KABARBURSA.COM – PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS) mengakui kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa sebagian lahan sawit yang mereka kelola berada di kawasan hutan tanpa izin.
Hal ini diketahui berdasarkan keterbukaan informasi yang terbit menyusul pemberitaan yang mengangkat isu lahan sawit ilegal oleh media nasional.
Direktur Utama NSSS, Teguh Patriawan, mengungkapkan bahwa lahan tersebut terletak di Kalimantan Tengah dan saat ini sedang dalam proses verifikasi, meski perusahaan belum menerima denda atau sanksi administratif terkait masalah tersebut.
Itu biasanya diterbitkan oleh Satgas Penguatan Tata Kelola Hutan (PKH), KLHK, atau Kejaksaan Agung.
“Kami belum menerima surat lebih lanjut mengenai denda tersebut. Oleh karena itu, kami belum bisa melakukan estimasi mengenai dampak material dari potensi denda terhadap laporan keuangan,” ujar Teguh, dikutip Minggu, 12 Oktober 2025.
Meskipun tidak ada surat pemberitahuan atau tagihan yang diterima, potensi denda hingga Rp25 juta per hektare membuat NSSS menghadapi ancaman serius terhadap keuangan perusahaan.
Perusahaan belum dapat mengestimasi dampak material denda ini pada laporan keuangan mereka, karena belum ada surat resmi yang menyatakan sanksi yang pasti.
Adapun NSSS menjelaskan bahwa saat ini, luas lahan yang dimiliki masih dalam tahap verifikasi dan belum dapat dipastikan karena proses administrasi masih berlangsung.
Rencana penyelesaian dilakukan melalui mekanisme Penyelesaian Penguasaan Tanah dalam Kawasan Hutan (PPTKH) sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK).
Dalam upaya memitigasi dampak risiko ini, ujar Teguh, NSSS menegaskan akan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah ini dengan mematuhi peraturan yang berlaku.
Kinerja Saham NSSS
Dari lantai bursa, saham NSSS ditutup koreksi 0,92 persen atau sebesar 5 poin ke level 540 pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Pada perdagangan hari itu, saham NSSS dibuka di level 550, dengan sempat mencapai harga tertinggi di level 555.
Sementara itu, dalam rentang sepekan, saham NSSS sudah melorot 20 poin (3,57 persen), dengan asumsi berita dari media nasional tentang pemberintaan lahan sawit ilegal. Namun demikian, performa sahamnya dalam rentang sebulan dan year to date (ytd) masih positif dengan masing-masing naik 22,73 persen dan 95,65 persen. (*)