Logo
>

Pimpin Top Gainers Pekanan, Minggu Depan Waktu Tepat Profit Taking RLCO?

RLCO melesat agresif memimpin top gainers, namun struktur orderbook, broker summary, dan indikator teknikal memberi sinyal fase transisi setelah dua pekan euforia.

Ditulis oleh Yunila Wati
Pimpin Top Gainers Pekanan, Minggu Depan Waktu Tepat Profit Taking RLCO?
Jajaran direksi PT Abadi Lustari Indonesia Tbk (RLCO) di Main Hall BEI, Jakarta pada Senin, 8 Desember 2025. Foto: KabarBursa/Desty Luthfiani.

Poin Penting :

KABARBURSA.COM – Memulai hari di pasar modal pada 8 Desember 2025, pergerakan saham PT Abadi Lestari Indonesia Tbk, berkode emiten RLCO, menjadi perhatian khusus para investor. Pekan ini, saham memimpin deretan top gainers.

Dua pekan lalu Lalang di bursa saham, RLCO menutup pekan ini, Jumat, 19 Desember 2025, di level 1.330. Saham terbang 24,88 persen dalam satu hari dengan struktur candle yang ekstrem. Sejak dibuka hingga penutupan, harga berada di titik yang sama.

Pergerakannya membentuk pola dorongan beli satu arah yang sangat dominan. Di sini, penjual tidak diberi ruang sama sekali. Lonjakan volume menegaskan bahwa relinya bukan sekadar kenaikan tipis tanpa partisipasi pasar, melainkan hasil dari dorongan likuiditas yang nyata.

Jika dibedah lebih dalam melalui orderbook, struktur RLCO terlihat sangat terkonsentrasi. Hampir seluruh likuiditas menumpuk di satu level harga, 1.330, dengan antrean bid mendekati 740 ribu lot. Nyaris tanpa lapisan offer di harga berjalan, yang artinya saham sedang “dikunci” di satu harga. Ini adalah ciri khas fase euforia jangka pendek, di mana supply menghilang karena penjual memilih menunggu harga lebih tinggi. 

Namun struktur seperti menyimpan kerentanan. Tidak adanya tangga bid berlapis di bawah membuat harga menjadi rapuh secara teknikal. Begitu kunci dibuka dan bid menyusut, pergerakan turun bisa terjadi cepat karena tidak ada bantalan alami yang menyerap tekanan jual secara bertahap.

Gambaran ini menjadi lebih jelas ketika broker summary diperhatikan. Reli RLCO tidak digerakkan oleh ritel spontan, melainkan oleh uang besar. Semesta Indovest (MG) tampil sebagai akumulator utama dengan nilai pembelian sekitar Rp31,3 miliar dan volume lebih dari 311 ribu lot di harga rata-rata 972. MG membentuk fondasi reli sejak fase awal. 

Broker lain seperti KB Valbury (CP), Trimegah Sekuritas (LG), dan Samuel Sekuritas (IF) ikut mendukung di sisi beli, meski skalanya lebih kecil. Namun seiring harga melesat jauh, sisi jual mulai muncul secara terukur. Erdikha Elit (AQ), Investindo Nusantara (IN), dan Indo Premier (PD) tercatat melepas saham di harga yang jauh lebih tinggi dari harga beli awal. 

Sebuah pola profit taking yang rapi, bukan panic selling. Artinya, RLCO kini berada di fase transisi, bukan lagi murni akumulasi, melainkan awal distribusi selektif di tengah euforia.

Tren Besar Belum Rusak

Dari sisi teknikal mingguan, tren besar RLCO belum menunjukkan tanda-tanda rusak. Seluruh moving average, dari MA5 hingga MA200, berada dalam posisi beli, menandakan tren menengah hingga panjang masih sangat kuat dan harga berada jauh di atas rata-rata historisnya. 

Namun indikator momentum justru menampilkan kontradiksi khas fase akhir reli. RSI, Williams %R, Ultimate Oscillator, dan CCI semuanya berada di zona beli berlebih ekstrem, menandakan hampir seluruh tenaga beli jangka pendek telah dikeluarkan. 

Di saat yang sama, Stochastic dan StochRSI berada di area jual berlebih, menunjukkan momentum mulai kelelahan meski harga masih tinggi. ADX yang netral mengindikasikan tren belum memasuki fase ekspansif baru, sementara ATR yang tinggi menegaskan volatilitas besar masih akan menyertai pergerakan harga.

Dengan kombinasi tersebut, momentum RLCO masih kuat dan zona hijau dan tren besar belum berakhir. Namun fase “mudah naik” tampaknya telah lewat. Peluang ARA lanjutan secara teknikal memang belum tertutup, tetapi semakin spekulatif dan sangat bergantung pada ketebalan bid di pre-opening serta keberlanjutan volume. 

Skenario yang lebih rasional untuk pekan depan adalah koreksi tipis atau konsolidasi di kisaran sempit, sebagai proses penyerapan supply dan penataan ulang struktur orderbook. Selama koreksi berlangsung pelan dengan volume mengecil dan tanpa tekanan jual agresif, pergerakan tersebut justru bisa dianggap sehat. 

Sebaliknya, jika bid mulai menyusut dan profit taking menjadi dominan, RLCO berisiko mengalami penurunan cepat akibat struktur harga yang belum memiliki bantalan kuat.

Pada akhirnya, RLCO kini berada di titik uji penting. Pasar sedang menentukan apakah saham ini masih digerakkan oleh keyakinan lanjutan atau mulai didominasi oleh keinginan mengamankan keuntungan. 

Pekan depan bukan sekadar soal naik atau turun, melainkan soal seberapa besar tenaga yang masih tersisa untuk melanjutkan reli tanpa jeda setelah euforia dua pekan terakhir.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79