Logo
>

Payout Ratio Dividen AADI 33 Persen, ini Artinya

PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menetapkan dividen interim USD250 juta dengan payout ratio 33 persen dari laba bersih 9M25.

Ditulis oleh Syahrianto
Payout Ratio Dividen AADI 33 Persen, ini Artinya
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan membagikan dividen di tengah tren penurunan harga batu bara global. (Foto: Dok. KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan membagikan dividen di tengah tren penurunan harga batu bara global. 

    Berdasarkan keterbukaan informasi, perusahaan menetapkan pembagian dividen tunai interim sebesar USD250 juta atau setara sekitar Rp4 triliun dengan asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS.

    Dividen ini diambil dari laba bersih sembilan bulan pertama 2025 yang tercatat USD654,9 juta, sehingga payout ratio-nya mencapai sekitar 33 persen. 

    Artinya, dari setiap USD1 laba bersih yang diperoleh perseroan, sekitar USD0,33 langsung dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai. 

    Sisanya tetap disimpan sebagai laba ditahan untuk kebutuhan operasional dan investasi perusahaan.

    Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2025, pendapatan AADI mencapai USD3,61 miliar, turun 10,8 persen dibandingkan USD4,05 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

    Laba bersih turun dari USD1,17 miliar menjadi USD654,9 juta, sementara arus kas dari aktivitas operasi tercatat USD684,9 juta, menurun dari USD1,02 miliar tahun lalu.

    Posisi kas dan setara kas per akhir September 2025 mencapai USD1,42 miliar, naik dari USD1,28 miliar per Desember 2024. Total aset AADI sebesar USD6,11 miliar, terdiri atas ekuitas USD3,79 miliar dan liabilitas USD2,32 miliar. 

    Selama sembilan bulan pertama 2025, AADI juga mencatat pembayaran royalti dan PNBP sebesar USD649 juta, di tengah penurunan harga jual batu bara yang menekan margin laba bersih.

    Langkah pembagian dividen ini menjadi bagian dari kebijakan konsisten Adaro Group dalam menyalurkan laba kepada pemegang saham. 

    Berdasarkan laporan tahunan 2024, AADI sebelumnya menyalurkan dividen total USD2,61 miliar, dengan payout ratio mencapai 80 persen terhadap laba bersih tahun itu yang sebesar USD3,26 miliar. 

    Meski pendapatan 2025 turun, perseroan tetap menjaga porsi dividen di atas kebijakan minimal 30 persen dari laba bersih.

    Rincian jadwal pembagian dividen interim 2025 adalah: cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 17 November 2025, ex dividen pada 18 November 2025, cum dividen pasar tunai pada 19 November 2025, dan tanggal pembayaran pada 27 November 2025. 

    Konversi ke rupiah akan mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia tanggal 19 November 2025.

    Dengan jumlah saham beredar 7,79 miliar saham, nilai dividen interim USD250 juta setara USD0,0321 per saham atau sekitar Rp514 per saham. 

    Jika harga saham AADI di pasar sekitar Rp10.000 per lembar, yield interim-nya mencapai sekitar 5,1 persen, dan bisa meningkat bila perusahaan membagikan dividen final di akhir tahun.

    Data kepemilikan menunjukkan PT Adaro Strategic Investments (ASI) sebagai pemegang saham utama dengan porsi lebih dari 46 persen. 

    Dari total dividen USD250 juta, sekitar USD115 juta atau sekitar Rp1,8 triliun akan diterima oleh ASI sebagai pemegang saham pengendali. Sisanya didistribusikan kepada pemegang saham publik dan institusi lainnya.

    Dalam laporan keuangan, AADI mencatat total aset pertambangan dan infrastruktur senilai lebih dari USD3,8 miliar, mencakup area konsesi tambang utama dan fasilitas pelabuhan batu bara. 

    Aktivitas produksi dan penjualan masih menjadi kontributor utama pendapatan, dengan volume penjualan mencapai lebih dari 43 juta ton selama sembilan bulan pertama 2025.

    Kinerja kas yang solid dan struktur utang yang terkendali menjadi dasar kemampuan AADI menjaga rasio dividen di atas kebijakan minimal. Posisi rasio liabilitas terhadap ekuitas sekitar 0,61 kali, tanpa tekanan pinjaman jangka pendek yang signifikan.

    Sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada Desember 2024, AADI dikenal sebagai emiten batu bara dengan kebijakan dividen paling agresif di sektor energi. 

    Komitmen untuk menjaga payout ratio minimal 30 persen setiap tahun menjadi sinyal kepercayaan diri perusahaan terhadap kekuatan arus kasnya.

    Dengan payout ratio 33 persen pada 2025, AADI menegaskan bahwa pembagian dividen tetap menjadi prioritas, bahkan di tengah fluktuasi harga batu bara. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.