KABARBURSA.COM - PT Mora Telematika Indonesia Tbk atau Moratelindo (MORA) optimis menjalani bisnis di 2025 setelah memiliki sejumlah strategi.
Chief Strategic Business Officer MORA Resi Bramani menyampaikan, pada 2025 perusahaan akan terus melakukan perluasan jaringan fiber optic backbone dan last mile serta peningkatan pada kapasitas.
"Lalu, kami melakukan perluasan pada jaringan FTTH (Fiber To The Home)," ujar dia dalam agenda public expose pada Kamis, 5 Juni 2025.
Selain itu, MORA juga akan mengembangkan digitalisasi operasional dan inovasi produk perusahaan. Menurut Resi, langkah ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan daya saing usaha.
Resi mengatakan fokus perusahaan yang telah ditetapkan tahun ini diharapkan dapat mendorong Perseroan untuk terus menciptakan inovasi.
"Dan terus bergerak maju di masa yang akan datang dan memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutkan," ungkapnya.
Wakil Direktur Utama MORA Genta Andhika Putra memaparkan, jika Perseroan berhasil meningkatkan kapasitas bandwidth sebesar 8 persen menjadi 32 TB, yang berpengaruh pada kenaikan pendapatan sebesar 31 persen dari segmen Wholesales menjadi Rp804 Miliar pada 2024.
"Berdasarkan kontribusi kenaikan pendapatan tersebut, Perseroan berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp 1,82 triliun atau EBITDA Margin sebesar 46 persen jika dibandingkan dengan pendapatan di 2024 dan laba bersih sebesar Rp 262 Miliar pada akhir tahun 2024," terangnya.
Di sisi lain, Homepass FTTH MORA turut naik sebesar 14 persen menjadi lebih dari 788 ribu Homepass saat ini. Hal ini berdampak positif terhadap penetrasi penjualan Perseroan dimana jumlah pelanggan atau subscribers FTTH meningkat sebesar 37 persen menjadi lebih dari 227 ribu subscriber, serta penambahan pelanggan enterprise sebesar 16 persen menjadi lebih dari 12 ribu pelanggan saat ini.
Dari pencapaian tersebut, Perseroan berhasil mencatat kenaikan pendapatan sebesar 17 persen dari segmen retail menjadi Rp1,11 triliun.
Sementara itu mengutip Stockbit, saham MORA ditutup menguat ke level 428 usai naik sebanyak 3,38 persen pada perdagangan Kamis, 5 Juni 2025.
Kinerja Saham MORA: Menguat dengan Catatan
Saham MORA mengalami fluktuasi cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Dalam 6 bulan terakhir, saham mencatatkan penguatan 12,04 persen, namun secara tahunan masih terkoreksi -4,89 persen.
Secara year-to-date (YTD) saham MORA merosot -8,94 persen. Harga saham tertinggi dalam 52 minggu terakhir tercatat di Rp565, sementara level terendah berada di Rp290.
Dari sisi profitabilitas, MORA mencatatkan gross profit Margin sebesar 63,42 persen dan operating profit margin sebesar 29,85 persen, mencerminkan efisiensi operasional yang masih kuat.
Namun, net profit margin hanya berada di angka 11,68 persen, menandakan bahwa sebagian besar keuntungan operasional tergerus oleh beban lain seperti bunga dan pajak.
Dari sisi efisiensi aset dan modal, Return on Assets (ROA) tercatat sebesar 1,05 persen, sementara Return on Equity (ROE) hanya 2,01 persen, menunjukkan bahwa pengembalian terhadap pemilik modal masih relatif rendah.
Sementara itu, kondisi solvabilitas perusahaan cukup stabil. Current ratio dan quick ratio masing-masing berada di angka 1,51, mengindikasikan MORA masih mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Rasio Debt to Equity yang sebesar 0,71 menunjukkan struktur permodalan yang masih sehat, dengan ketergantungan pada utang yang tidak terlalu tinggi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.