Menurut Wilbert, penurunan suku bunga akan menciptakan iklim pendanaan yang lebih kompetitif, memberi kesempatan bagi perusahaan-perusahaan dalam sektor padat modal untuk mendapatkan akses ke sumber pembiayaan dengan biaya lebih rendah.
Keadaan ini, diharapkan akan memfasilitasi sektor komoditas yang sedang mempersiapkan diri untuk pemulihan harga lebih tinggi pada 2026 hingga 2027.
PTBA tengah mencari sumber pendanaan untuk memperluas jaringan infrastruktur perusahaan, termasuk proyek jalur kereta api Tanjung Enim-Keramasan.
PTBA mengalokasikan dana sebesar Rp7,19 triliun untuk proyek ini, dengan lebih dari separuh dana tersebut diperoleh melalui utang. Penurunan suku bunga ini diharapkan akan memungkinkan PTBA mendapatkan pinjaman dengan tingkat bunga yang lebih kompetitif, mendukung rencana ekspansi mereka di masa depan.
Secara keseluruhan, meskipun harga komoditas cenderung moderat, penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia memberikan angin segar bagi perusahaan-perusahaan dengan kebutuhan modal besar, mempercepat rencana investasi.
Lalu, menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dalam rangka persiapan untuk pemulihan harga komoditas di masa mendatang. Seiring dengan waktu, kebijakan ini diharapkan dapat memberi dampak jangka panjang yang positif bagi sektor-sektor strategis seperti energi dan sumber daya alam.
Proyek Kerja Sama dengan PT KAI
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), sebagai anggota grup MIND ID, terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas angkutan batu bara dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.
Corporate Strategy PTBA Niko Chandra, menjelaskan bahwa perusahaan memiliki peran besar dalam mewujudkan target swasembada energi yang diusung pemerintah, sekaligus mempercepat monetisasi cadangan batu bara yang ada.
Peningkatan kapasitas angkutan batu bara menjadi langkah kunci dalam memastikan pasokan energi yang berkelanjutan dan stabil.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menjalin sinergi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam mengembangkan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim-Keramasan. Rencana ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun.
Saran dan prasarana transportasi kereta api untuk pengangkutan batu bara ini disiapkan oleh KAI, sementara PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) bertanggung jawab untuk membangun fasilitas dermaga di Terminal Keramasan.
Pengembangan jalur kereta api ini merupakan bagian penting dari upaya perusahaan dalam mengoptimalkan transportasi untuk mendukung operasi dan distribusi batu bara, yang menjadi salah satu komoditas utama dalam ketahanan energi nasional.
Tidak hanya berhenti di situ, PTBA juga memperluas jangkauan pengangkutan batu bara melalui kerja sama dengan PT Servo Lintas Raya (SLR), anak perusahaan PT Titan Infra Energy Group.
Kerja sama ini difokuskan pada pengangkutan batu bara melalui jalur khusus hauling batu bara yang telah dirancang untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menghindari risiko yang mungkin terjadi pada masyarakat sekitar.
Dalam kerja sama ini, PT SLR menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk proses pengangkutan mulai dari titik serah di stopile, yang berada di area pertambangan PTBA, menuju pelabuhan Muat Sungai Musi, lalu diteruskan ke mother vessel di pelabuhan Tanjung Kampeh.
Volume pengangkutan batu bara untuk tahun 2024 diproyeksikan mencapai 2,5 juta ton.
Penggunaan jalur khusus untuk hauling batu bara ini menunjukkan perhatian PTBA terhadap aspek keberlanjutan dan keselamatan. Jalur ini dirancang agar hanya dilalui oleh truk pengangkut batu bara dan terpisah sepenuhnya dari jalan raya serta pemukiman masyarakat.
Dengan begitu, dampak negatif yang biasanya ditimbulkan oleh pengangkutan batu bara, seperti kemacetan dan polusi, dapat diminimalkan. PTBA menunjukkan komitmennya untuk selalu mengedepankan keselamatan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku di setiap lini operasionalnya.
Selain itu, perusahaan juga menekankan pentingnya pengangkutan yang aman, efisien, dan ramah lingkungan, sehingga dapat berkontribusi secara maksimal terhadap ketahanan energi nasional tanpa mengabaikan faktor keberlanjutan.
Dengan langkah-langkah ini, PTBA semakin solid dalam menjalankan visinya sebagai pemain utama dalam sektor energi, berperan besar dalam memperkuat ketahanan energi nasional, serta menunjukkan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang semakin matang.(*)