Logo
>

PMUI Melantai di Bursa, Himpun Dana Rp208,8 Miliar: Saham Anjlok 15 Persen

Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp180 per saham, dengan nilai nominal Rp50 per saham

Ditulis oleh Desty Luthfiani
PMUI Melantai di Bursa, Himpun Dana Rp208,8 Miliar: Saham Anjlok 15 Persen
Seremonial pencatatan Saham perdana CHEK, BLOG, MERI dan PMUI di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta pada Kamis, 10 Juli 2025.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025 dengan kode emiten PMUI.

    Perseroan yang berbasis di Cirebon dan bergerak di bidang Perdagangan Besar Telekomunikasi serta Aktivitas Konsultasi Manajemen ini akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 1.160.000.000 saham baru. 

    Jumlah tersebut setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan setelah IPO.

    Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp180 per saham, dengan nilai nominal Rp50 per saham. Melalui aksi korporasi ini, Perseroan diperkirakan akan meraih dana segar sebesar Rp208.800.000.000 atau dua ratus delapan miliar delapan ratus juta rupiah. PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

    Perseroan telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2025. Masa penawaran umum berlangsung dari tanggal 2 hingga 8 Juli 2025. 

    Direktur Utama PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk, Agus Susanto, menegaskan bahwa IPO ini adalah bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam memperkuat struktur pendanaan dan meningkatkan kualitas tata kelola.

    “Langkah perusahaan untuk masuk ke Bursa Efek Indonesia melalui IPO adalah bagian dari strategi kami untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan mendorong tata kelola perusahaan ke tingkat yang lebih baik lagi. Kami optimistis dengan prospek bisnis yang dijalankan Perseroan saat ini, seiring dengan pertumbuhan sektor telekomunikasi dan kebutuhan akan konsultasi manajemen yang profesional di Indonesia,” ujar Agus di BEI pada Kamis, 10 Juli 2025.

    Dukungan pasar terhadap IPO PMUI juga disampaikan oleh Direktur PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia, Monang Silalahi. Ia mengungkapkan bahwa saham PMUI mendapatkan minat positif dari para investor selama masa penawaran. Perseroan telah mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 Juni 2025. Selama masa penawaran umum pada tanggal 2 – 8 Juli 2025, saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan kami yakin seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.

    Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan dan ekspansi entitas anak. Alokasi penggunaan dana dirancang secara terstruktur dan terbagi dalam tiga pos utama. 

    Pertama, sekitar 44,39 persen akan digunakan sebagai modal kerja, terutama untuk pembelian persediaan yang menunjang kegiatan usaha utama Perseroan di bidang distribusi dan konsultasi.

    Kedua, sekitar 29,27 persen dana akan disalurkan sebagai pinjaman kepada entitas anak, PT Graha Prima Mentari Tbk, dengan tingkat bunga 9 persen dan tenor selama 5 tahun. Dana pinjaman tersebut dirancang untuk mendukung pengembangan proyek Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) oleh PT Graha Prima Mentari Tbk. Perusahaan anak tersebut akan memanfaatkan pinjaman itu untuk beberapa kebutuhan strategis, yakni sekitar 33,33 persen untuk pembelian tanah yang memiliki sumber mata air guna keperluan pabrik AMDK, sekitar 33,33 persen untuk melunasi utang pokok kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, sekitar 30 persen untuk pembelian mesin produksi AMDK, dan sisanya untuk modal kerja yang meliputi pengeluaran operasional seperti gaji karyawan, pembelian bahan baku, serta kebutuhan listrik pabrik.

    Ketiga, sekitar 26,34 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan milik pihak afiliasi Perseroan, yaitu Agus Susanto yang merupakan Direktur Utama sekaligus pemegang saham. Aset properti tersebut terletak di Jl. Tuparev No. 87 A, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dan akan difungsikan sebagai bagian dari infrastruktur bisnis Perseroan ke depan.

    Langkah IPO ini mencerminkan ambisi PMUI untuk memperluas jangkauan layanan dan memperkuat posisi di sektor perdagangan telekomunikasi serta konsultasi manajemen di Indonesia. Dengan struktur pendanaan yang diperkuat dari hasil IPO, perusahaan menargetkan pertumbuhan yang lebih agresif namun tetap terukur, dengan memanfaatkan peluang yang ada dalam sektor air minum dalam kemasan yang terus berkembang.

    Dengan basis operasional yang solid di Cirebon dan visi ekspansi nasional melalui kemitraan strategis, PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk menegaskan kesiapannya untuk menjadi bagian dari perusahaan terbuka yang tidak hanya transparan dan akuntabel, tetapi juga proaktif menjawab kebutuhan industri dan konsumen di era digital.

    Jajaran managemennya yakni Dewan Komisaris PMUI diketuai oleh Rudy Susanto Wijaya Kaswan sebagai Komisaris Utama dan Theo Lekatompessy sebagai Komisaris Independen. Sementara posisi Direktur Utama dijabat oleh Agus Susanto, dengan Ari Purwandini sebagai Direktur sekaligus Corporate Secretary.

    Dari sisi kinerja keuangan per 31 Desember 2024, PMUI mencatat total aset sebesar Rp267.251.761.323 atau dua ratus enam puluh tujuh miliar dua ratus lima puluh satu juta tujuh ratus enam puluh satu ribu tiga ratus dua puluh tiga rupiah. Total liabilitas sebesar Rp13.700.441.382 dan ekuitas sebesar Rp253.551.319.941. Modal saham tercatat sebesar Rp187.000.000.000. Pendapatan usaha mencapai Rp49.696.331.669 atau empat puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh enam juta tiga ratus tiga puluh satu ribu enam ratus enam puluh sembilan rupiah, sementara laba usaha sebesar Rp3.223.426.119.

    Pencatatan saham PMUI di BEI menjadi langkah awal bagi Perseroan untuk memperluas skala distribusi produk konsumen di Indonesia secara lebih terstruktur, transparan, dan profesional. Dengan dukungan dari investor publik dan tata kelola perusahaan yang kuat, PMUI optimistis mampu meningkatkan kinerja keuangan sekaligus memperluas jaringan usaha ke berbagai wilayah Tanah Air.

    Menilik data perdagangan, usai melantai saham PMUI malah anjlok 15 persen atau minus 27 poin menjadi Rp153 per lembarnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".