Logo
>

Penjualan Ritel Indonesia Naik 4,5 Persen di Juli 2024: Ada BLT Pemerintah

Ditulis oleh Dian Finka
Penjualan Ritel Indonesia Naik 4,5 Persen di Juli 2024: Ada BLT Pemerintah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ekonom dari Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, melaporkan bahwa penjualan ritel di Indonesia mengalami kenaikan 4,5 persen YoY pada bulan Juli 2024, mengungguli perkiraan pasar. 

    "Peningkatan ini terutama didorong oleh bantuan tunai pemerintah yang mempercepat penjualan barang makanan dan sandang, meskipun ada penurunan dalam penjualan alat-alat teknologi informasi dan peralatan rumah tangga," ujar Fithra dalam keterangan resmi yang diterima KabarBursa di Jakarta, Kamis 12 September 2024.

    Walaupun ada optimisme tinggi untuk bulan Agustus, pertumbuhan penjualan diperkirakan akan melambat menjadi 2-3 persen karena kurangnya dukungan eksternal dan penurunan penjualan mobil. 

    Potensi penurunan suku bunga Bank Indonesia menjadi 6 persen pada akhir tahun akan sangat bergantung pada stabilitas nilai tukar rupiah dan kebijakan moneter The Fed. Dalam dunia bisnis, kekhawatiran muncul terkait program pensiun wajib yang baru. Selain itu, Indonesia masih menunggu pendanaan dari negara-negara G7 yang krusial untuk proses pengurangan ketergantungan pada batu bara.

    Berikut faktor pendukung pemerintah terhadap tumbuhnya penjualan ritel di Indonesia menurut Fithra ekonom Samuel Sekuritasa:

    Politik dan Keamanan

    Ekspansi Jumlah Kementerian di Era Prabowo: DPR dan pemerintah telah menyetujui penghapusan batasan jumlah kementerian, membuka peluang bagi Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk memperluas kabinetnya dan mengakomodasi berbagai talenta, termasuk dari latar belakang militer atau akademis.

    Intensifikasi Proses Verifikasi Menteri: Menanggapi kritik publik, tim Prabowo berkomitmen untuk melakukan pemeriksaan mendalam terhadap calon menteri. Ini mengikuti diskusi publik tentang kualifikasi menteri dan menandai perubahan dalam prioritas pengelolaan pemerintahan.

    Penguatan Hubungan ASEAN: Presiden terpilih Prabowo Subianto baru-baru ini menyelesaikan lawatan diplomatik ke lima negara ASEAN sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat pengaruh Indonesia di kawasan Asia Tenggara menjelang pelantikannya. Ini mencerminkan upaya untuk memperkuat hubungan di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.

    Ekonomi Digital dan Telekomunikasi

    Pertumbuhan Teknologi Digital di UKM: Lebih dari 55 persen usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia sekarang memanfaatkan teknologi digital, terutama untuk pemasaran dan pelaporan keuangan. Ini mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak kesempatan kerja.

    Lingkungan dan Ekonomi Hijau

    Penundaan Dana Iklim G7 Menghambat Pengurangan Batubara: Proses transisi Indonesia dari energi batubara mengalami kendala karena keterlambatan pencairan dana yang dijanjikan oleh negara-negara G7. Ketergantungan Indonesia pada batubara tetap tinggi, dan peralihan ke energi alternatif ramah lingkungan bisa terhambat tanpa dukungan finansial.

    Dampak Deforestasi pada Energi Terbarukan: Kementerian Energi melaporkan bahwa deforestasi yang terus berlanjut telah mengurangi kapasitas pembangkit listrik tenaga air. Hal ini menyoroti kebutuhan untuk upaya reboisasi dan konservasi yang lebih agresif guna mencapai target energi terbarukan.

    Pergerakan Pasar

    Pergerakan Pasar Saham Indonesia pada 10 September 2024: Pasar saham Indonesia menunjukkan variasi pergerakan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,76 persen ke level 7.761,4, berkat aksi beli bersih asing. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) juga meningkat 0,16 persen ke level 224,7. Investor asing aktif di pasar reguler dan pasar negosiasi dengan total net buy sebesar IDR 236,9 miliar dan IDR 222,5 miliar, menunjukkan sentimen positif terhadap pasar saham Indonesia.

    Saham-saham Teratas dan Terburuk: Beberapa saham yang mencatatkan kenaikan signifikan termasuk BREN yang melonjak 7,0 persen ke IDR 11.500, BBRI yang naik 1,4 persen ke IDR 5.250, dan GOTO yang naik 5,7 persen ke IDR 56. Sebaliknya, saham-saham dengan penurunan signifikan antara lain AMMN yang turun 2,5 persen ke IDR 10.550, TPIA yang turun 1,3 persen ke IDR 9.275, dan MSIN yang turun 4,8 persen ke IDR 8.000.

    Kinerja Sektor: IDXTECH adalah sektor dengan performa terbaik, menunjukkan kekuatan pada saham-saham terkait teknologi. Sebaliknya, IDXINDUS mengalami penurunan terbesar.

    Minat Investor Asing: Investor asing menunjukkan minat beli yang kuat pada saham BBCA, yang naik 0,7 persen ke IDR 10.350, BREN yang naik 7,0 persen ke IDR 11.500, dan BBRI, yang meningkat 1,4 persen ke IDR 5.250. Di sisi lain, saham-saham dengan penjualan bersih terbesar termasuk ASII, yang stagnan di IDR 5.025, dan AMMN yang turun 2,5 persen.

    Nilai Perdagangan: BBRI, BBCA, BMRI, dan BREN tetap menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan, dengan BBRI dan BREN mengalami kenaikan yang signifikan. Meskipun ada penurunan pada beberapa saham utama, sentimen pasar secara keseluruhan tetap positif dengan minat asing yang berkelanjutan pada saham unggulan seperti BBCA dan BBRI.

    Komoditas dan Mata Uang: Minyak Brent turun 1,1 persen menjadi USD 71 per barel, sementara emas stabil pada USD 2.506 per ons. Nilai tukar USD/IDR tetap tidak berubah di level IDR 15.450, mencerminkan stabilitas mata uang di tengah ketidakpastian ekonomi global.

    Penyesuaian Pasar: Dengan dinamika pasar yang terus berubah, penting untuk terus memantau arus masuk asing dan kinerja sektoral, terutama dalam sektor teknologi yang tetap mendorong momentum pasar. Sementara itu, saham-saham sektor industri mungkin memerlukan perhatian lebih karena kemundurannya baru-baru ini.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.