Logo
>

PGEO Tambah 789.614 Saham Baru dari MESOP, Total Saham Jadi 41,79 Miliar

Penambahan saham melalui program MESOP diklaim bukti komitmen PGEO dalam meningkatkan motivasi dan loyalitas manajemen serta karyawan.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
PGEO Tambah 789.614 Saham Baru dari MESOP, Total Saham Jadi 41,79 Miliar
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (Foto: Dok. PGE)Pelatihan investasi saham

KABARBURSA.COM- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi menambah jumlah saham beredar melalui penerbitan saham baru hasil pelaksanaan Management and Employee Stock Option Program (MESOP).

Penambahan saham tersebut tercatat pada 11 September 2025 dan dilaporkan secara resmi oleh PT Datindo Entrycom selaku biro administrasi efek kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam laporan resmi PT Datindo Entrycom, disebutkan bahwa pada 10 September 2025 PGEO mengajukan permohonan penerbitan saham baru hasil pelaksanaan opsi MESOP. Sehari kemudian, tepatnya 11 September 2025, telah diterbitkan saham baru sebanyak 789.614 lembar. Rinciannya adalah pelaksanaan OPSI MESOP Tahap 1 sebanyak 78 saham, Tahap II sebanyak 542.999 saham, dan Tahap III sebanyak 246.537 saham. Dengan penambahan tersebut, jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh PGEO meningkat dari 41.795.958.845 lembar menjadi 41.796.748.459 lembar saham.

Direktur Utama PT Datindo Entrycom, E Agung Setiawati, mengungkapkan bahwa penerbitan saham baru ini berjalan sesuai ketentuan pasar modal dan mencerminkan keterbukaan informasi emiten. “Pada tanggal 11 September 2025 kami telah menerbitkan saham baru hasil pelaksanaan OPSI MESOP sejumlah 789.614 saham. Penerbitan ini dilakukan setelah adanya permohonan penerbitan saham baru dari PT Pertamina Geothermal Energy Tbk pada 10 September 2025. Dengan demikian total saham PGEO setelah pelaksanaan OPSI MESOP menjadi 41.796.748.459 saham,” ujarnya dalam keterangan resminya dikutip Ahad, 14 September 2025.

Agung menambahkan bahwa pihaknya memastikan setiap tahap pelaksanaan opsi MESOP dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Penambahan saham melalui program MESOP diklaim bukti komitmen PGEO dalam meningkatkan motivasi dan loyalitas manajemen serta karyawan. Dengan memiliki saham perseroan, manajemen dan karyawan memiliki kepentingan yang selaras dengan pemegang saham publik, sehingga diharapkan dapat mendorong kinerja perusahaan lebih optimal.

Rencana tersebut sebenarnya sudah mencuat dalam laporan keterbukaan informasi PGEO terkait rencana pelaksanaan Program Management and Employee Stock Option Program (MESOP) untuk Tahap I (Exercise Keempat), Tahap II (Exercise Ketiga), dan Tahap III (Exercise Pertama). Program yang berlangsung mulai 24 Agustus 2025 selama 30 hari bursa ini menjadi salah satu langkah strategis PGEO untuk memperluas kepemilikan saham bagi manajemen dan karyawan.

Rencana besar ini diungkapkan melalui surat resmi PGEO tertanggal 19 Agustus 2025 bernomor 457/PGE500/2025-S0 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Program MESOP ini dirancang sebagai kelanjutan dari skema kepemilikan saham yang sudah dimulai sejak PGEO mencatatkan saham perdananya di BEI. Tujuannya jelas: memperkuat motivasi internal, meningkatkan loyalitas manajemen, dan menyelaraskan kepentingan antara karyawan dengan pemegang saham publik.

Corporate Secretary PGEO, Kitty Andhora, dalam keterangannya menjelaskan bahwa pelaksanaan MESOP ini akan memberikan hak opsi saham dengan harga yang sudah ditentukan. “Periode pelaksanaan program ini dimulai 24 Agustus 2025 selama 30 hari bursa, dengan harga pelaksanaan Tahap I Rp648 per saham, Tahap II Rp1.087 per saham, dan Tahap III Rp838 per saham,” ujarnya dalam dokumen resmi keterbukaan informasi.

Berdasarkan data yang dilaporkan, perkiraan jumlah hak opsi yang dilaksanakan mencapai angka yang sangat signifikan. Tahap I (Exercise Keempat) sebanyak 144.779.745 saham, Tahap II (Exercise Ketiga) sebanyak 247.656.432 saham, dan Tahap III (Exercise Pertama) sebanyak 126.079.562 saham. Total potensi saham baru yang dilepas melalui program ini lebih dari 518 juta lembar.

Program MESOP ini juga menjadi kelanjutan dari penambahan saham baru yang sebelumnya sudah dilakukan PGEO. Pada 11 September 2025 lalu, PGEO tercatat menambah 789.614 saham hasil pelaksanaan MESOP tahap sebelumnya.

Lalu Apa Dampak Bagi Investor ?

Bagi karyawan, MESOP merupakan peluang emas untuk terlibat dalam pertumbuhan nilai perusahaan. Namun, bagi investor publik, program semacam ini seringkali memunculkan pro-kontra. Di satu sisi, penambahan saham baru hasil pelaksanaan MESOP dapat menyebabkan dilusi kepemilikan. Di sisi lain, MESOP sering dilihat sebagai katalis positif karena memperkuat motivasi internal manajemen.

Melansir jurnal manajemen, Lilis Susilawaty dalam penelitian menyatakan bahwa penerapan employee stock ownership plan (ESOP) dan management stock ownership plan (MSOP) dapat menjadi strategi untuk menyatukan kepentingan pemegang saham atau prinsipal dan manajemen sebagai agen. Studi ini juga menemukan bahwa program kepemilikan saham karyawan bisa mendorong peningkatan sales growth sebagaimana ditunjukkan oleh penelitian Rachmawati (2013) pada PT Telkom Tbk dan PT PLN yang mengalami pertumbuhan penjualan signifikan setelah ESOP.

Temuan serupa juga muncul pada studi internasional seperti Zhu et al tahun 2013 tentang Huawei di Tiongkok, di mana karyawan yang memperoleh saham menunjukkan produktivitas lebih tinggi.

Meski begitu, bukti empiris di Indonesia juga menunjukkan hasil yang beragam. Penelitian Bangun et al tahun2017 dan Isbanah pada 2015 menyimpulkan bahwa kepemilikan saham karyawan tidak selalu berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM), terutama bila porsi saham yang diberikan masih relatif kecil rata-rata hanya sekitar 5 persen dari saham yang ditawarkan. Kala proporsinya kecil, efek pada perilaku karyawan pun tidak cukup besar untuk mengubah kinerja keuangan secara keseluruhan.

Bagi investor PGEO, ini berarti dampak jangka pendek MESOP kemungkinan lebih terasa pada sisi teknis pasar ketimbang fundamental, yakni pada aspek dilusi kepemilikan saham. Jumlah saham yang bertambah otomatis akan menurunkan laba per saham (EPS) bila tidak diimbangi dengan kenaikan kinerja. Namun, bila program MESOP sukses memotivasi karyawan sehingga produktivitas dan penjualan meningkat, investor bisa menikmati kenaikan nilai perusahaan dalam jangka menengah hingga panjang.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".