KABARBURSA.COM - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menunjukkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024. NISP berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp4,87 triliun, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2023 yang tercatat Rp4,09 triliun.
Kenaikan ini menghasilkan laba bersih per saham sebesar Rp214,39 dan mencerminkan pertumbuhan positif perusahaan.
Pada laporan keuangan akhir tahun 2024, NISP tercatat memiliki total aset sebesar Rp281.008,2 miliar, dengan total ekuitas yang mencapai Rp40.691,4 miliar. Meskipun bank ini memiliki beban utang jangka pendek (S.T Debt) sebesar Rp18.912 miliar dan utang jangka panjang (L.T Debt) yang jauh lebih besar, yaitu Rp221.404,9 miliar, rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) masih menunjukkan angka yang sangat tinggi di level 5,91, yang mencerminkan ketergantungan perusahaan terhadap pembiayaan eksternal.
Dalam hal pendapatan, NISP berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp18.776,2 miliar, yang seluruhnya berkontribusi pada laba kotor. Sementara itu, laba operasional bank ini tercatat sebesar Rp5.705,8 miliar, dan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) tercatat Rp6.104,5 miliar.
Meski NISP tidak membayar bunga pinjaman (Interest Exp.) pada periode ini, perusahaan tetap mencatatkan hasil yang sangat baik dari sisi laba bersih dan EBITDA.
Dari sisi rasio keuangan, NISP menunjukkan angka yang menarik dengan rasio Price-to-Earnings (PER) yang cukup rendah, yakni 6,23x, yang mencerminkan valuasi yang relatif terjangkau jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Rasio Price-to-Book Value (PBV) juga menunjukkan angka yang menarik di level 0,75x, mengindikasikan saham NISP diperdagangkan dengan harga yang lebih rendah dari nilai bukunya, sebuah peluang bagi investor yang mencari saham undervalued.
Di sisi lain, Return on Assets (ROA) tercatat sebesar 1,73 persen, sementara Return on Equity (ROE) yang sebesar 11,96 perseb menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari ekuitas yang dimilikinya.
Dengan total kapitalisasi pasar yang mencapai Rp30.325,6 miliar dan dividen yang mencapai 72 persen dari laba bersih, NISP memperlihatkan komitmennya untuk memberikan keuntungan kepada para pemegang saham. Meskipun rasio Debt-to-Capital (Debt/TotalCap) terbilang tinggi di 0,86, yang menunjukkan bahwa sebagian besar kapitalisasi perusahaan berasal dari utang, hal ini masih dalam batas wajar bagi industri perbankan yang memang memiliki profil leverage yang lebih besar.
Secara keseluruhan, PT Bank OCBC NISP Tbk menunjukkan kinerja yang sangat baik dalam tahun 2024, dengan laba yang tumbuh, efisiensi operasional yang baik, serta valuasi yang menarik bagi investor.
Pergerakan Saham NISP
Pada penutupan perdagangan bursa 31 Januari 2025, harga saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) tercatat sebesar Rp1.335, mengalami kenaikan sebesar 10 poin atau 0,75 persen dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Saham ini diperdagangkan dengan rentang harga harian antara Rp1.315 di level terendah dan Rp1.340 di level tertinggi.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp30,33 triliun, NISP memiliki price-to-earnings ratio (P/E ratio) sebesar 6,31, yang menunjukkan valuasi saham relatif lebih terjangkau jika dibandingkan dengan rata-rata sektor perbankan. Selain itu, bank ini menawarkan dividen yield yang cukup menarik, yaitu sebesar 5,39 persen, yang bisa menjadi daya tarik bagi para investor yang mengutamakan pendapatan pasif dari dividen.
Selama periode 52 minggu terakhir, saham NISP tercatat mencapai harga tertinggi di Rp1.445 dan harga terendah di Rp1.180, mencerminkan volatilitas yang cukup signifikan di pasar. Meski demikian, harga saham saat ini masih berada di kisaran yang lebih rendah dibandingkan dengan puncaknya, yang mungkin menjadi kesempatan menarik bagi investor yang mencari saham dengan potensi kenaikan harga.
Sementara, dalam lima hari terakhir, saham PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,38 persen, berakhir pada harga Rp1.335 per saham. Kenaikan ini menunjukkan adanya sedikit perbaikan harga dalam periode singkat meskipun fluktuasi pasar tetap terasa.
Namun, dalam periode sebulan terakhir, saham ini mengalami penurunan sebesar 1,84 perseb, menyiratkan adanya tekanan jual yang mungkin terkait dengan kondisi pasar atau faktor eksternal lainnya yang mempengaruhi sentimen investor.
Jika dilihat dari sisi jangka waktu yang lebih panjang, yakni enam bulan terakhir, harga saham NISP menunjukkan penurunan yang sedikit lebih signifikan sebesar 0,37 persen. Meskipun tidak terlalu besar, penurunan ini mencerminkan kondisi pasar yang tidak sepenuhnya menguntungkan bagi bank dalam periode tersebut, mungkin dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi makro atau kinerja sektor perbankan yang berfluktuasi.
Sementara itu, sejak awal tahun 2024 (ytd) hingga saat ini, harga saham NISP mengalami penurunan yang sama dengan yang tercatat pada bulan terakhir, yaitu sebesar 1,84 persen. Hal ini mencerminkan kinerja saham yang cenderung stagnan atau mengalami penurunan di tengah dinamika pasar yang berubah-ubah.
Meskipun ada penurunan harga dalam beberapa periode tersebut, penting untuk mencatat bahwa harga saham NISP masih berada pada level yang relatif stabil jika dibandingkan dengan rentang harga 52 minggu terakhir. Investor mungkin tetap memperhatikan kinerja bank ini dalam konteks jangka panjang, mengingat sejumlah faktor eksternal dapat mempengaruhi harga saham dalam jangka pendek.(*)