KABARBURSA.COM - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, mengungkapkan bahwa jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan telah mencapai 267,78 juta orang, atau sekitar 96persen dari target yang ditetapkan.
Namun demikian, Ghufron juga mengakui bahwa ada sekitar 15 juta peserta JKN yang tidak aktif sejak tahun 2014 hingga 2024. Menurutnya, ada beberapa alasan di balik ketidakaktifan peserta JKN ini. "Salah satunya adalah peserta yang menunggak pembayaran iuran, serta peserta yang sebelumnya terdaftar dalam JKN saat bekerja di sebuah perusahaan. Namun, ketika perusahaan tersebut berhenti beroperasi, kepesertaan JKN mereka menjadi tidak aktif secara otomatis," ujarnya Jumat 22 Maret 2024.
Selain itu, ada juga peserta yang sebelumnya menerima bantuan iuran dari pemerintah daerah (Pemda) namun kemudian tidak lagi mendapatkannya, sehingga keanggotaan JKN mereka terdampak.
Ghufron menyebut bahwa BPJS Kesehatan memiliki target untuk mengaktifkan kembali setidaknya 5 juta peserta JKN yang tidak aktif setiap tahunnya. "Untuk mencapai target tersebut, BPJS Kesehatan terus melakukan berbagai upaya, termasuk melalui Program Inovasi Pendanaan Masyarakat Peduli JKN," jelasnya
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menjalin kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui program Pesiar, yang bertujuan untuk mempercepat pendaftaran peserta JKN di desa-desa.
Ghufron menegaskan bahwa BPJS Kesehatan melakukan berbagai upaya untuk mencapai target cakupan kesehatan universal (UHC) yang telah ditetapkan pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu sebesar 98persen pada tahun 2024.
Namun, Ghufron juga menyoroti pentingnya dukungan dari Kementerian/Lembaga dan Pemda dalam upaya mencapai target tersebut. Menurutnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan seringkali baru muncul saat mereka sakit, sehingga dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk meningkatkan cakupan JKN.