KABARBURSA.COM - Ketegangan kembali memanas di Timur Tengah, khususnya antara Iran dan Israel yang saling serang. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga prajurit Iran yang gugur dalam serangan Israel pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Dalam pertemuan tersebut, Khamenei menuding Israel telah melebih-lebihkan agresinya terhadap Iran, meski ia juga tak ingin meremehkan ancaman yang dihadapi negaranya.
Khamenei mengkritik Israel yang, menurutnya, keliru dalam mengukur kekuatan Iran. “Mereka belum benar-benar mengenal Iran dan rakyatnya, serta belum memahami kekuatan dan tekad kami,” ujarnya, dikutip dari kantor berita IRNA, Senin, 28 Oktober 2024.
Meningkatnya tensi antara Iran dan Israel tak luput dari perhatian pasar modal domestik, terutama bagi para investor asing. Analis Senior Lotus Sekuritas, Fath Aliansyah, menyebut eskalasi konflik kedua negara tersebut akan berdampak pada pasar modal di Indonesia. Meski demikian, ia menilai ketegangan ini tidak akan berdampak signifikan.
“Kalau tensi terus meningkat dan meluas, potensi (mempengaruhi pasar modal) ini ada. Sejauh ini masih belum terlalu berpengaruh ke outflow,” kata Fath saat dihubungi Kabarbursa.com di Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Fath menilai sektor migas akan sangat diuntungkan seiring meningkatnya tensi konflik Iran dan Israel. Sementara sektor lainnya, kata dia, akan bersifat netral sepanjang daya beli masih memadai. “Sektor migas yang paling diuntungkan, sedangkan sektor lain sifatnya netral selama bisa diteruskan ke customer (apabila daya beli memadai),” jelasnya.
Kendati demikian, Fath menilai ketegangan di Timur Tengah bukan hal yang baru. Begitu pun dengan imbasnya, dia menilai dampaknya akan dirasakan dalam jangka waktu tertentu. "Karena keadaan seperti ini biasanya banyak perusahaan yang sudah hedging atau mereka sudah memastikan stok persediaan tidak terganggu apabila ketegangan meningkat,” katanya.
Pembukaan IHSG Turun
Berdasarkan pembukaan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan pada pembukaan sesi I, naik 11,21 poin atau 0,15 persen ke level 7.705,8 pada hari Senin, 28 Oktober 2024.
IHSG bergerak dalam rentang 7.692 hingga 7.711 di hari ini. Sebanyak 438,7 juta saham telah diperdagangkan dalam beberapa menit awal dengan nilai transaksi mencapai Rp274 miliar dan frekuensi perdagangan mencapai 34.557 transaksi. Dari 173 saham yang diperdagangkan, 117 mengalami penurunan, sementara 255 lainnya stagnan.
Kendati menguat, Senior Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menyebut secara pergerakan, IHSG mengalami penurunan lantaran secara pasti tensi konflik Iran dan Israel yang terus menguat. Dia menilai, kompleksitas konflik kedua negara tersebut sulit untuk dihindari.
“Terjadi konflik Israel versus Iran ini ya. Di sisi lain juga terjadi, memang konfliknya sangat kompleks, ya, berkaitan dengan Lebanon, Hizbullah. Terus juga berkaitan dengan Houthi (Yaman). Memang sebenarnya dinamika konflik di kawasan timteng yang begitu kompleks ini turut kuat pengaruhi IHSG,” kata Nafan kepada KabarBursa.com, Senin, 28 Oktober 2024.
Konflik Iran Vs Israel Meningkat
Israel melancarkan serangan balasan ke wilayah Iran pada Sabtu, 26 Oktober 2024, sekitar pukul 02.30 waktu setempat. Menurut laporan dari kantor berita IRNA, serangan tersebut mengakibatkan jatuhnya korban, termasuk empat tentara dan satu warga sipil.
Dilansir dari Politico, Institute for Science and International Security milik Albright mengidentifikasi adanya bangunan yang hancur di Parchin, Iran, tepatnya di area pegunungan yang biasa disebut Taleghan 2. Berdasarkan arsip data nuklir Iran yang sebelumnya disita oleh Israel, bangunan ini menyimpan ruang uji ledakan kecil serta sistem sinar-X berkecepatan tinggi untuk menguji peledakan skala kecil.
Dalam laporan pada 2018, institut itu menyatakan uji coba yang dilakukan kemungkinan mencakup bahan peledak yang memampatkan inti uranium alami, yang mensimulasikan inisiasi peledak nuklir. Pada Minggu pagi, melalui unggahan di platform X, institut tersebut menyatakan, “Belum pasti apakah Iran menggunakan uranium di Taleghan 2, namun diduga Iran mempelajari kompresi hemisfer uranium alami, yang mungkin menjelaskan renovasi kilat dan tertutup pasca permintaan IAEA untuk mengakses Parchin pada 2011.”
Tidak diketahui peralatan apa yang berada di dalam bangunan Taleghan 2 pada Sabtu pagi. Serangan Israel ini juga tidak menyasar industri minyak, situs pengayaan nuklir, atau pembangkit tenaga nuklir di Bushehr. Direktur Jenderal IAEA, Rafael Mariano Grossi, mengonfirmasi hal ini di platform X, “Fasilitas nuklir Iran tidak terdampak. Inspektur aman dan tetap melaksanakan tugas mereka yang krusial.”
Selain itu, beberapa bangunan di Khojir dan Parchin, termasuk gudang dan fasilitas produksi bahan bakar padat untuk rudal balistik, turut hancur. Menurut pernyataan militer Israel segera setelah serangan, fasilitas rudal yang mereka hancurkan digunakan untuk memproduksi rudal yang ditembakkan Iran ke wilayah Israel sepanjang tahun lalu.
Penghancuran situs-situs ini bisa berdampak besar pada kemampuan Iran dalam memproduksi rudal balistik baru untuk memperkuat arsenal setelah dua serangan ke Israel. Namun, Garda Revolusi Iran, yang mengawasi program rudal balistik negara itu, hingga kini belum memberikan komentar resmi.
Menurut Jenderal Kenneth McKenzie, mantan komandan Komando Pusat Militer AS, Arsenal rudal balistik Iran secara keseluruhan, termasuk rudal jarak pendek yang tidak dapat menjangkau Israel. Dalam kesaksiannya di Senat AS tahun 2022, ia memperkirakan ada lebih dari 3.000 unit rudal dalam arsenal tersebut. Sejak saat itu, Iran telah menembakkan ratusan rudal dalam serangkaian serangan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.