Logo
>

Pasar Modal RI Tangguh, Market Cap BEI Tembus Rp13.652 Triliun

OJK sebut pasar modal Indonesia tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global, market cap BEI naik 9,88% dan pasar obligasi menguat, dukung stabilitas ekonomi nasional.

Ditulis oleh Yunila Wati
Pasar Modal RI Tangguh, Market Cap BEI Tembus Rp13.652 Triliun
Logo Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa

KABARBURSA.COM - Perayaan 48 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Senin, 11 Agustus 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia bukan sekadar seremoni tahunan. Tahun ini, momen itu menjadi ajang pembuktian bahwa pasar modal Tanah Air mampu bertahan bahkan tumbuh di tengah pusaran ketidakpastian global. 

Di hadapan para pelaku pasar, regulator, dan tokoh industri, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, menyampaikan optimisme yang dibalut realisme. 

“Kondisi global memang masih penuh tantangan,” ujarnya, merujuk pada tingginya suku bunga di negara maju, meningkatnya tensi geopolitik, dan hubungan perdagangan internasional yang kian rapuh.

Namun di balik bayang-bayang ketidakpastian itu, data menunjukkan Indonesia justru tetap melaju. Hingga penutupan perdagangan 8 Agustus 2025, nilai kapitalisasi pasar (market cap) Bursa Efek Indonesia sudah menembus Rp13.555 triliun, atau tumbuh 9,88 persen dibanding akhir 2024. 

Angka ini bahkan terus bergerak naik pada perdagangan Senin pagi, di mana sempat menyentuh Rp13.652 triliun pada pukul 10.15 WIB. 

Jika menengok ke belakang, capaian ini lebih cepat dari laju pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu, ketika pasar baru mampu mencatat kenaikan sekitar 6,7 persen di awal Agustus 2024.

Mahendra menegaskan, resiliensi pasar modal ini tak lepas dari peranan BEI sebagai penopang stabilitas ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 yang mencapai 5,12 persen secara tahunan menjadi salah satu bukti bahwa kinerja sektor riil dan pasar keuangan bergerak saling menopang. 

“Meskipun awal tahun hingga kuartal kedua kita menghadapi tekanan yang berat, pasar modal mampu menunjukkan kapasitas adaptasi yang baik,” katanya.

Kekuatan ini juga tercermin di pasar surat utang. Indonesia Composite Bond Index (INDOBeX) pada 8 Agustus tercatat di level 421,81, menguat 7,42 persen sejak awal tahun. Performa ini menandai perbaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sekitar 5,3 persen pada periode yang sama. 

Artinya, pasar obligasi yang stabil menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan investor institusi, terutama di tengah fluktuasi global.

Capaian BEI: Dana Rp144,78 Triliun dan 16 IPO

Dari sisi penghimpunan dana, geliat pasar masih terasa kuat. Hingga awal Agustus 2025, total dana yang dikumpulkan dari pasar modal mencapai Rp144,78 triliun, dengan 16 perusahaan baru resmi melantai di bursa. 

Pipeline penawaran umum juga masih terisi 13 calon emiten dengan nilai indikatif Rp16,65 triliun. Jika sebagian besar dari pipeline ini terealisasi pada semester kedua, potensi total penghimpunan dana tahun ini bisa melampaui capaian 2024 yang berada di kisaran Rp180 triliun.

Bagi pelaku pasar, data-data ini bukan sekadar deretan angka, melainkan sinyal kuat bahwa pasar modal Indonesia sedang berada di jalur positif. Kombinasi pertumbuhan market cap, kinerja obligasi yang stabil, dan derasnya arus IPO memperkuat keyakinan bahwa likuiditas akan terjaga. 

Dalam jangka pendek, optimisme ini berpeluang menopang pergerakan IHSG, terutama jika sentimen eksternal, seperti negosiasi tarif AS–Tiongkok dan arah kebijakan suku bunga The Fed, bergerak ke arah yang lebih akomodatif.

Meski demikian, Mahendra mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Pasar modal yang kuat bukan berarti kebal terhadap gejolak global.

Namun, dengan struktur yang semakin matang, regulasi yang ketat, dan partisipasi investor yang semakin luas, pasar modal Indonesia kini memiliki modal yang cukup untuk bukan hanya bertahan, tapi juga menangkap peluang di tengah ketidakpastian.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79