KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi Ipada pembukaan perdagangan Senin, 22 Juli 2024. Phintraco Sekuritas memperkirakaan IIHSG akan menyerupai dragonfly doji setelah anjlok pada penutupan perdagangan Jumat, 19 Juli 2024.
“IHSG berpeluang rebound di Senin pasca bentuk pola menyerupai dragonfly doji di Jumat. Secara teknikal, Stochastic RSI masih dalam fase pembentukan golden cross di oversold area meski mengalami koreksi di Jumat,” tulis analisa Phintraco Sekuritas.
Phintraco Sekuritas menilai, laju pergerakan IHSG jangka pendek akan dipengaruhi sentimen Bank Sentral Eropa (ECB) yang memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan di samping nada hawkish yang membuka peluang memangkas suku bunga.
Meskti demikian, Phintraco Sekuritas menilai pemangkasan suku bunga acuan ECB tidak akan mempengaruhi Keputusan The Fed. Pasar internasional masih sangat meyakini The Fed akan memangkas suku bunga acuan di September mendatang.
“Nampaknya, pasar terpengaruh oleh keputusan ECB untuk menahan suku bunga acuan dan nada hawkish dari petinggi ECB terkait peluang pemangkasan lanjutan ke depan. Meski demikian, kondisi ini tidak berpengaruh pada keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan the Fed di September 2024,” tulis Phintraco Sekuritas.
Sementara, kondisi pasar domestik memprediksi para investor tengah menanti data riil dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Hal ini dinanti investor mengingat outlook ekonomi berpotensi berubah paska peralihan kepemimpinan.
“Dari dalam negeri, pasar menantikan data investasi riil oleh BKPM. Kondisi ini diyakini mempengaruhi pandangan pasar terhadap outlook ekonomi jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Oktober 2024 mendatang,” tulis Phintraco Sekuritas.
Kendati begitu, Phintraco Sekuritas meyakini pasar sudah mengantisipasi kemungkinan lambatnya pertumbuhan investasi riil. Akan tetapi, terdapat beberapa saham yang dinilai layak untuk dicermati pada pembukaan IHSG pekan depan.
Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG pada pembukaan pekan depan akan Resistance Rp7,350, Pivot Rp7,300, Support Rp7,250. Adapun beberapa saham yang layak dicermati menurut Phintraco Sekuritas sebagai berikut:
- PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)
- AKR Corporindo Tbk (AKRA)
- Avia Avian Tbk (AVIA)
- Bank Syariah Indonesia (BRIS)
- Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
- Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)
- Vale Indonesia Tbk (INCO)
IHSG Ditutup Merah Jumat Lalu
Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 19 Juli 2024, mengalami penurunan, mengikuti tren pelemahan bursa saham di kawasan Asia.
IHSG ditutup turun sebesar 26,56 poin atau 0,36 persen, berada pada level 7.294,50. Selain itu, indeks LQ45 yang mencakup 45 saham unggulan juga turun sebanyak 3,25 poin atau 0,35 persen, sehingga berada pada posisi 919,52. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.011.199 kali transaksi, dengan total volume saham yang diperdagangkan mencapai 14,62 miliar lembar saham senilai Rp9,51 triliun.
Dari total perdagangan, sebanyak 225 saham mengalami kenaikan, 320 saham mengalami penurunan, dan 247 saham tidak mengalami perubahan nilai.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu-satunya sektor yang menunjukkan penguatan adalah sektor kesehatan, yang naik sebesar 0,31 persen. Di sisi lain, sepuluh sektor mengalami penurunan, dengan sektor barang baku turun paling signifikan sebesar 1,52 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor transportasi dan logistik, masing-masing turun sebesar 1,07 persen dan 0,80 persen.
Menurut laporan Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan bursa saham regional Asia dipengaruhi oleh tren global yang serupa. Sentimen terbaru muncul dari Amerika Serikat (AS), di mana negara tersebut sedang mempertimbangkan penerapan pembatasan yang lebih ketat pada ekspor chip ke China, yang dapat menambah ketidakpastian di pasar global.
Dari Jepang, data inflasi inti menunjukkan peningkatan dari 2,5 persen menjadi 2,6 persen pada Juni 2024. Kenaikan ini dianggap sebagai sinyal negatif bagi Bank of Japan (BoJ), yang tengah mempersiapkan pertemuan kebijakan suku bunga pada tanggal 30 hingga 31 Juli 2024, di mana kemungkinan besar BoJ akan menghadapi tantangan dalam keputusan menaikkan suku bunga.
Pasar juga menantikan informasi lebih lanjut dari Konferensi Pers Pleno Ketiga China, khususnya mengenai kebijakan yang akan diterapkan dalam lima tahun ke depan. Dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut, Presiden Xi Jinping menekankan pentingnya memanfaatkan potensi pasar dengan mencabut pembatasan dan menerapkan peraturan yang efektif untuk menjaga stabilitas pasar.
Sementara di tingkat domestik, pasar cenderung menunggu dan melihat pasca pelantikan beberapa Wakil Menteri yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasar tampaknya menginterpretasikan pelantikan tersebut sebagai indikasi adanya ketidakpastian mengenai masa depan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) di periode mendatang. Pelantikan ini dipandang sebagai langkah untuk menyelaraskan dan mempersiapkan transisi kepemimpinan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).(ndi/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.