KABARBURSA.COM - Saham teknologi Apple meroket ke puncak tertinggi setelah investor memberi sambutan positif terhadap perkembangan yang diumumkan dalam acara Worldwide Developers Conference (WWDC) terbaru.
WWDC, sebuah konferensi tahunan yang diselenggarakan oleh Apple Inc., dirancang khusus untuk pengembang perangkat lunak yang beroperasi di dalam ekosistem Apple. Acara ini mencakup pengembang aplikasi untuk platform-platform seperti iOS, macOS, watchOS, dan tvOS.
Menurut laporan dari Business Insider pada hari Rabu, 12 Juni 2024 mengungkapkan bahwa nilai pasar Apple meningkat sebesar USD198 miliar pada hari Selasa, 11 Juni 2024. Hal menarik lainnya adalah saat ini, produsen iPhone ini hanya berjarak USD29 miliar dari melampaui Microsoft sebagai perusahaan terbesar di dunia, yang juga merupakan pesaing utama Apple.
Asal tahu pada Selasa, 11 Juni 2024, saham Apple melonjak hingga 7 persen ke rekor tertinggi di atas USD200 per saham. Kenaikan ini terjadi sehari setelah presentasi utama Apple di acara WWDC, yang sangat berfokus pada penawaran perangkat lunak AI generatif baru mereka.
Pada acara tersebut Apple memperkenalkan fitur-fitur kecerdasan buatan baru yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik perangkatnya. Termasuk asisten virtual Siri yang ditingkatkan yang dapat menjawab berbagai pertanyaan lebih luas dan melakukan tugas-tugas yang lebih rumit daripada sebelumnya.
Saham Apple awalnya mengalami penurunan, dengan saham turun 2 persen pada hari Senin, 11 Juni 2024 setelah acara WWDC. Namun, setelah serangkaian catatan positif dari analis Wall Street yang mengubah pandangan mereka, saham Apple kemudian melesat.
Analis di Citi menyebut WWDC tahun ini sebagai WWDC terbaik yang pernah ada. Sementara analis di Goldman Sachs mengatakan integrasi ChatGPT dan asisten Siri yang lebih canggih nantinya akan membantu mendorong siklus peningkatan di perangkat iPhone dan Mac mereka.
Fitur AI baru ini hanya akan berfungsi pada model iPhone 15 Pro atau yang lebih baru, dan hanya dengan Mac yang memiliki chip prosesor M1 atau yang lebih baru.
"Kami didorong oleh implikasi finansial dari pengumuman hari ini, dengan fitur produk yang harus membantu mendorong permintaan peningkatan untuk produk," kata Goldman Sachs seperti dikutip Business Insider.
JPMorgan juga menyatakan bahwa fakta iPhone 15 Pro akan dapat menjalankan fitur AI baru akan menjadi poin penjualan penting untuk pasar berkembang setelah iPhone 16 dirilis pada bulan September mendatang.
JP Morgan positif bahwa ini akan mempercepat siklus peningkatan terkait AI di beberapa pasar berkembang, di mana demografi pasar lokal membuat Apple fokus pada pemasaran generasi terbaru dari jajaran iPhone dengan keterjangkauan bagi konsumen.
Kenaikan saham Apple telah mengukuhkan kembali produsen iPhone ini sebagai perusahaan terbesar kedua di dunia, merebut kembali posisinya yang sebelumnya jatuh karena Nvidia.
Wall Street Ditopang Apple
Pada hari Selasa, 11 Juni 2024, Nasdaq dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut, dipicu oleh kenaikan lebih dari 7 persen saham Apple. Saham Apple melonjak 7,3 persen ke level penutupan tertinggi sepanjang masa, memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq setelah mengalami penurunan pada sesi sebelumnya.
Menurut laporan dari Reuters, meskipun indeks Dow Jones Industrial Average turun sebesar 120,62 poin atau 0,31 persen menjadi 38.747,42, S&P 500 berhasil mencatat kenaikan sebesar 14,53 poin atau 0,27 persen menjadi 5.375,32. Nasdaq Composite juga menunjukkan kenaikan sebesar 151,02 poin atau 0,88 persen menjadi 17.343,55. Indeks teknologi S&P 500 bahkan naik sebesar 1,7 persen, mencatatkan rekor penutupan tertinggi sekaligus.
Teknologi Apple Intelligence
Apple meluncurkan teknologi AI yang bernama Apple Intelligence. Fitur ini akan menggabungkan aplikasi Siri dan chatbot ChatGPT OpenAI ke perangkatnya.
Para eksekutif dan CEO Apple, Tim Cook seperti dikutip Reuters mengklaim, asisten suara Siri dapat berinteraksi dengan pesan, email, kalender dan aplikasi pihak ketiga. Siri akan dapat menulis email dan mengubah nada suara agar sesuai keadaan.
Untuk mendukung fitur AI, Apple akan menggunakan kombinasi pemrosesan pada perangkat dan komputasi awan. Artinya, fitur AI hanya akan tersedia di iPhone terbaru mulai iPhone 15 Pro, serta model mendatang.
Apple merinci, fitur yang didukung oleh OpenAI akan memastikan keamanan data pelanggan. Hal ini termasuk menangani tugas-tugas yang lebih kompleks oleh server Apple di bawah penawaran baru yang disebut Private Cloud Compute. Apple juga mengatakan, pihaknya berencana menambahkan teknologi dari perusahaan AI lain pada perangkatnya. (*)