Logo
>

Pasar Saham Indonesia Dibuka Hijau, Sinyal Kontraksi AS Jadi Bayang-bayang

Arah positif tetap terjaga, didukung kombinasi faktor domestik dan eksternal

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pasar Saham Indonesia Dibuka Hijau, Sinyal Kontraksi AS Jadi Bayang-bayang
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan Selasa pagi dengan langkah optimistis. Sentimen positif mengemuka seiring euforia pasar terhadap laporan keuangan kuartal III-2025 yang solid dari sejumlah emiten utama.

    IHSG naik 0,87 poin atau 0,01 persen ke posisi 8.275,95. Sementara itu, indeks LQ45—yang menaungi saham-saham unggulan—justru tergelincir 0,63 poin atau 0,07 persen ke level 843,35.

    Tim Riset CGS Sekuritas memproyeksikan ruang penguatan IHSG masih terbuka lebar dengan kisaran support di 8.210–8.145 dan resistance di 8.340–8.405. “Arah positif tetap terjaga, didukung kombinasi faktor domestik dan eksternal,” tulis tim dalam laporan risetnya di Jakarta.

    Katalis utama penguatan datang dari berbagai penjuru. Mayoritas indeks di bursa Wall Street mencatat kenaikan, arus beli asing berlanjut, harga komoditas menunjukkan tren menanjak, dan kinerja emiten sepanjang kuartal III-2025 tergolong tangguh.

    Secara makro, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan. Inflasi Oktober 2025 tercatat 0,28 persen (mtm) atau 2,86 persen (yoy). Indeks PMI manufaktur meningkat ke 51,2—menandakan ekspansi industri terus berlanjut. Sementara neraca perdagangan tetap surplus, mencapai 4,34 miliar dolar AS per September 2025.

    Namun dari mancanegara, sinyal berbeda datang dari Amerika Serikat. Indeks ISM Manufacturing PMI anjlok ke 48,7 pada Oktober 2025 dari 49,1 di bulan sebelumnya, di bawah ekspektasi pasar 49,5. Itu menjadi bulan kedelapan berturut-turut sektor manufaktur AS terjebak di zona kontraksi. Aktivitas produksi dan pesanan baru melambat, tenaga kerja berkurang, meski tekanan harga mulai menurun.

    Kini, pelaku pasar menanti rilis data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) AS—indikator penting yang kerap menjadi penentu arah kebijakan moneter The Federal Reserve.

    Di Eropa, bursa bergerak variatif pada perdagangan Senin (3/11). Euro Stoxx 50 menguat 0,30 persen, indeks DAX Jerman menanjak 0,73 persen, sedangkan FTSE 100 Inggris dan CAC Prancis masing-masing melemah 0,16 persen dan 0,14 persen.

    Kondisi serupa terlihat di Wall Street. Dow Jones Industrial Average terkoreksi 0,48 persen ke 47.336,68. Sebaliknya, S&P 500 dan Nasdaq Composite masih mampu bertahan di zona hijau, naik 0,17 persen dan 0,44 persen ke 6.852,51 dan 25.972,75.

    Sementara di kawasan Asia, pergerakan indeks juga beragam. Nikkei menguat 49,66 poin atau 0,09 persen ke 52.480,80. Hang Seng naik tipis 35,64 poin atau 0,02 persen ke 26.194,50. Shanghai Composite melemah 0,08 persen ke 3.974,25, sedangkan Strait Times turun 0,18 persen ke 4.436,07.

    Pasar tetap dihiasi optimisme, meski volatilitas terus mengintai. Investor kini menimbang arah ekonomi global dan kebijakan moneter berikutnya—dua faktor krusial yang akan menentukan ke mana langkah IHSG berayun selanjutnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.