KABARBURSA.COM - Bursa di akhir pekan ini kembali memanas. KB Valbury Sekuritas mengeluarkan daftar “jagoan” untuk trading jangka pendek yang siap bergerak, mulai dari emiten tambang, energi, hingga properti.
Ceritanya, pasar sedang punya bahan bakar tambahan dari sentimen global dan sektor domestik yang lagi bergairah.
Di sektor tambang, ANTM jadi sorotan. Harga penutupan di 3.150 membuka peluang menuju 3.240, apalagi harga emas dan nikel dunia masih menyokong tren positif.
Area beli di 3.060–3.150 cukup aman, tapi kalau tembus di bawah 3.060, sinyalnya mulai bahaya. Stoploss di 2.880 jadi pagar pengaman.
INCO juga tak kalah menarik. Ditutup di 4.100, saham nikel ini mengincar target 4.220. Selama bertahan di atas 3.890, peluang masih terbuka lebar. Kuncinya disiplin beli di 3.890–4.100 dan jangan lupa stoploss di 3.560, biar aman kalau arah berbalik.
Pindah ke energi, MEDC ditutup di 1.240 dan punya target 1.275. Minyak dunia yang masih fluktuatif memberi peluang main cepat, dengan area beli di 1.190–1.240. Support di 1.190 wajib dijaga, sementara stoploss di 1.105 biar kerugian tetap terkontrol.
Gas juga ikut ramai. PGAS mengakhiri hari di 1.690 dan mengincar 1.720. Permintaan gas dalam negeri yang stabil bikin sentimen tambah positif. Entry di 1.640–1.690 masih oke, tapi kalau jatuh di bawah 1.640, bisa jadi tanda hati-hati. Stoploss di 1.560 jadi batas bawah.
Sektor properti tak mau ketinggalan. CTRA menutup perdagangan di 935 dengan target 960. Pasar properti yang mulai hidup lagi memberi amunisi, tapi batas bawah di 910 dan stoploss di 860 tetap harus diingat.
Terakhir, PWON mengincar 390 setelah finish di 376. Geliat pusat perbelanjaan dan properti komersial mendorong prospek saham ini. Area beli 370–376 cukup menarik, dengan proteksi stoploss di 350.
Intinya, rekomendasi KB Valbury hari ini bukan sekadar daftar angka. Ada cerita di balik setiap emiten, komoditas yang naik daun, energi yang bergerak dinamis, dan properti yang mulai pulih.
Semua kembali pada kecepatan eksekusi dan disiplin strategi, karena di pasar yang lincah seperti ini, selisih beberapa poin bisa jadi penentu siapa yang untung dan siapa yang gigit jari.
CGS International Bidik Saham Otomotif hingga Emas
Berbeda dengan KB Valbury, CGS International Sekuritas Indonesia mengidentifikasi enam saham yang dinilai siap menguji level teknikal penting, mulai dari raksasa otomotif, distribusi energi, hingga penambang emas.
Rekomendasinya adalah speculative buy untuk trader yang siap bermain cepat dengan disiplin ketat pada batas risiko.
Astra International (ASII) menjadi salah satu nama besar yang patut diperhatikan. Support di 4.860 menjadi titik pertahanan utama. Selama harga bertahan di atasnya, peluang menuju 5.050–5.150 terbuka lebar.
Namun, penurunan di bawah 4.760 akan menjadi sinyal keluar sebelum pasar berbalik arah terlalu dalam.
Di lini distribusi energi, AKR Corporindo (AKRA) menyiapkan pijakan di 1.280. Jika level ini terjaga, target 1.330–1.355 bisa teraih dalam jangka pendek. Tapi begitu menembus di bawah 1.255, investor disarankan untuk mengamankan posisi.
Dari sektor tambang, Adaro Minerals (ADMR) mencoba mempertahankan support di 1.120. Ketahanan di level ini bisa mendorong penguatan ke 1.170–1.195. Namun, jika melemah di bawah 1.095, strategi cut loss wajib dijalankan.
Ritel modern juga mendapat sorotan. Alfamart (AMRT) mengandalkan support di 2.330 untuk menapak ke target 2.430–2.480. Meski prospek konsumen ritel cukup stabil, penurunan di bawah 2.280 akan menjadi tanda mengurangi risiko.
Sektor gaya hidup lewat Map Aktif Adiperkasa (MAPI) bertahan di 1.190, membuka peluang menuju 1.240–1.265. Akan tetapi, harga yang jatuh di bawah 1.165 patut diwaspadai.
Terakhir, Merdeka Copper Gold (MDKA) memegang kunci di 2.440. Selama titik ini aman, peluang menembus 2.540–2.590 masih ada. Sebaliknya, pelemahan di bawah 2.390 sebaiknya direspons dengan cepat.
Bagi trader yang haus peluang, keenam saham ini ibarat menu lengkap: ada stabilitas dari sektor mapan, dan ada potensi ledakan dari sektor komoditas.
Namun, seperti layaknya pasar di akhir pekan, pergerakan bisa berubah cepat. Itulah sebabnya, selain melihat potensi, disiplin eksekusi dan kesigapan menutup posisi menjadi senjata utama menjaga modal tetap aman.(*)