KABARBRUSA.COM – Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 25 Oktober 2025, ditutup dengan dominasi saham sektor perbankan.
Nilai transaksi terbesar tercatat pada saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencapai Rp1,58 triliun. Total volume perdagangan saham ini mencapai 350,42 juta lembar dengan harga penutupan di level Rp4.550 per saham.
Sepanjang sesi, BMRI bergerak dalam rentang harga Rp4.380 hingga Rp4.590 per saham. Saham bank pelat merah tersebut mencatat penguatan 2,71 persen dari penutupan sebelumnya di Rp4.430.
Frekuensi transaksi mencapai 45.392 kali dengan nilai beli investor mencapai Rp1,1 triliun.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menempati posisi kedua dalam daftar saham teraktif. Nilai transaksi saham ini mencapai Rp1,21 triliun dengan volume 313,90 juta lembar.
Harga BBRI ditutup menguat 0,79 persen ke Rp3.850 per saham, setelah sempat bergerak di kisaran Rp3.820–Rp3.910 sepanjang perdagangan.
Di posisi ketiga, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat nilai transaksi Rp1,10 triliun dengan volume 133,35 juta lembar.
Harga saham BBCA ditutup melemah 0,60 persen ke Rp8.275 per saham, setelah sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi Rp8.375. Nilai jual investor tercatat mencapai Rp654 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 27.810 kali.
Selain saham perbankan, emiten sektor agribisnis juga masuk dalam daftar saham teraktif. Saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mencatat nilai transaksi Rp912,69 miliar dengan volume perdagangan 174,95 juta lembar.
Namun, saham JARR mengalami pelemahan paling tajam di antara lima besar saham teraktif, turun 7,19 persen ke Rp4.520 per saham.
Grafik pergerakan JARR menunjukkan tekanan jual terjadi sejak sesi pertama. Setelah sempat menguat di awal perdagangan hingga menyentuh level tertinggi Rp5.950, harga terus menurun dan bertahan di kisaran Rp4.500 hingga penutupan.
Frekuensi transaksi JARR mencapai 91.649 kali, tertinggi di antara seluruh saham teraktif.
Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menutup daftar lima besar saham teraktif dengan nilai transaksi Rp775,46 miliar dan volume 177,60 juta lembar.
Harga saham BBNI naik 3,07 persen ke Rp4.370 per saham, setelah bergerak di kisaran Rp4.210–Rp4.440.
Secara total, nilai transaksi lima saham teraktif hari ini mencapai sekitar Rp5,5 triliun. Dominasi saham perbankan menunjukkan minat investor terhadap emiten berkapitalisasi besar masih kuat.
Likuiditas pasar juga tetap terjaga di tengah dinamika laporan keuangan kuartal III dan ekspektasi terhadap arah suku bunga Bank Indonesia (BI).
Perdagangan Jumat ini sekaligus menutup pekan dengan tren campuran. Sejumlah saham unggulan perbankan mencatat penguatan, sementara saham berbasis komoditas dan agribisnis mengalami tekanan.
Investor mencermati pergerakan global yang masih dipengaruhi oleh harga minyak dunia, inflasi Amerika Serikat, serta arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed).
Dengan nilai transaksi harian di atas Rp10 triliun dan dominasi saham-saham berkapitalisasi besar, pasar saham domestik masih menunjukkan daya tarik tinggi di tengah ketidakpastian global. (*)