Logo
>

PALM Hentikan Obligasi Jumbo: Strategi Baru atau Sinyal Kehati-hatian?

PALM hentikan obligasi jumbo Rp5 triliun demi strategi baru pendanaan, saham koreksi tipis tapi tren jangka menengah tetap positif dengan sinyal teknikal beli.

Ditulis oleh Yunila Wati
PALM Hentikan Obligasi Jumbo: Strategi Baru atau Sinyal Kehati-hatian?
Ilustrasi pergerakan IHSG. Foto: KabarBursa.com/Hutama Prayoga.

KABARBURSA.COM - Langkah PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM), emiten investasi milik Boy Thohir dan Saratoga Group, menghentikan program obligasi berkelanjutan II senilai Rp5 triliun menarik perhatian pasar. 

Padahal, program ini sudah mendapatkan persetujuan OJK pada November 2023 dan berhasil menghimpun Rp2,965 triliun dalam lima tahap penerbitan. Masih ada sisa target Rp2,03 triliun yang akhirnya batal direalisasikan.

Manajemen melalui Corporate Secretary Lim Na Lie, menegaskan bahwa penghentian program ini bukan karena kegagalan, melainkan strategi. Perseroan disebut berencana menerbitkan program penawaran umum obligasi baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan strategi keuangan jangka panjang. 

Dengan kata lain, PALM memilih untuk mengatur ulang peta pendanaan alih-alih memaksakan skema lama yang mungkin kurang relevan dengan arah bisnis saat ini.

Kedua, PALM tetap menunjukkan daya tarik di mata investor. Terbukti Perusahaan berhasil menyerap hampir Rp3 triliun dalam lima tahap sebelumnya. Ketiga, pasar akan menunggu bagaimana bentuk obligasi baru yang akan ditawarkan, termasuk tenor, bunga, dan tujuan penggunaannya.

Di balik keputusan ini, terdapat beberapa catatan penting. Pertama, penghentian program bisa dibaca sebagai bentuk fleksibilitas dalam mengelola keuangan, terutama jika kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar berubah. 

Saham Melemah Tipis, Teknikal Beri Sinyal Beli

Dari sisi saham, pergerakan PALM menunjukkan dinamika jangka pendek yang wajar. Pada perdagangan Kamis, 11 September 2025, saham PALM melemah tipis 0,96 persen ke Rp414 per lembar. 

Meski terkoreksi harian, kinerja enam bulan terakhir tetap impresif dengan kenaikan 47,3 persen dari level Rp300 pada Maret 2025. Data ini memperlihatkan minat investor terhadap saham PALM masih terjaga meski sentimen obligasi sedikit menguji psikologis pasar.

Secara teknikal, indikator memberikan sinyal yang relatif positif. Moving average secara keseluruhan menunjukkan tren “beli”, dengan sembilan sinyal beli berbanding tiga sinyal jual. 

Meski ada beberapa indikator momentum seperti Stochastic RSI yang mengarah ke “jual” dan ADX yang menandakan tren melemah, RSI berada di level 55 yang masih sehat, sementara MACD, ROC, dan Bull/Bear Power mendukung posisi beli. 

Level pivot point menempatkan support kuat di area Rp400–415, sementara resistance terdekat berada di kisaran Rp432–447. Jika harga mampu bertahan di atas Rp415, peluang rebound menuju Rp432 terbuka, tetapi jika jebol Rp400, koreksi lebih dalam bisa terjadi.

Secara keseluruhan, penghentian obligasi jumbo PALM tidak serta-merta mencerminkan masalah fundamental, melainkan lebih pada penyesuaian strategi pendanaan. Saham PALM masih menunjukkan tren positif baik dari sisi teknikal maupun historis pergerakan enam bulanan. 

Bagi investor, saham ini masih layak diperhatikan, dengan catatan disiplin pada level support-resistance untuk mengantisipasi fluktuasi jangka pendek. 

Koreksi sehat bisa menjadi peluang akumulasi, sementara terobosan obligasi baru berpotensi menjadi katalis berikutnya bagi pergerakan saham PALM.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79