KABARBURSA.COM – Film horor semakin memiliki tempat tersendiri di hati penggemarnya. Beberapa film horor yang belakangan ini, yang terbaru Pengantin Iblis, ditayangkan di sejumlah bioskop tanah air maupun lewat bioskop online, ternyata secara signifikan mampu meningkatkan perekonomian bangsa. Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno, film horor dapat menyerap 100 sampai 200 lebih lapangan pekerjaan.
Dalam suatu kesempatan, Sandi memberi contoh beberapa film horor yang dibuat oleh anak negeri dan booming hingga ke mancanegara. Sebut saja film KKN di Desa Penari (2022), Diambang Kematian (2023), KKN Badarawuhi (2024) yang sudah tayang April lalu dan yang terkini adalah film Pengantin Iblis yang akan tayang pada pertengahan tahun ini.
“Film KKN Badarawuhi, misalnya, itu sudah memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Tidak tanggung-tanggung, 1.000 orang terserap lapangan pekerjaan dalam produksinya. Adapun film dengan budget kecil, rata-rata dapat menyerap 100 sampai 200 lebih lapangan pekerjaan. Berarti ini lapangan kerja yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita,” kata Sandi.
Dia menilai, penjualan film horor domestik dapat diekspor ke beberapa negara anggota ASEAN, seperti Thailand, Brunei Darussalam, dan Myanmar. Dengan demikian, ada peluang untuk memaksimalkan industri film ke depannya.
Kaya Budaya dan Mitos Lokal
Dari karya-karya yang menegangkan hingga yang penuh dengan mitos dan legenda lokal, film-film horor selalu berhasil menarik perhatian penonton Tanah Air. Tidak hanya sebagai hiburan semata, film horor juga memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Ahmad R Madani, seorang penulis buku, komik, dan skenario film, serta nominator AMI Awards 2015, memaparkan, ada beberapa hal yang mendukung ketertarikan tersebut, salah satunya adalah mitos dan budaya lokal. Kekayaan budaya inilah yang pada akhirnya memunculkan mitos-mitos horor yang menarik untuk difilmkan.
Cerita tentang kuntilanak, pocong, sundel bolong, suster ngesot, dan masih banyak yang lainnya, menjadi bahan inspirasi utama bagi pembuat film horor Indonesia. Bahkan belakangan diarahkan pada kisah nyata, seperti pada kasus Vina yang meninggal dunia lantaran ‘keganasan’ geng motor asal Cirebon, Jawa Barat.
Dari sinilah kemudian penonton merasa sering terhubung dengan cerita-cerita ini, karena familiar dengan budaya dan tradisi sehingga membuat pengalaman menonton film horor semakin dengan dengan kehidupan sehari-hari.
Poin berikutnya adalah masih banyaknya masyarakat yang tertarik dengan hal-hal ghaib dan misteri. Hal ini didukung banyaknya konten misteri, seperti channel YouTube Diary Misteri Sara atau Jurnal Risa yang memiliki followers hingga jutaan orang.
Maklum saja, film horor menawarkan pengalaman untuk memuaskan rasa ingin tahu tentang dunia supranatural dan kejadian-kejadian tak terduga yang tidak dapat dijelaskan secara logis. Ketika menonton, penikmat akan merasa terlibat dalam petualangan mistis yang menggetarkan, memberikan sensasi yang berbeda dari film-film pada umumnya.
Selain memacu adrenalin, menonton film horor juga sering menjadi momen sosial dan budaya bagi masyarakat. Banyak yang kemudian mengajak nobar teman atau keluarga, terutama saat malah hari atau di akhir pekan. Diskusi setelah menonton film seringkali menjadi bagian dari pengalaman tersebut, di mana penonton berbagi cerita seram dan impresi mereka tentang film yang baru saja disaksikan.
Potensi Film Horor
Film horor Indonesia menemukan kembali momentumnya pada 2022. Sebuah studi yang dilakukan oleh lembaga konsultan dan penelitian dari Oxford Economic pada 2010 terhadap kontribusi industri film dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,43 persen, setara dengan 2,98 juta dolar AS dan menciptakan lapangan pekerjaan sebanyak 0,45 persen atau setara 491.800 tenaga kerja (Hendriyani, 2021). Angka ini tentunya terus bertambah seiring berkembangnya industri film di Indonesia.
Tercatat pertumbuhan positif industri film Indonesia yang naik pada 2019. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan total jumlah penonton sebesar 152 juta orang. Meski sempat terguncang pandemi COVID-19 yang menyebabkan pertumbuhan industri film melambat, namun diakui tetap stabil (Kurniawan, 2024).
Pada 2022, jumlah penonton bioskop Indonesia mencapai 100 juta dan meningkat sebesar 14,5 persen di 2023 dengan perolehan jumlah penonton mencapai 114,5 juta orang (Kurniawan, 2024). Angka ini tentunya bertambah seiring waktu melihat antusiasme penonton Tanah Air terhadap perfilman Indonesia.
Perkembangan teknologi membuat praktik menonton film tidak lagi hanya pergi ke bioskop. Film-film tersebut dapat dinikmati pula melalui berbagai platform digital seperti Netflix, Viu, Iflix. Dalam hal ini, perlu dukungan pemerintah agar film Indonesia semakin berkembang baik, terutama dalam hal produksi, distribusi, dan promosi.
Apalagi, pendapatan Box Office meningkat hampir dua kali lipat (2010-2018) dari 8,5 miliar dollar menjadi 16,7 miliar dollar di Kawasan Asia-Pasifik. Pangsa pasar film global negara Asia-Pasifik pun meningkat signifikan, dari 20,9 persen menjadi 40,6 persen dalam kurun waktu yang sama (Paksiutov, 2021).
Dari gambaran ini, ada potensi besar bagi film Indonesia bersaing di pasar global. Hal tersebut kerja sama dengan platform digital dapat mempercepat pendorongan film lokal masuk ke pasar global. Contohnya saja kerja sama yang telah dilakukan oleh profesional industri film Korea dengan Netflix, di mana kerja sama tersebut sejalan dengan strategi keseluruhan pengembangan industri budaya Korea dalam bentuk promosi budaya popular Korea aktif yang dilakukan oleh platform media global dan media sosial (Parc dan Kawashima, 2018: 29 dalam Paksiutov, 2021).
Trailer Pengantin Iblis
Teaser film horor terbaru berjudul Pengantin Iblis garapan LYTO Pictures sudah tayang di official Youtube channel LYTO Pictures. Film yang disebut-sebut diangkat dari kisah nyata ini disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis yang sebelumnya sukses dengan film Diambang Kematian (2023) dan ditulis oleh Lele Laila, penulis naskah dibalik kesuksesan film KKN di Desa Penari (2022).
Produser film Pengantin Iblis Andi Suryanto mengaku terinspirasi dari kisah nyata praktik ritual pernikahan dengan iblis yang masih sering terjadi di masyarakat urban. Praktik ini biasa dilakukan demi mendapatkan kesembuhan atau mendapatkan kekayaan.
“Pengantin iblis menawarkan cerita yang kuat dan karakter mendalam, semuanya disampaikan dengan visual yang memukau. Kami berharap film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi penonton,” kata Andi.
Sementara, Azhar Kinoi menjelaskan, film Pengantin Iblis ini adalah proyek spesialnya. Bersama tim, Azhar berusaha menghadirkan cerita yang dekat dengan masyarakat, dengan membawa dinamika dari setiap anggota keluarga yang memiliki tujuannya masing-masing, namun harus tinggal bersama.
“Hal yang menarik ada pada bagaimana seorang ibu berjuang demi kesembuhan anaknya dengan memilih keputusan yang ekstrim. Saya yakin, penonton akan merasakan sensasi yang berbeda dari emosi dan ketegangan yang terjadi, seiring berkembangnya karakter pada film ini,” ucap Azhar Kinoi.
Film ini menghadirkan bintang dari film Pamali (2022) yaitu Taskya Namya sebagai Rianti. Ia akan beradu peran dengan para aktor hebat lainnya seperti Wafda Saifan, Bukie Basudewa Arla Ailani, Givina, Shaqueena Medina, Ratna Riantiarno, dan Elly Lutan.
Sinopsis Pengantin Iblis
Film ini mengisahkan tentang Ranti, seorang istri yang menghadapi tekanan ekonomi. Dalam keputusasaannya menyelamatkan nyawa putrinya yang sedang sakit keras, Ranti menerima tawaran aneh untuk menikahkan anaknya dengan iblis. Ia tidak menyangka bahwa keputusan ini membawa perubahan drastis dalam hidupnya. Sang anak secara misterius sembuh dari sakit, namun ada harga yang harus dibayarnya.