Logo
>

PM Kamboja Pamer Pabrik Rakit BYD: 20 Ribu Unit Per Tahun

Ditulis oleh Pramirvan Datu
PM Kamboja Pamer Pabrik Rakit BYD: 20 Ribu Unit Per Tahun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet menyambut baik rencana raksasa produsen mobil listrik asal China, BYD, untuk mendirikan pabrik perakitan otomotif di negara Asia Tenggara tersebut.

    Dalam pertemuan dengan Manajer Umum Divisi Penjualan Otomotif BYD Asia-Pasifik, Liu Xueliang, di Istana Perdamaian (Peace Palace) di Phnom Penh, Hun Manet menyatakan bahwa proyek ini akan menjadi langkah penting bagi perkembangan industri otomotif Kamboja.

    "BYD berencana membangun sebuah pabrik perakitan kendaraan listrik di Kamboja, dengan kapasitas perakitan 20.000 unit per tahun guna memasok pasar domestik maupun internasional," ungkap pernyataan pers tersebut. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 16 Juli 2024.

    Namun, pernyataan pers itu tidak menyebutkan kapan pabrik perakitan tersebut akan dibangun.

    Kendaraan listrik (electric vehicle/EV) semakin populer di Kamboja karena biaya operasionalnya lebih rendah dan ramah lingkungan. Pekan lalu, pemerintah meluncurkan Kebijakan Nasional tentang Pengembangan EV 2024-2030 yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah EV atau mobil listrik menjadi 30.000 unit, jumlah skuter listrik menjadi 720.000 unit, dan jumlah kendaraan listrik roda tiga menjadi 20.000 unit per 2030.

    Saat ini, Kamboja telah mencatat total 1.614 unit mobil listrik, 914 unit skuter listrik, dan 440 unit kendaraan listrik roda tiga. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja, tiga merek EV yang paling populer di Kamboja adalah BYD asal China, Toyota asal Jepang, dan Tesla asal Amerika Serikat.

    Dengan pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik ini, diharapkan dapat mendorong adopsi kendaraan listrik di Kamboja dan mendukung tujuan nasional untuk mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Selain itu, proyek ini juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mendukung pertumbuhan ekonomi Kamboja.

    Pabrik Pertama

    BYD meresmikan pabrik kendaraan listrik pertamanya di Thailand pada hari Kamis, menandai tonggak bersejarah sebagai pabrik mobil pertama di Asia Tenggara.

    Narit Therdsteerasukdi, Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand, menyatakan bahwa BYD menggunakan Thailand sebagai pusat produksi untuk ekspor ke ASEAN dan berbagai negara lainnya. Pernyataan ini disampaikan dalam upacara pembukaan, merujuk pada blok 10 negara di Asia Tenggara. Seperti dikutip Jakarta, Kamis 4 Juli 2024.

    Fasilitas yang diumumkan dua tahun lalu ini bernilai USD490 juta dan memiliki kapasitas produksi 150.000 kendaraan per tahun. Pabrik ini terletak di kawasan industri di provinsi Rayong, bagian timur Thailand.

    Peluncuran Unit Baru

    Pada acara peluncuran ‘First 1.000 Unit Grand Delivery Event’ di Pantai Indah Kapuk 2, Minggu 30 Juni 2024, BYD, merek mobil listrik asal China, secara resmi menyerahkan 1.000 unit pertamanya kepada konsumen di Indonesia. Kendaraan yang diserahkan termasuk BYD Dolphin, BYD Atto 3, dan BYD Seal.

    Acara tersebut dihadiri oleh Founder, Chairman, dan CEO BYD Company, Wang Chuanfu, serta General Manager dari Asia-Pacific Auto Sales Division, Liu Xueliang.

    Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Indonesia, mengucapkan terima kasih atas minat dan kesabaran konsumen Indonesia yang menanti kedatangan mobil listrik ini. Dia yakin penyerahan ini menjadi langkah awal bagi konsumen untuk merasakan teknologi elektrifikasi terkini.

    “Kami berkomitmen untuk memastikan setiap pelanggan merasakan keunggulan dan keandalan BYD. Hari ini, Handover Ceremony menandai dimulainya era berkendara ramah lingkungan dengan BYD,” kata Zhao dalam sambutannya.

    Zhao juga menegaskan bahwa pengiriman unit akan dilakukan secara bertahap seiring dengan meningkatnya jumlah pemesanan untuk tiga tipe EV BYD, mencerminkan tingginya minat konsumen domestik terhadap BYD.

    Luther Panjaitan, Kepala PR dan Hubungan Pemerintah PT BYD Indonesia, menjelaskan keunggulan mobil-mobil tersebut, termasuk performa dan teknologi baterai Blade yang digunakan oleh BYD.

    “BYD menempatkan keselamatan di atas segalanya. Teknologi Blade Battery kami mengintegrasikan kekuatan, jarak tempuh, dan daya dalam satu susunan baterai, meningkatkan keamanan kendaraan,” ungkap Luther.

    Dia juga menyebutkan bahwa BYD Indonesia menawarkan masa garansi yang komprehensif, termasuk garansi kendaraan selama 6 tahun/150.000 kilometer, garansi baterai selama 8 tahun/160.000 kilometer dengan kondisi SOH ≥70 persen, serta garansi unit drive selama 8 tahun/150.000 kilometer.

    “Kami juga menyediakan layanan maintenance gratis selama 4 tahun untuk tenaga kerja dan suku cadang, serta layanan internal dan maintenance pertama secara gratis,” tambahnya.

    Terkait pengisian daya di rumah, Luther menjelaskan opsi yang tersedia untuk konsumen, termasuk Penambahan Daya (PD)-Electrical Power Upgrade 11 Kwh dan Pemasangan Baru (PB)-New Installation 7.7 Kwh.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.