KABARBURSA.COM - PT Charoen Pokphand Indonesia atau CPIN sedang dalam performa on fire. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak ini berhasil menutup tahun fiskal 2024 dengan pencapaian luar biasa.
Dalam laporan keuangannya yang dikutip Kabarbursa.com Rabu, 19 Maret 2025, laba bersih CPIN berhasil naik signifikan yaitu sebesar 60 persen secara tahunan (YoY), menjadi Rp3,7 triliun. Peningkatan signifikan ini bahkan melampaui ekspektasi konsensus, mencapai 115 persen dari estimasi yang diproyeksikan sebelumnya.
Kinerja gemilang ini didorong oleh pemulihan yang solid pada segmen 'Broiler' serta pertumbuhan stabil di divisi 'Feed'.
Pada kuartal terakhir tahun 2024, CPIN mencatat laba bersih sebesar Rp1,3 triliun, meningkat drastis sebesar 114 persen secara kuartalan (QoQ), dan berbalik dari kerugian Rp357 miliar yang dialami pada kuartal keempat tahun sebelumnya. Pemulihan kuat ini memberikan kontribusi signifikan terhadap keseluruhan perolehan laba tahunan perusahaan.
Segmen 'Broiler' mencatatkan pencapaian bersejarah dengan laba usaha tertinggi sepanjang masa, membukukan keuntungan sebesar Rp1,1 triliun hanya dalam satu kuartal. Hal ini menandai pembalikan tren yang telah mengalami kerugian sejak tahun 2021 hingga 2023.
Lonjakan ini didukung oleh kenaikan harga rata-rata broiler yang mencapai Rp20.200 per kilogram pada kuartal keempat 2024, meningkat 10 persen dibandingkan periode sebelumnya. Tren serupa juga terlihat pada Japfa Comfeed Indonesia (JPFA), menunjukkan adanya pemulihan menyeluruh di industri perunggasan.
Selain itu, segmen 'DOC' juga mengalami perbaikan signifikan dengan kenaikan laba usaha menjadi Rp157 miliar, tumbuh 137 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Kenaikan harga rata-rata DOC sebesar 14 persen menjadi Rp6.144 per ekor menjadi salah satu pendorong utama kinerja positif ini.
Dengan capaian tersebut, laba usaha segmen DOC sepanjang 2024 berhasil membalikkan kerugian tahun sebelumnya dan mencapai Rp461 miliar.
Segmen 'Feed' tetap menjadi salah satu pilar pertumbuhan CPIN, dengan laba usaha yang terus meningkat secara konsisten. Pada kuartal keempat 2024, laba usaha segmen ini mencapai Rp1,2 triliun, meningkat 41 persen secara kuartalan dan 6 persen secara tahunan.
Ekspansi margin usaha menjadi 9,7 persen meskipun harga rata-rata jagung naik sebesar 5 persen menunjukkan efisiensi operasional yang tetap terjaga. Stabilnya harga soybean meal juga turut mendukung daya tahan segmen ini terhadap fluktuasi biaya produksi.
Sementara itu, segmen 'Processed Chicken' yang sebelumnya mencatat kerugian, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Setelah mengalami tren negatif sejak kuartal keempat 2023, segmen ini kembali membukukan laba usaha sebesar Rp88 miliar pada kuartal keempat 2024, melonjak 547 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
Meskipun secara keseluruhan segmen ini masih mencatatkan rugi usaha sebesar Rp82 miliar pada tahun 2024, hasil tersebut menunjukkan perbaikan dari kerugian yang lebih besar pada sembilan bulan pertama tahun tersebut.
Dengan pencapaian yang melampaui ekspektasi dan pemulihan di berbagai segmen bisnisnya, CPIN berhasil membuktikan ketangguhan model bisnisnya dalam menghadapi tantangan industri. Prospek ke depan tampak positif seiring dengan stabilnya harga pakan dan meningkatnya permintaan unggas di pasar domestik.
Pemulihan yang terjadi di segmen-segmen kunci menempatkan CPIN pada posisi yang kuat untuk melanjutkan momentum pertumbuhan di tahun 2025.
Rekomendasi Saham: Beli?
Tidak hanya laporan keuangannya yang sedang bersinar, pergerakan saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) juga menunjukkan warna positif. Mengutip data Stockbit hari ini, emiten yang melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada 18 Maret 1991 ini mengalamikenaikan signifikan sebesar 5,07 persen, ke level Rp4.560. Saham ini bergerak dalam rentang harian Rp4.360 – Rp4.580, dengan level tertinggi dalam 52 minggu di Rp5.650 dan level terendah di Rp4.170.
Mengutip analisis teknikal dari investing, CPIN saat ini berada dalam tren bullish yang kuat. Berdasarkan indikator teknikal, mayoritas sinyal menunjukkan momentum beli yang kuat, dengan indikator seperti Relative Strength Index (RSI) berada di 71,08 yang mengindikasikan tren penguatan.
Indikator Stochastic (STOCH) dan Stochastic RSI (STOCHRSI) juga berada di level tinggi, menunjukkan tekanan beli yang masih dominan. Moving Average Convergence Divergence (MACD) yang berada di angka positif 32,267 semakin mengonfirmasi tren bullish ini.
Selain itu, indikator Average Directional Index (ADX) yang berada di level 53,317 mencerminkan kekuatan tren naik yang signifikan. Sementara itu, indikator Williams %R dan Commodity Channel Index (CCI) menunjukkan bahwa saham CPIN berada dalam kondisi overbought atau beli berlebih, mengindikasikan potensi koreksi jangka pendek.
Dari sisi Moving Average, baik dalam perhitungan sederhana maupun eksponensial, seluruh indikator dari MA5 hingga MA200 menunjukkan sinyal beli. Ini mengonfirmasi bahwa pergerakan harga saham CPIN saat ini sedang berada dalam jalur kenaikan yang stabil.
Sementara itu, berdasarkan perhitungan pivot point, level support terdekat berada di kisaran Rp4.446 hingga Rp4.460, sementara resistance kuat terlihat di level Rp4.526 hingga Rp4.540. Jika momentum bullish ini terus berlanjut, CPIN berpotensi menguji level resistance yang lebih tinggi dalam beberapa sesi perdagangan ke depan.
Secara keseluruhan, saham CPIN saat ini berada dalam tren naik yang kuat dengan dominasi sinyal beli dari berbagai indikator teknikal. Namun, dengan beberapa indikator yang menunjukkan kondisi overbought, investor tetap perlu mencermati potensi koreksi jangka pendek sebelum saham ini melanjutkan pergerakan naiknya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.