KABARBURSA.COM - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menetapkan target uji coba atau Proof-of-Concept (POC) taksi terbang untuk IKN di Samarinda, Kalimantan Timur.
"Hyundai dari Korea Selatan akan melakukan uji coba pada Juli terkait POC taksi terbang," kata Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi, di Jakarta, Senin 27 Mei.
Ali menjelaskan bahwa pada uji coba bulan Juli tersebut, Hyundai akan bekerjasama dengan Pemerintah Kota Samarinda menggunakan Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto sebagai lokasi uji coba taksi terbang.
Tahun lalu, OIKN telah melakukan uji coba taksi terbang di Bandara Budiarto Curug, Tangerang, menggunakan taksi terbang dari perusahaan EHang China yang berkapasitas dua orang.
"Uji coba di Samarinda nanti menggunakan taksi terbang berkapasitas lima orang, sehingga kapasitasnya lebih besar," ujar Ali.
Ia menambahkan bahwa taksi terbang ini berpotensi menjadi moda transportasi publik. Selain itu, taksi terbang ini menggunakan baterai sebagai sumber energinya, memungkinkan penerbangan hingga jarak 100 km sekali terbang.
"Jadi, kalau ingin ke Balikpapan, Kalimantan Timur, atau Palu, Sulawesi Tengah, tidak perlu lagi singgah di Makassar atau Jakarta dengan penerbangan konvensional, bisa langsung menggunakan taksi terbang," jelasnya.
OIKN sedang melakukan evaluasi, membahas, dan menghitung aspek ekonomis agar taksi terbang di IKN dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
"Perhitungan ekonomis sangat penting agar biaya tidak membebani masyarakat. Ini pasti kita evaluasi dan diskusikan demi kepentingan publik," tegas Ali.
Selain Hyundai, Boeing Wisk dari Amerika Serikat juga mengembangkan taksi terbang dengan platform drone dan tertarik melakukan uji coba di IKN.
Menurut Ali, taksi terbang di seluruh dunia masih dalam tahap pengembangan sehingga belum ada komersialisasi.
"Ini disebabkan taksi terbang masih membutuhkan pengembangan teknologi dan aturan pemanfaatan ruang udara, dan seluruh dunia masih dalam proses terkait kedua hal tersebut," kata Ali.
Di Indonesia, tim teknis antara Hyundai dan BUMN PT. Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI sudah dibentuk, sehingga ke depannya dapat mengembangkan taksi terbang.
Ali menambahkan bahwa Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) telah ditandatangani antara Hyundai dan PTDI. Diharapkan PTDI akan menerima transfer pengetahuan sehingga mampu mengembangkan taksi terbang di masa depan.
Infrastruktur Taksi Terbang
Penggunaan taksi terbang diyakini bisa mendatangkan investor jika kendaraan ini benar-benar diminati oleh masyarakat. Dan investasinya pun tak sebesar Mobil Listrik.
Ketua Forum Transportasi Penerbangan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Aris Wibowo memperkirakan pembangunan infrastruktur taksi terbang bakal menelan dana yang besar. Namun tak sebanding dengan pembiayaan ekosistem mobil listrik.
Dia kemudian memberikan contoh terkait penggunaan mobil listrik. Dalam hal ini, kata dia, mobil listrik memerlukan investasi berupa pembangunan pabrik mobil, hingga pembangunan pabrik baterainya.
Begitupun dengan taksi terbang. Aris berpandangan jika para investor sudah mempertimbangkan penggunaan kendaraan ini.
Akan tetapi, Aris berharap implementasi taksi terbang harus benar-benar dilakukan dengan baik agar transportasi ini bisa diterima masyarakat.
Salah satu yang harus dilakukan adalah, kata Aris, mementingkan keselematan dan rasa aman bagi masyarakat ketika menggunakan taksi terbang.
Jika langkah itu berhasil dijalankan, dia yakin para investor bakal tertarik untuk berinvestasi pada infrastruktur taksi terbang.
“Ada demand, ada suplai. Artinya kalau masyarakat nanti menyukai (taksi terbang) investor juga akan mau untuk investasi infrastrukturnya,” pungkasnya.
Uji coba transportasi cerdas di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dilakukan pada Juli 2024. Dua di antaranya adalah autonomous rail transit (ART) alias kereta tanpa rel dan advanced air mobility atau taksi terbang.
“IKN Nusantara akan mengimplementasikan sistem transportasi cerdas atau intelligent transportation system (ITS) untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam bermobilitas,” kata kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof Mohammed Ali Berawi, dalam keterangan resmi, Sabtu, 4 Mei 2024.
Menurut Ali, momentum pembangunan IKN merupakan peluang besar untuk pengembangan dan penguasaan teknologi ITS dan moda transportasi inovatif, seperti kendaraan otonom dan advanced air mobility.
Ia memastikan kedua moda transportasi cerdas itu akan diujicobakan pada Juli ini.
Ali Berawi juga menyatakan bahwa IKN didesain sebagai ibu kota yang menerapkan konsep kota cerdas berlandaskan prinsip hijau dan berkelanjutan.
Pengembangan infrastruktur, sebagai sektor kritikal, akan dijalankan dengan prinsip-prinsip tersebut untuk membantu meningkatkan kinerja operasional kota dan kualitas hidup penduduk.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.