KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa, 21 Oktober 2025, dengan lonjakan impresif sebesar 2,19 persen ke posisi 8.089. Aksi beli bersih investor asing yang mencapai Rp657 miliar menjadi bahan bakar utama reli pasar hari itu.
Saham-saham berkapitalisasi raksasa seperti BBCA, ASII, TLKM, WIFI, dan FILM menjadi sasaran utama para investor global yang berburu momentum kenaikan.
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menuturkan secara teknikal IHSG berpeluang menguji level resistensi kuat di 8.120. Namun, ia mengingatkan perlunya kewaspadaan jika penguatan tak mampu menembus batas tersebut. “Kegagalan menembus area itu bisa memicu koreksi ke kisaran support 8.000–8.040,” ujarnya dalam riset harian.
Dari sisi strategi, saham seperti BRMS, BRPT, RAJA, ARCI, ANTM, dan HRTA direkomendasikan untuk aksi speculative buy, dengan kisaran harga dan target jangka pendek menyesuaikan profil risiko masing-masing investor.
Sementara itu, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta, CTA, menilai tren penguatan IHSG masih solid. Ia menyebut momentum ini ditopang oleh penguatan rata-rata pergerakan (MA20 dan MA60) serta faktor eksternal yang relatif bersahabat.
“Redanya tensi dagang AS–China dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober menjadi katalis positif bagi pasar,” katanya.
Dari dalam negeri, pelaku pasar turut menanti potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia sebesar 25 basis poin dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dijadwalkan Rabu besok—sentimen yang diyakini mampu memperkuat optimisme jangka pendek di bursa domestik.
Bukan Penguncian Sementara
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencabut penguncian sementara (unsuspensi) terhadap enam saham emiten setelah melalui proses evaluasi dan monitoring.
Enam saham tersebut yakni PT Estee Gold Feet Tbk (EURO), PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA), PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK), PT Era Graharealty Tbk (IPAC), serta PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) beserta seri warannya (TRIN-W).
Pembukaan suspensi dimulai pada sesi I perdagangan reguler dan tunai hari ini, Selasa (21/10). Khusus untuk waran TRIN-W, pembukaan berlaku di seluruh pasar, sehingga investor kembali dapat memperdagangkan saham-saham tersebut.
Surat pembukaan suspensi itu ditandatangani oleh Pelaksana Harian Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Donni Kusuma Permana, serta Pande Made Kusuma Ari A, Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.