Logo
>

Nilai Ekspor-impor Jawa Tengah pada April 2024 Fluktuasi

Ditulis oleh KabarBursa.com
Nilai Ekspor-impor Jawa Tengah pada April 2024 Fluktuasi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, nilai ekspor Jawa Tengah mencapai USD748,22 juta, turun 21,29 persen dibandingkan ekspor pada Maret 2024. Namun, dibandingkan dengan ekspor April 2023, terjadi kenaikan sebesar 10,41 persen.

    Ekspor nonmigas pada April 2024 mencapai USD716,56 juta, turun sebesar USD186,57 juta atau 20,66 persen dibandingkan nilai ekspor nonmigas pada Maret 2024.

    Secara keseluruhan, ekspor Jawa Tengah turun dari USD950,59 juta pada Maret 2024 menjadi USD748,22 juta pada April 2024, mencatat penurunan sebesar 21,29 persen.

    Penurunan ekspor ini disebabkan oleh turunnya ekspor migas dan nonmigas. Ekspor migas mengalami penurunan sebesar 33,29 persen, dari USD47,46 juta pada Maret menjadi USD31,66 juta pada April.

    Sementara, ekspor nonmigas turun 20,66 persen, dari USD903,13 juta pada Maret menjadi USD716,56 juta pada April.

    Penurunan ekspor migas terutama disebabkan oleh turunnya ekspor hasil minyak, dan pada bulan yang sama tidak ada ekspor gas alam dan minyak mentah.

    Tiga negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada April 2024 adalah Amerika Serikat (AS) dengan nilai USD313,10 juta, disusul Jepang dengan USD46,29 juta, dan Tiongkok dengan USD38,60 juta. Ketiganya berkontribusi sebesar 56,38 persen terhadap total ekspor nonmigas selama Januari-April 2024.

    sementara itu, meraca perdagangan Jawa Tengah pada April 2024 mencatat defisit sebesar USD310,27 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD539,47 juta, sementara neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus sebesar USD229,20 juta.

    Di sisi impor, nilai impor Jawa Tengah pada April 2024 mencapai USD1.058,49 juta, naik 2,24 persen dibandingkan impor pada Maret 2024, dan naik 7,77 persen dibandingkan impor April 2023.

    Impor nonmigas pada April 2024 mencapai USD487,36 juta, turun USD64,36 juta atau 11,67 persen dibandingkan nilai impor pada Maret 2024.

    Peningkatan impor pada April 2024 terutama dipicu oleh meningkatnya impor migas sebesar USD87,59 juta atau 18,11 persen, sementara impor nonmigas turun sebesar USD64,36 juta atau 11,67 persen. Peningkatan impor migas didorong oleh naiknya impor minyak mentah sebesar USD74,08 juta atau 19,64 persen, dan hasil minyak sebesar USD13,51 juta atau 12,71 persen.

    Jika dibandingkan dengan April 2023, nilai impor Jawa Tengah meningkat sebesar USD76,34 juta atau 7,77 persen. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya impor nonmigas sebesar USD59,83 juta atau 13,99 persen, dan impor migas yang meningkat sebesar USD16,51 juta atau 2,98 persen.

    Naiknya impor migas dipicu oleh meningkatnya impor minyak mentah sebesar USD9,17 juta atau 2,07 persen, dan hasil minyak sebesar USD7,34 juta atau 6,53 persen.

    Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada April 2024 adalah Tiongkok dengan nilai USD250,44 juta, Amerika Serikat dengan USD42,04 juta, dan Thailand dengan USD20,91 juta.

    Ajak Pengusaha Bangun Daerah

    Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengajak para pengusaha untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya.

    Nana menekankan bahwa keberhasilan pembangunan suatu daerah memerlukan sinergi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong kolaborasi dengan instansi terkait, termasuk sektor swasta, pengusaha, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

    "Kita harus menyatu kalau mau Jawa Tengah berhasil," kata Nana dalam keterangannya, Senin, 3 Juni 2024.

    Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara Business Dinner yang dihadiri para pengusaha dan stakeholder terkait di Hotel Tentrem, Kota Semarang, Minggu, 2 Juni 2024 malam.

    Nana menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah secara triwulan mencapai 1,79 persen, angka tertinggi secara nasional. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi tahunan berada pada angka 4,97 persen dan inflasi terkendali sekitar 3,27 persen.

    "Dengan pertemuan ini, diharapkan kita bisa kompak dan saling berkomunikasi sehingga pertumbuhan ekonomi kita semakin baik, tumbuh, dan berkembang," jelasnya.

    Nana mengungkapkan bahwa Pemprov Jateng terus memberikan fasilitas kepada para pengusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ini termasuk kesiapan tata ruang dan pengembangan kawasan industri yang progresif, menciptakan iklim investasi yang baik.

    Selain itu, pihaknya juga menghadirkan regulasi berupa peraturan daerah (Perda) yang memudahkan pelaku usaha untuk mengoptimalkan potensi mereka tanpa hambatan birokrasi.

    Pemprov Jateng juga menyiapkan tenaga kerja yang terampil dan siap sesuai kebutuhan industri.

    Upaya ini dilakukan melalui peningkatan sekolah vokasi, kerja sama dengan perusahaan, serta ekstensi Balai Latihan Kerja (BLK). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

    "Angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah per Februari 2024 turun dari 5,24 persen menjadi 4,39 persen. Jika pengangguran dapat ditekan, maka angka kemiskinan juga dapat kita tekan," papar Nana.

    Untuk meningkatkan kesejahteraan dan menurunkan angka kemiskinan, Pemprov Jateng menegaskan pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan. Nana berharap CSR dari perusahaan dapat disalurkan secara tepat sasaran.

    "Kemiskinan perlu menjadi perhatian kita bersama. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan dana CSR," tegasnya.

    Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno, mengatakan bahwa acara Business Dinner dihadiri oleh sekitar 70 tamu undangan, termasuk puluhan pemilik perusahaan, CEO, direksi, dan general manager (GM) perusahaan di Jawa Tengah. Selain itu, hadir juga perwakilan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), serta kepala dinas terkait.

    Sumarno menilai bahwa pembangunan di Jawa Tengah memerlukan kontribusi dari para pengusaha, salah satunya melalui program CSR.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi