KABARBURSA.COM - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM telah mencanangkan lima strategi khusus di tahun 2025 demi bisa memperkuat profitabilitas perusahaan di masa mendatang.
VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko, mengatakan pihaknya mengakselerasi implementasi strategi utama lima Bold Moves sebagai langkah strategis perusahaan yang sampai saat ini terus memberikan hasil positif.
"Dan diharapkan menjadi potensi untuk keberlangsungan profitabilitas perusahaan ke depannya," ujar dia kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2025.
Adapun strategi bisnis tersebut di antaranya adalah inisiatif Fixed Mobile Convergence (FMC), InfraCo, Data Center Co, B2B Digital IT Service Co, dan DigiCo.
Menurut Andri, kelima strategi utama ini dicanangkan untuk memperkuat posisi Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia.
Di sisi lain, Andri menyampaikan Telkom juga akan semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri telekomunikasi digital melalui empat pilar bisnis baru perusahaan.
Empat bisnis baru tersebut adalah digital infrastructure untuk memaksimalkan pemanfaatan aset perusahaan, Integrated B2C Services untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat pangsa pasar di segmen B2C,
"Lalu B2B ICT Services untuk meningkatkan kapabilitas dan pengembangan solusi digital untuk segmen B2B, serta New Play guna optimalisasi portofolio bisnis perusahaan dan menjajaki peluang model bisnis baru," jelas dia.
Lebih jauh Andri menegaskan, Telkom akan terus membuka berbagai peluang kolaborasi strategis dengan berbagai pihak baik nasional maupun global yang berasal dari beragam sektor industri.
Isu Pembatasan Chip
Sebelumnya, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menegaskan, hingga saat ini kebijakan global terkait pembatasan chip tidak memberikan dampak langsung terhadap kinerja operasional perusahaan.
“Telkom secara proaktif mengamati dinamika pasar teknologi global dan terus berkomitmen untuk memastikan kelancaran operasional. Kami senantiasa melakukan analisis terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan,” ujar Andri.
Dia menjelaskan, Telkom tetap fokus pada pengembangan ekosistem teknologi digital Indonesia, termasuk solusi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Inteligence/AI) dan penguatan infrastruktur pusat data (data center).
Untuk mengatasi tantangan global seperti isu pembatasan chip, Telkom menargetkan pertumbuhan di sektor data center dan big data melalui anak perusahaannya, NeutraDC. Adapun NeutraDC berperan sebagai infrastruktur AI Telkom, mendukung transformasi digital nasional secara strategis.
Andri juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara NeutraDC dan Cirrascale Cloud Services, yang menjadi langkah kunci dalam menyediakan solusi cloud AI yang scalable dan berbasis teknologi terkini. Infrastruktur ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan analitik data, big data, dan pengembangan proyek smart city yang menjadi bagian dari roadmap transformasi digital Telkom.
“Dengan dukungan infrastruktur ini, proyek smart city dapat tetap berjalan secara optimal meskipun menghadapi perubahan dalam rantai pasokan global,” tambahnya.
Telkom optimistis menghadapi tahun 2025 dengan memperkuat ekosistem digital di Indonesia. Selain berfokus kepada data center, Telkom juga terus mengembangkan solusi digital yang mendukung berbagai sektor, termasuk infrastruktur smart city, big data, dan AI.
“Telkom terus mendukung pengembangan smart city dan solusi berbasis AI sebagai bagian dari transformasi digital Indonesia. Kami berfokus pada penguatan ekosistem teknologi digital melalui kerja sama dengan berbagai pihak, baik lokal maupun lokal,” pungkas Andri.
Gandeng Alibaba Cloud
Beberapa waktu lalu, Telkom juga telah menjain kemitraan strategis dengan Alibaba Cloud untuk memperkuat ekosistem digital, khususnya dalam layanan berbasis cloud yang didukung teknologi kecerdasan buatan (AI).
VP Global Strategic Partnership Telkom Candra Kusuma Wardhana, menyatakan bahwa kemitraan ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.
“Dengan menggabungkan kapabilitas kami dengan Alibaba Cloud, kami yakin dapat memberikan solusi cloud yang inovatif dan efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” kata Candra dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Sementara itu, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya, menyatakan optimisme bahwa kolaborasi ini akan memberikan hasil yang positif.
“Kami yakin bahwa kemitraan ini akan meningkatkan kemampuan layanan cloud Telkom dan memperkuat posisi perusahaan dalam menyediakan solusi digital komprehensif di Indonesia,” ujar dia.
Melalui kerja sama ini, Telkom dan Alibaba Cloud berkomitmen untuk menyediakan berbagai layanan cloud serta solusi inovatif yang didukung AI bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kemitraan ini juga fokus pada pengembangan talenta digital di tanah air.
Presiden Bisnis Internasional Alibaba Cloud Intelligence Selina Yuan, menekankan bahwa kolaborasi merupakan kunci untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan.
“Mitra global kami tidak hanya sebagai partisipan, tetapi juga sebagai arsitek dari lanskap digital baru di era AI. Dengan ekosistem mitra global kami yang diperbarui, kami berkomitmen untuk mendukung para mitra dalam meraih manfaat dari era AI dan memenuhi beragam permintaan bisnis pelanggan global,” ujarnya.
Kerja sama ini memanfaatkan infrastruktur Telkom yang luas, seperti pusat data dan jaringan, bersama dengan keahlian Alibaba Cloud dalam teknologi cloud dan AI. Diharapkan kolaborasi ini.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.