KABARBURSA.COM – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) merilis aksi korporasi baru melalui kerja sama teknologi dengan Ecolab International Indonesia.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada regulator pada Rabu, 3 Desember 2025, perseroan meluncurkan solusi gabungan “3D TRASAR for Geothermal + Flow2Max”, sebuah teknologi monitoring dan optimasi operasional yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi pembangkit panas bumi. Langkah ini memperluas fokus PGEO tidak hanya sebagai operator geothermal, tetapi juga penyedia solusi teknologi.
Dalam dokumen tersebut, manajemen PGEO menyampaikan bahwa Flow2Max yang dikembangkan internal menjadi komponen utama sinergi teknologi ini.
“Flow2Max merupakan teknologi yang dikembangkan oleh PGEO yang dapat mengukur nilai laju aliran massa dan entalpi dari aliran dua fase secara real time dengan akurasi tinggi serta memberikan kemampuan deteksi gangguan secara cepat dalam pengambilan keputusan operasional,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi.
Teknologi ini kemudian dipadukan dengan 3D TRASAR milik Ecolab yang berfungsi memprediksi scaling dan menjaga kualitas fluida panas bumi.
PGEO menyebut bahwa solusi gabungan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani kedua perusahaan pada 2024 dan memperluas cakupan Flow2Max untuk diproduksi, dikembangkan, dan diimplementasikan secara global oleh Ecolab.
Kolaborasi tersebut membuka peluang komersialisasi teknologi geothermal milik PGEO di pasar internasional, sekaligus memperkuat kapasitas monitoring berbasis digital melalui pemanfaatan platform ECOLAB3D.
Dari sisi operasional, teknologi yang diluncurkan diklaim mampu meningkatkan keandalan reservoir melalui pengurangan risiko scaling, peningkatan stabilitas aliran fluida, serta percepatan deteksi gangguan di lapangan. PGEO menekankan bahwa kapabilitas pengukuran real time dan integrasi sistem prediktif dapat membantu optimalisasi operasi pembangkit, memperpanjang umur sumur, serta meningkatkan efisiensi proses produksi sesuai standar industri panas bumi.
Aksi korporasi ini juga dikaitkan dengan target transisi energi yang diusung pemerintah. PGEO menyatakan bahwa pengembangan teknologi bersama Ecolab mendukung pencapaian bauran energi terbarukan sebesar 25 persen pada 2030 dan visi Net Zero Emission 2050. Teknologi geothermal yang lebih efisien, berkelanjutan, dan berbasis data disebut menjadi elemen penting dalam memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok energi bersih.
Bagi pasar, kolaborasi ini menciptakan dimensi bisnis baru bagi PGEO. Komersialisasi Flow2Max membuka peluang pendapatan dari lisensi teknologi, layanan pemantauan, hingga implementasi di luar aset perseroan. Selain itu, solusi digital yang dapat diterapkan pada industri geothermal domestik maupun internasional memberi ruang bagi PGEO untuk memperluas pengaruh teknologinya di sektor energi terbarukan. (*)