Logo
>

Penguatan IHSG Mulai Terbatas, BREN hingga ICBP Masuk Radar Akumulasi

IHSG menguat ke 7.311 namun mulai rawan koreksi. MNC Sekuritas rekomendasikan strategi buy on weakness pada saham seperti BREN, CUAN, ICBP, dan TKIM.

Ditulis oleh Yunila Wati
Penguatan IHSG Mulai Terbatas, BREN hingga ICBP Masuk Radar Akumulasi
IHSG berada di zona merah. (Foto: Dok KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat, 18 Juli 2025 dengan penguatan 0,34 persen ke level 7.311. Namun, di balik angka positif tersebut, mulai tampak tanda-tanda tekanan jual. 

    MNC Sekuritas memperkirakan, posisi IHSG kini berada di penghujung fase wave (iii) dari wave [c], yang artinya ruang penguatan mulai terbatas dan pasar semakin rawan mengalami koreksi jangka pendek. 

    Jika tekanan ini berlanjut, IHSG Senin, 21 Juli 2025, berpotensi bergerak turun menuju area 7.186 hingga 7.319. Level support terdekat berada di 7.240 dan 7.166, sedangkan resistance jangka pendek mengarah ke 7.382 dan 7.441.

    Dalam situasi pasar yang mulai rentan ini, strategi “buy on weakness” atau membeli di saat harga melemah, kembali menjadi pendekatan yang relevan bagi investor yang mengincar peluang teknikal.

    Salah satu saham yang mencuri perhatian MNC Sekuritas adalah Barito Renewables (BREN). Saham ini menguat 3,56 persen ke level Rp8.000 dengan peningkatan volume pembelian yang cukup mencolok. 

    Secara teknikal, BREN diperkirakan sedang menyelesaikan fase wave v dari wave (c) dalam skenario korektif wave [ii]. Artinya, meski berada di fase koreksi, potensi pembalikan arah mulai terbuka. 

    Area beli ideal berada di rentang Rp7.825 hingga Rp7.950, dengan target penguatan di kisaran Rp8.775 hingga Rp9.275. Namun, jika harga turun di bawah Rp7.650, perlu dilakukan evaluasi ulang terhadap strategi masuk.

    Saham lain yang patut dicermati adalah Panca Mitra Multiperdana (CUAN). Saham ini naik tipis 0,30 persen ke level Rp1.655, namun masih dikelilingi tekanan jual. CUAN diperkirakan tengah berada di fase wave [iv] dari wave 5, yang berarti ada potensi koreksi lanjutan sebelum kembali bergerak naik.

    Peluang akumulasi berada di kisaran Rp1.470 hingga Rp1.640, dengan target kenaikan menuju Rp1.735 hingga Rp1.895. Investor disarankan berhati-hati jika harga menembus level Rp1.300.

    Sementara itu, saham Indofood CBP (ICBP) terlihat mulai membentuk fondasi penguatan. ICBP ditutup naik 0,48 persen ke level Rp10.400, disertai dengan peningkatan volume beli. 

    Saham konsumer ini diperkirakan tengah berada di awal fase wave [iii] dari wave C—fase yang secara historis kerap membawa potensi penguatan yang lebih stabil. 

    Area beli berada di antara Rp10.225 hingga Rp10.375, dengan target ke Rp10.625 dan Rp11.025, selama harga tetap bertahan di atas support Rp10.150.

    Dari sektor industri dasar, Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) juga menunjukkan sinyal positif. Saham ini menguat 1,36 persen ke Rp5.600, meski masih tertahan oleh garis rata-rata pergerakan MA60. 

    Volume pembelian yang masuk memberikan indikasi bahwa saham ini mungkin tengah berada di fase awal wave (c) dari wave [b]. Area beli teknikal berada di Rp5.525 hingga Rp5.575, dengan target menuju Rp5.750 dan Rp6.000. Level Rp5.425 menjadi batas bawah yang perlu dijaga.

    Kondisi pasar saat ini memperlihatkan dinamika yang cenderung berhati-hati. Meski indeks masih mencatat penguatan, tekanan teknikal mulai terasa di sejumlah sektor. 

    Dalam situasi seperti ini, investor disarankan tetap selektif dan disiplin dalam menerapkan manajemen risiko. Strategi beli saat harga melemah masih relevan, khususnya untuk saham-saham dengan struktur teknikal yang menjanjikan dan didukung volume yang sehat. 

    Pekan depan akan menjadi periode penting untuk melihat apakah tekanan jual kian menguat atau justru menjadi momen konsolidasi sebelum rebound.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79