Logo
>

Pendapatan Melonjak Drastis, Saham PSAB Siap Dibeli?

Laba tahun berjalan berhasil menembus angka Rp16,49 miliar, sebuah peningkatan yang signifikan dari hanya Rp4,56 miliar di tahun 2024.

Ditulis oleh Yunila Wati
Pendapatan Melonjak Drastis, Saham PSAB Siap Dibeli?
Tambang emas milik PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB). (Foto: Dok Perusahaan)

KABARBURSA.COM - PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), perusahaan tambang emas yang berkantor pusat di Indonesia dan mengelola asetnya di kawasan Australia, menunjukkan performa keuangan yang sangat impresif sepanjang tahun 2025. 

Melalui dua tambang emas andalannya di Penjom, Malaysia dan Lanut, Sulawesi Utara, perusahaan berhasil mencetak lonjakan laba yang mencolok dibandingkan tahun sebelumnya.

Pendapatan PSAB meningkat dari Rp62,84 miliar pada 2024 menjadi Rp66,74 miliar di tahun 2025. Namun yang lebih mencolok adalah efisiensi dalam operasional perusahaan. 

Beban pokok penjualan mengalami penurunan signifikan hingga Rp11,15 miliar, yang membuat laba kotor melesat menjadi Rp39,79 miliar, naik lebih dari 60 persen dibanding tahun sebelumnya.

Laba sebelum pajak tercatat melonjak tajam, hampir tiga kali lipat, dari Rp7,65 miliar menjadi Rp22,94 miliar. Ini tak lepas dari strategi efisiensi yang diterapkan perusahaan, termasuk pengendalian beban administrasi dan keuangan. 

Meskipun beban pajak meningkat menjadi Rp6,45 miliar, laba tahun berjalan tetap berhasil menembus angka Rp16,49 miliar, sebuah peningkatan yang signifikan dari hanya Rp4,56 miliar di tahun 2024.

Satu-satunya tekanan datang dari selisih kurs penjabaran usaha luar negeri yang menimbulkan rugi sebesar Rp558,7 juta. Kendati demikian, total laba komprehensif setelah pajak masih tetap tinggi di angka Rp15,93 miliar.

Distribusi keuntungan turut mencerminkan kondisi yang lebih sehat. Pemilik entitas induk menerima bagian laba sebesar Rp11,45 miliar, naik drastis dari Rp2,23 miliar tahun sebelumnya. Sementara itu, porsi untuk kepentingan nonpengendali juga mengalami peningkatan, mencapai Rp5,03 miliar.

Laba per saham ikut terdongkrak dari Rp0,0001 menjadi Rp0,0004, menandakan imbal hasil yang lebih menarik bagi para pemegang saham. Kinerja ini membuktikan bahwa PSAB tidak hanya mampu meningkatkan pendapatan, tapi juga memperkuat fondasi keuangannya secara menyeluruh.

Laporan keuangan ini mengindikasikan bahwa tahun 2025 menjadi titik balik penting dalam perjalanan bisnis PSAB, yang mampu memadukan pertumbuhan bisnis dengan efisiensi operasional. 

Di tengah fluktuasi nilai tukar dan tantangan eksternal, perusahaan tetap berhasil mencetak kinerja positif yang mencerminkan pengelolaan keuangan yang solid dan strategi bisnis yang matang.

Saham PSAB Melesat Hingga 56 Persen

Tidak hanya laporan keuangannya yang melesat tajam, harga saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) juga menunjukkan reli yang luar biasa sepanjang 2025. 

Sejak awal tahun, saham emiten tambang emas ini sudah naik lebih dari 56 persen Hal ini mencerminkan optimisme investor yang makin menguat terhadap kinerja dan prospek perusahaan.

Kinerja saham PSAB tampak konsisten menanjak dalam berbagai rentang waktu. Dalam seminggu terakhir, harga saham naik hampir 16 persen, sementara dalam satu bulan terakhir melonjak 24 persen. 

Kenaikan lebih tajam terlihat dalam tiga bulan terakhir, dengan pertumbuhan 46 persen. Lonjakan ini didukung oleh laporan keuangan yang solid dan ekspektasi positif terhadap harga emas dunia.

Dalam periode satu tahun, kenaikan saham ini bahkan mencapai 134 persen, angka yang sangat menonjol dibanding banyak emiten tambang lainnya.

Jika dilihat lebih panjang lagi, performa saham PSAB dalam tiga tahun terakhir tumbuh 200 persen. Dalam lima tahun, tercatat naik 92 persen, dan dalam sepuluh tahun, sudah menguat lebih dari 165 persen.

Sepanjang 52 minggu terakhir, saham PSAB sempat berada di titik terendah Rp136, dan menyentuh level tertinggi di Rp420. Rentang harga ini memperlihatkan bahwa saham ini sempat mengalami volatilitas, namun tetap berada dalam tren naik yang kuat.

Penguatan harga saham PSAB tak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam menjaga performa tambang emasnya, baik di Lanut, Sulawesi Utara maupun di Penjom, Malaysia. 

Ditambah dengan penguatan harga emas secara global dan pengelolaan operasional yang semakin efisien, pasar tampaknya memberi apresiasi penuh terhadap fundamental PSAB.

Dengan performa yang mengungguli indeks dan banyak saham di sektor sejenis, PSAB saat ini menjadi salah satu saham tambang yang patut diperhatikan, terutama bagi investor yang mencari eksposur di sektor logam mulia. 

Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin saham PSAB akan terus menjadi primadona di lantai bursa hingga akhir tahun.

Fundamental dan Momentum Pasar Mendukung: BUY PSAB

Laba dan pergerakan PSAB yang ciamik membawa saham masuk dalam rekomendasi BUY. Berdasarkan analisis teknikal yang diambil dari Investing, Senin, 2 Juni 2025, mayoritas indikator teknikal kompak mengarah pada rekomendasi beli yang kuat. 

Tren ini menandakan bahwa pelaku pasar melihat peluang berkelanjutan pada saham emiten tambang emas tersebut, seiring dengan momentum pasar yang tengah positif.

Dari sisi indikator teknikal, delapan di antaranya menyarankan aksi beli, dan hanya satu yang mengindikasikan potensi jual. Relative Strength Index (RSI) tercatat di level 72,79, sinyal bahwa saham PSAB sudah masuk ke area jenuh beli, namun belum menunjukkan tanda-tanda pembalikan tren. 

Sementara itu, indikator Stochastic memang memberi sinyal waspada, namun masih berada di level moderat 37,02. Di sisi lain, MACD, yang kerap menjadi rujukan investor untuk melihat arah tren jangka menengah, masih mengindikasikan penguatan, dengan posisi di atas nol.

Indikator Average Directional Index (ADX) berada di 23,68, cukup menandakan adanya tren yang mulai terbentuk dengan kekuatan yang relatif sehat. 

Sejumlah indikator lain seperti Williams %R, ROC, hingga Ultimate Oscillator, semuanya memperkuat sinyal beli. Bahkan indikator CCI (Commodity Channel Index) melonjak ke angka 293,33—sebuah indikasi bahwa tekanan beli tengah sangat dominan.

Dukungan terhadap penguatan ini juga tampak dari pergerakan Moving Average (MA). Semua garis MA, baik yang bersifat sederhana maupun eksponensial, berada di bawah harga saat ini, mulai dari MA5 hingga MA200. 

Ini merupakan pertanda bahwa saham PSAB tengah berada dalam fase penguatan yang cukup stabil, dan bukan sekadar reli jangka pendek. 

MA jangka pendek seperti MA10 dan MA20 menunjukkan dukungan harga di kisaran Rp309 hingga Rp315, sedangkan MA100 dan MA200, yang biasa digunakan untuk menakar tren jangka panjang, masing-masing berada di kisaran Rp271 dan Rp274.

Dari sisi level teknikal harian, posisi pivot point PSAB berada di angka Rp311, dengan potensi resistance terdekat di level Rp316 hingga Rp324. Jika volume perdagangan tetap solid dan sentimen pasar tidak berubah drastis, saham ini berpeluang untuk menembus level resistance tersebut.

Secara keseluruhan, sinyal teknikal yang mengarah pada rekomendasi “Sangat Beli” ini memperlihatkan bahwa pasar masih cukup percaya pada prospek PSAB, baik dari sisi fundamental maupun momentum pasar. 

Kendati demikian, mengingat beberapa indikator sudah mendekati zona jenuh beli, pelaku pasar tetap disarankan untuk mencermati potensi koreksi sehat dalam jangka pendek.

Dengan volatilitas pasar yang masih tinggi dan tren harga emas global yang cenderung stabil, PSAB tampak menjadi salah satu saham di sektor tambang yang menarik untuk dicermati lebih lanjut dalam waktu dekat.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79