Logo
>

Penjualan Astra Merosot 5,22 Persen, Toyota Jadi Penopang

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Penjualan Astra Merosot 5,22 Persen, Toyota Jadi Penopang

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Penjualan PT Astra International Tbk (ASII) pada bulan Juni 2024 merosot 5,22 persen atau sebanyak 43.908 unit dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

    Kondisi terparah terjadi di segmen low cost green car (LCGC). Penurunan di segmen ini mencapai 19,8 persen atau sebanyak 11.391 unit pada Juni 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Jika dibandingkan dengan bulan Mei 2024, penjualan mobil Astra memang meningkat hingga 6,3 persen. Sedangkan pangsa pasar Astra juga meningkat 2 persen dibanding bulan sebelumnya, menjadi 60 persen. Jika dibanding tahun lalu, market share Astra meningkat 4 persen.

    Pangsa pasar di segmen LCGC turun 3 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau sebanyak 75 persen. Sedangkan jika dibandingkan tahun lalu, market share LCGC turun 1 persen.

    Pada periode Januari-Juni 2024, Astra berhasil meraup 231.792 unit. Jumlah tersebut turun sebesar 16,55 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Di segmen LCGC, penjualan kumulatif periode Januari-Juni 2024 sebesar 67.173 unit, turun sebesar 13,23 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

    “Pada bulan Juni 2024, penjualan mobil Astra tercatat tumbuh positif, terefleksi dengan meningkatnya pangsa pasar mobil Astra menjadi 60 persen,” kata Boy Kelana, Head of Corporate Communications Astra dalam keterangan resminya, Rabu, 10 Juli 2024.

    Boy mengatakan bahwa Astra senantiasa mendukung industri otomotif di Tanah Air melalui berbagai merek kendaraan dengan inovasi terkini yang dikembangkan dan disediakan demi menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat.

    “Berbagai pilihan kendaraan akan dihadirkan pada gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, tanggal 18 hingga 28 Juli 2024 mendatang,” ujarnya.

    Toyota Topang ASII

    Seperti sebelum, penjualan ASII ditopang oleh merek Toyota dan Lexus. Pada bulan Juni 2024, penjualan Toyota dan Lexus sebesar 25.652 unit. Penyumbang terbesar kedua adalah Daihatsu dengan capaian penjualan sebanyak 14.967 unit dan Isuzu menyumbang 3.073 unit. Di segmen komersial, UD Truck, mencatatkan penjualan sebesar 216 unit.

    Sementara merek asal Prancis, Peugeot, yang telah dilepas oleh ASII karena tidak berkontribusi dalam penjualan tidak menyumbang penjualan sama pada Juni 2024. Pada bulan Mei 2024, Peugeot juga tidak berkontribusi. Sedangkan penjualan kumulatif sejak Januari-Juni 2024, Peugeot hanya menjual 27 unit.

    Kontribusi Toyota dan Lexus pada bulan Juni 2024 sebesar 41,57 persen dari keseluruhan penjualan mobil ASII. Penjualan Toyota dan Lexus pada bulan Juni 2024 adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan lima bulan sebelumnya. Penjualan terendah Toyota dan Lexus terjadi pada bulan Maret 2024.

    Penurunan penjualan terparah dialami oleh Daihatsu. Penjualan Daihatsu merosot 17,36 persen jika dibanding tahun lalu. Penjualan merek Isuzu meningkat 3,09 persen dan UD Trucks meningkat 30,55 persen. Sedangkan penjualan non Astra, yakni Mitsubishi, Honda, Suzuki, Hyundai, Wuling, Nissan dan lainnya sebanyak 29.028 unit.

    Penjualan Mobil Nasional

    Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil nasional meningkat 2,3 persen atau sebanyak 72.936 unit jika dibandingkan bulan sebelumnya.

    Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 82.656 unit, penjualan mobil nasional pada bulan Juni 2024 ambruk 11,7 persen. Penurunan penjualan terparah terjadi pada mobil jenis LCGC dan non LCGC.

    Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional pada semester pertama 2024 sebanyak 408.012 unit atau turun sebesar 19,43 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 mencapai 506 unit. Jumlah penurunan pada semester pertama 2024 adalah 98.415 unit.

    Sebelumnya, Gaikindo menyebut, penurunan penjualan ini terjadi karena pelemahan rupiah terhadap dolar yang mengakibatkan peningkatan harga bahan baku. Kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan harga mobil di pasaran. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun secara signifikan.

    Selain itu, penurunan penjualan terjadi karena pihak leasing selaku perusahaan pembiayaan sedang memperketat penjualan. Penurunan juga terjadi karena pada kuartal pertama 2024 masuk ke dalam tahun politik di mana diselenggarakan Pilpres 2024 yang membuat masyarakat menahan pembelian kendaraan.

    Tantangan Serius

    Akio Toyoda telah ditunjuk kembali sebagai Chairman Toyota Motor Corp pada pertemuan tahunan perusahaan tersebut. Namun, produsen mobil Jepang ini menghadapi tantangan serius dari pemegang saham terkait dengan kepemimpinan Toyoda dalam hal tata kelola dan penyelidikan terhadap sertifikasi keselamatan kendaraan yang sedang berlangsung.

    Para pemegang saham juga mengutarakan keberatan terhadap usulan untuk meningkatkan transparansi Toyota mengenai kegiatan lobi mereka, terutama terkait penolakan terhadap mandat kendaraan listrik dan peraturan emisi yang lebih ketat di beberapa pasar utama.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.