewan-hewan seperti monyet dan burung juga dapat menjadi reservoir alami bagi virus ini. Infeksi pada hewan-hewan ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas tetapi dapat menyebarkan virus ke nyamuk yang menggigitnya.
- Gejala Klinis
Infeksi Oropouche pada manusia dapat menyebabkan demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan ruam kulit. Gejala ini mirip dengan gejala demam berdarah, yang dapat menyebabkan kebingungan dalam diagnosis.
- Wilayah Penyebaran
Virus Oropouche terutama ditemukan di daerah tropis di Amerika Selatan dan Tengah, dengan peningkatan kasus infeksi yang signifikan di negara-negara seperti Brasil, Peru, dan Panama.
- Replikasi dan Virulensi
Struktur genom RNA yang unik memungkinkan virus Oropouche untuk bereplikasi dengan cepat di dalam sel inang, menyebabkan penyakit dengan gejala yang parah. Proses replikasi ini memanfaatkan mekanisme seluler untuk memproduksi partikel virus baru dan menginfeksi sel-sel lainnya. (*)