Logo
>

Paetongtarn, PM Thailand Perempuan Pertama Dinasti Shinawatra

Ditulis oleh KabarBursa.com
Paetongtarn, PM Thailand Perempuan Pertama Dinasti Shinawatra

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Paetongtarn Shinawatra, pemimpin baru Thailand, merupakan pewaris dinasti politik Shinawatra yang kuat, dan menjadi perdana menteri termuda dalam sejarah negeri tersebut. Dengan langkah yang penuh optimisme, ia bertekad membawa kestabilan politik setelah pendahulunya digulingkan oleh pengadilan karena pelanggaran etika.

    Di usianya yang baru 37 tahun, Paetongtarn menjadi wanita kedua yang menduduki kursi teratas pemerintahan Thailand, mengikuti jejak dua anggota keluarganya yang juga pernah memimpin negara.

    Ayahnya, Thaksin Shinawatra, seorang miliarder yang menjabat perdana menteri dari 2001 hingga 2006 sebelum digulingkan oleh kudeta militer, baru saja kembali ke tanah air setelah 15 tahun berada di pengasingan. Kembalinya Thaksin diprediksi akan membawa pengaruh besar dalam lanskap politik Thailand.

    Dinasti politik Shinawatra adalah salah satu kekuatan politik paling menonjol di Thailand selama beberapa dekade terakhir. Dinasti ini dimulai dengan Thaksin Shinawatra, seorang pengusaha miliarder yang menjadi Perdana Menteri Thailand pada tahun 2001. Thaksin dikenal karena kebijakan populisnya yang menarik simpati kalangan pedesaan dan kelas pekerja, seperti program kesehatan gratis dan pinjaman mikro. Namun, kepemimpinannya juga penuh kontroversi, dengan tuduhan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

    Pada tahun 2006, Thaksin digulingkan melalui kudeta militer setelah berbagai protes dari kalangan urban dan elit politik. Meskipun terpaksa mengasingkan diri, pengaruhnya tetap kuat di Thailand. Partai politik yang didirikannya, Thai Rak Thai (dan penerusnya), terus memenangkan pemilihan umum, menunjukkan bahwa pendukung Thaksin masih besar, terutama di wilayah pedesaan dan utara Thailand.

    Setelah Thaksin, adik perempuannya, Yingluck Shinawatra, terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi Perdana Menteri Thailand pada tahun 2011. Yingluck juga melanjutkan kebijakan populis Thaksin dan menjadi simbol kelanjutan pengaruh dinasti Shinawatra. Namun, seperti kakaknya, ia juga menghadapi tekanan dari oposisi politik dan militer. Pada tahun 2014, ia digulingkan melalui kudeta militer lainnya.

    Dinasti Shinawatra masih menjadi kekuatan yang sangat berpengaruh dalam politik Thailand, meskipun para anggotanya harus berjuang melawan tantangan dari elit konservatif dan militer. Hingga kini, loyalis Thaksin tetap solid dan terus menjadi ancaman bagi kekuasaan politik yang didominasi oleh militer. Sementara itu, Thaksin sendiri terus hidup dalam pengasingan, tetapi terus terlibat dalam politik Thailand melalui sekutu dan partai politik yang ia dukung.

    Tugas besar kini berada di pundak Paetongtarn. Ia harus menenangkan kegelisahan para pemilih terkait biaya hidup yang terus melambung, sembari meredakan kekhawatiran investor asing tentang ketidakstabilan politik di negaranya.

    Siapakah Paetongtarn?

    Paetongtarn, atau yang akrab disapa Ing, adalah putri bungsu Thaksin Shinawatra. Dinasti politik Shinawatra telah menguasai panggung politik Thailand sejak pergantian abad. Paetongtarn menempuh pendidikan di Universitas Chulalongkorn, Thailand, dalam bidang ilmu politik. Ia kemudian melanjutkan studi magister di University of Surrey, Inggris, di bidang manajemen hotel internasional. Nama Paetongtarn mencuat ke permukaan pada usia 17 tahun saat ia bekerja paruh waktu di McDonald's, dan ayahnya datang berkunjung.

    Ia menikah dengan Pidok Sooksawas, seorang pilot komersial, dan dikaruniai dua anak, termasuk seorang bayi laki-laki yang lahir saat Paetongtarn tengah sibuk berkampanye pada pemilu tahun lalu.

    Apa Karier Sebelum Politik?

    Sebelum terjun ke panggung politik, Paetongtarn berkarier di kerajaan bisnis keluarganya. Sejak 2011, ia terlibat dalam perusahaan-perusahaan keluarga yang bergerak di berbagai sektor seperti lapangan golf, real estat, perhotelan, dan telekomunikasi. Hingga awal tahun ini, ia menjabat sebagai CEO di Rende Development Co, sebuah perusahaan perhotelan yang dipimpin oleh saudara perempuannya, Pintongta Shinawatra Kunakornwong, dengan proyek utama hotel mewah Rosewood di Bangkok.

    Paetongtarn juga memegang 28,5 persen saham di SC Asset Corp Pcl, sebuah perusahaan properti publik, dengan nilai sekitar 5,2 miliar baht (USD152 juta).

    Sebelum resmi menduduki jabatan perdana menteri, ia harus mundur dari posisinya di bisnis keluarga dan mematuhi aturan kepemilikan saham yang berlaku di Thailand.

    Bagaimana Paetongtarn Masuk ke Dunia Politik?

    Sejak kecil, Paetongtarn telah terlibat erat dalam perjalanan politik ayahnya. Saat usianya delapan tahun, ia menemani Thaksin saat pertama kali menjabat sebagai menteri luar negeri. Pada usia 20 tahun, Paetongtarn harus bersembunyi di tengah hiruk-pikuk kudeta militer yang menggulingkan ayahnya. Dua tahun kemudian, ia menyaksikan ayahnya melarikan diri dari Thailand untuk menghindari tuduhan korupsi yang dianggap bermotif politik.

    Karier politiknya resmi dimulai pada 2021, saat ia bergabung dengan Pheu Thai dan menjabat sebagai direktur komite inovasi serta inklusivitas partai. Dua tahun kemudian, ia memimpin kampanye pemilu dan mencalonkan diri sebagai salah satu dari tiga kandidat perdana menteri, berjanji untuk mengakhiri hampir satu dekade pemerintahan yang didominasi oleh aliansi militer di bawah Prayuth Chan-Ocha.

    Meskipun keluarga Shinawatra dianggap sebagai ancaman oleh kalangan elit kerajaan Thailand, Paetongtarn bertekad untuk memutus siklus kudeta yang telah menggulingkan Thaksin pada 2006 dan Yingluck pada 2014. Ironisnya, kini ia harus membangun aliansi dengan konservatif pro-royalis untuk membentuk pemerintahan Pheu Thai yang baru.

    Apa Kebijakan Utamanya?

    Kemenangan Paetongtarn dalam pemilu ini memungkinkan Pheu Thai untuk tetap memimpin pemerintahan baru, dengan sedikit perubahan pada kebijakan yang telah digariskan oleh pemerintahan sebelumnya. Fokus utamanya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal yang lebih fleksibel, menekan biaya hidup yang melonjak, dan menangani utang rumah tangga yang nyaris mencapai rekor tertinggi.

    Paetongtarn juga mendukung suku bunga yang lebih rendah, mengkritik kebijakan bank sentral yang menurutnya menghambat pemulihan ekonomi. Namun, masih belum jelas apakah kepemimpinannya akan memutuskan untuk menghapus program dompet digital senilai USD14 miliar, sebuah janji kampanye dari partai Pheu Thai.

    Ketika ditanya mengenai program tersebut pada malam pencalonannya, Paetongtarn hanya mengatakan bahwa ia akan meninjaunya kembali setelah menduduki kursi perdana menteri. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi