KABARBURSA.COM - Pengamat ekonomi energi, Fahmy Radhi, menilai bahwa pemerintah tidak akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) selama bulan suci Ramadan hingga Hari Raya Idulfitri 2024.
Menurutnya, banyak pelanggan PT PLN merupakan masyarakat penerima listrik bersubsidi dengan daya 450 dan 900 Watt dari pemerintah.
“Subsidi listrik yang diberikan kepada pelanggan dengan daya 450 Watt diasumsikan sebagai bantuan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, namun seringkali keakuratan penyaluran subsidi ini dipertanyakan di masyarakat,” ujar Fahmi kepada Kabar Bursa, Senin, 11 Maret 2024.
“Saya sepakat bahwa pemerintah sebaiknya tidak menaikkan tarif listrik,” sambungnya.
Meskipun demikian, Fahmy mengusulkan agar pemerintah melakukan pembaruan data mengenai penerima subsidi listrik. Menurutnya, pembaruan data ini penting karena penyaluran subsidi saat ini belum tepat sasaran.
“Diperlukan pembaruan data dan pemindaian ulang. Apakah semua pelanggan dengan daya 450 Watt memenuhi syarat untuk menerima subsidi ataukah ada kemungkinan sebagian dari mereka menggunakan listrik untuk kegiatan komersial seperti kos-kosan,” katanya.
Ia menambahkan, bahwa penyaluran subsidi yang tepat sasaran dapat membantu mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga HArtarto telah mengumumkan bahwa tarif dasar listrik pada 1 Maret lalu tidak akan mengalami kenaikan hingga Juni mendatang.
Airlangga memastikan bahwa keputusan ini berlaku baik untuk kelompok pelanggan subsidi maupun nonsubsidi, dan telah diputuskan dalam Rapat Sidang Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). (ari/adi)