Logo
>

Petrosea (PTRO) Akuisisi SBPL Singapura, Saham Naik 2,9 Persen

Petrosea (PTRO) menandatangani term sheet akuisisi SBPL Singapura untuk memperluas bisnis energi-kimia di Asia Pasifik, saham melonjak 2,9 persen.

Ditulis oleh Yunila Wati
Petrosea (PTRO) Akuisisi SBPL Singapura, Saham Naik 2,9 Persen
Armada milik PT Petrosea Tbk. Foto: Dok Perusahaan.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Petrosea (PTRO) kembali mengayun agresif di jalur ekspansi. Perseroan milik taipan Prajogo Pangestu itu menandatangani non-binding term sheet untuk mengambil alih mayoritas saham Scan-Bilt Pte Ltd (SBPL), kontraktor konstruksi dan teknik sipil berbasis Singapura yang fokus di sektor kimia dan energi. 

    Langkah ini bukan sekadar memperluas wilayah operasi, melainkan membangun “pangkalan” baru di jantung rantai pasok Asia Pasifik. 

    Petrosea terang-terangan menyebut SBPL bakal dikembangkan sebagai business hub untuk ekspansi ke Singapura, Papua Nugini, dan Indonesia, yang merupakan tiga pasar dengan kebutuhan proyek midstream-downstream dan infrastruktur energi yang besar.

    Dari sisi fundamental, profil SBPL sejalan dengan rencana diversifikasi Petrosea di luar jasa tambang. Rekam jejak SBPL di Pulau Bukom, kawasan industri petrokimia terintegrasi Singapura, menjadi nilai jual utama. 

    Perusahaan ini terlibat dalam pekerjaan piling & civil engineering untuk Shell Eastern/Chiyoda, membangun Effluent Treatment Recycling Plant (Design & Build), hingga proyek ekspansi Stolthaven. SBPL juga menangani kontrak pemeliharaan untuk Aster Chemicals and Energy, joint venture milik Chandra Asri (TPIA) dan Glencore yang mengakuisisi aset energi-kimia Shell Singapore. 

    Akses pada klien-klien kelas dunia semacam ini berpotensi membuka jalur order book baru bagi Petrosea, mulai dari pembangunan terminal tankage, fasilitas kimia, hingga utilitas pembangkit dan pengolahan, sekaligus mengangkat standar eksekusi dan praktik keselamatan kerja.

    Tetapi manuver ini masih di tahap awal. Statusnya non-binding, sehingga nilai dan struktur transaksi belum final serta bergantung pada due diligence dan negosiasi berikutnya. Risiko integrasi tetap nyata: dari kultur organisasi lintas negara, kebutuhan modal kerja untuk proyek EPC yang padat kas, hingga eksposur mata uang. 

    Di sisi regulasi, proses persetujuan di Singapura dan Indonesia juga perlu melewati jalur kepatuhan yang ketat. Dengan kata lain, peluang sinergi ada, namun perjalanan menuju sinergi penuh tidak otomatis mulus.

    Pasar menyambut kabar ini positif. Saham PTRO menutup hari di 5.300 naik 2,91 persen dari penutupan sebelumnya, setelah sempat bergejolak dalam rentang 4.970–5.675. Nilai transaksi Rp939,9 miliar dan frekuensi 43.451 kali menandakan minat dagang yang tinggi. 

    Rata-rata harga (VWAP) harian berada di 5.398, sedikit di atas harga penutupan, indikasi ada profit taking jelang akhir sesi meski sentimen tetap konstruktif. Aliran dana asing tercatat net sell sekitar Rp35,4 miliar (foreign sell Rp176,6 miliar vs buy Rp141,2 miliar), namun tekanan tersebut belum mampu menahan kenaikan harga, yang menunjukkan dominasi pembeli domestik. 

    Secara teknikal intraday, rentang harian 705 poin (~14 persen) dan mencerminkan volatilitas tinggi pasca-berita. Level batas atas teori (ARA) di 6.350 masih jauh, menyisakan ruang manuver bila katalis lanjutan muncul.

    Ditarik ke gambar besar, akuisisi SBPL, bila tuntas, berpotensi mengubah komposisi bisnis Petrosea lebih berat ke proyek rekayasa, konstruksi, dan layanan pemeliharaan fasilitas kimia-energi. Ini relevan dengan arah jangka panjang perusahaan: memperdalam keahlian EPC, memperlebar sumber pendapatan berulang dari maintenance, dan mengurangi sensitivitas terhadap siklus komoditas tambang. 

    Keberadaan hub Singapura memberi kedekatan ke pusat keputusan proyek regional, sementara rekam jejak SBPL di Bukom mempercepat kredensial Petrosea di pasar yang menuntut standar tinggi.

    Pada tahap ini, pasar menilai opsi pertumbuhan yang melekat pada rencana akuisisi lebih besar ketimbang risiko jangka pendek. Namun disiplin eksekusi akan menjadi pembeda, kualitas due diligence, harga akuisisi, pengelolaan kas proyek, serta kemampuan mengonversi jaringan SBPL menjadi kontrak bernilai. 

    Selama variabel-variabel itu dijaga, rencana Petrosea mengambil alih SBPL layak dibaca sebagai upaya menanam pijakan jangka panjang di rantai nilai kimia dan energi Asia Pasifik, sebuah cerita diversifikasi yang, untuk sementara, sudah mendapat suara setuju dari pasar.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79