Logo
>

Pekan Krusial Pasar Keuangan: The Fed, BoJ, dan Bank Sentral Dunia Siap Umumkan Keputusan

Dalam pekan ini, keputusan suku bunga akan datang beruntun dari AS, Jepang, Inggris, Kanada, hingga Norwegia

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Pekan Krusial Pasar Keuangan: The Fed, BoJ, dan Bank Sentral Dunia Siap Umumkan Keputusan
Pasar Jepang tutup, membuat fluktuasi mata uang terjebak dalam kisaran sempit. Euro sempat melemah, diperdagangkan turun tipis 0,04 persen ke USD1,1729

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dolar Amerika Serikat merosot pada awal pekan, Senin, di tengah penantian pasar atas rentetan keputusan penting bank sentral dunia. Sorotan terbesar tetap tertuju pada Federal Reserve yang dijadwalkan mengumumkan arah kebijakan suku bunga dalam beberapa hari ke depan.

    Di sisi lain, euro nyaris tak bergeming meski Prancis diguncang kabar muram: Fitch memangkas peringkat kredit negara itu. Menurut laporan Reuters dari Singapura, Senin 15 September 2025, perdagangan valuta di Asia berjalan lesu. Pasar Jepang tutup, membuat fluktuasi mata uang terjebak dalam kisaran sempit. Euro sempat melemah, diperdagangkan turun tipis 0,04 persen ke USD1,1729, usai Prancis kehilangan status AA-. Fitch menurunkannya ke level terendah sepanjang sejarah, mencerminkan krisis politik dan beban utang yang kian menggunung di ekonomi terbesar kedua zona euro.

    Meski kabar tersebut cukup menggemparkan, fokus investor bergeser ke agenda bank sentral. Dalam pekan ini, keputusan suku bunga akan datang beruntun dari AS, Jepang, Inggris, Kanada, hingga Norwegia. Paling ditunggu tentu keputusan The Fed, yang bakal diumumkan Rabu 18 September 2025. Ekspektasi pemangkasan bunga telah membayangi dolar dalam beberapa pekan terakhir. Indeks Dolar (DXY), tolok ukur greenback terhadap enam mata uang utama, Senin turun 0,08 persen menjadi 97,58.

    Poundsterling naik 0,11 persen ke USD1,3565. Dolar Australia ikut menanjak 0,23 persen ke USD0,6663, nyaris menyentuh level tertinggi 10 bulan. Menurut analis Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong, The Fed kemungkinan memangkas bunga 25 basis poin. Namun, dampak riilnya sangat bergantung pada pidato Jerome Powell dan proyeksi kebijakan suku bunga (dot plot). Jika Powell mengirimkan sinyal pemangkasan lanjutan, atau bank sentral berani menurunkan 50 basis poin sekaligus, dolar berisiko jatuh lebih dalam. Kecuali, ada indikasi kuat pemangkasan berikutnya tak akan terjadi.

    Yen Jepang pun bergerak lebih kukuh, naik 0,1 persen menjadi 147,44 per dolar AS. Pelaku pasar menunggu hasil rapat kebijakan Bank of Japan (BoJ). Meski suku bunga diperkirakan tetap tak berubah, pernyataan Gubernur Kazuo Ueda dinilai krusial untuk arah kebijakan ke depan. Analis MUFG menilai yen masih rapuh dalam jangka pendek, terbebani ketidakpastian politik usai pengunduran diri Perdana Menteri Shigeru Ishiba. BoJ, menurut mereka, harus memberi sinyal jelas kemungkinan kenaikan bunga bulan depan untuk membalikkan pelemahan yen.

    Dolar Selandia Baru turut menguat 0,15 persen ke USD0,5964. Yuan China naik tipis ke 7,1213 per dolar AS, meski data Agustus menunjukkan perlambatan tajam pada produksi industri dan penjualan ritel—terlemah sejak tahun lalu. Pasar juga menyoroti pertemuan pejabat AS dan China di Madrid. Agenda tersebut membahas hubungan dagang, termasuk tenggat divestasi TikTok. Di sisi lain, Washington dikabarkan mendesak sekutunya memberlakukan tarif impor terhadap China, sebagai respons atas pembelian minyak Rusia oleh Beijing.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.