Logo
>

Potensi IHSG Melemah Masih Tinggi: Buy on Weakness Sejumlah Saham ini

IHSG melemah setelah sentimen The Fed dan sinyal teknikal melemah, sementara rekomendasi MNC dan Phintraco mengarah pada saham-saham defensif dan peluang buy on weakness.

Ditulis oleh Yunila Wati
Potensi IHSG Melemah Masih Tinggi: Buy on Weakness Sejumlah Saham ini
Papan pantau Indeks Harga Saham Gabungan di Main Hall BEI, Jakarta capai 8.700-an. Desty Luthfiani/KabarBursa.com.

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - IHSG memasuki perdagangan Jumat, 12 Desember 2025, dengan struktur teknikal yang mulai kehilangan momentum penguatan. Penutupan perdagangan pada Kamis, 11 Desember 2025, di level 8.620, melemah 0,92 persen, menegaskan bahwa tekanan jual kini semakin dominan, terutama setelah indeks mencetak rekor intraday baru di 8.776. 

    Pasar sepertinya sedang merespons keputusan The Fed yang memicu aksi “sell on news”, dan ekspektasi penurunan suku bunga 2026 yang lebih terbatas dari harapan awal. Kombinasi keduanya menahan laju reli IHSG yang sebelumnya bergerak agresif.

    Secara teknikal, lanskap pergerakan IHSG menunjukkan tanda kehati-hatian. MACD membentuk Death Cross, sebuah sinyal yang sering diwaspadai pelaku pasar karena menandakan melemahnya momentum jangka pendek. 

    Stochastic RSI yang mulai mengarah turun di area pivot memperkuat indikasi bahwa indeks sedang memasuki fase konsolidasi lebih dalam. Volume jual yang relatif besar menjadi konfirmasi tambahan bahwa sentimen jangka pendek mulai bergeser defensif. 

    IHSG kini berada di bawah MA5, tetapi masih bertahan di atas MA20. Artinya, IHSG ada dalam posisi yang menempatkan indeks dalam zona rawan pelemahan, namun belum memasuki tren turun yang lebih dalam.

    MNC Sekuritas memetakan pergerakan IHSG melalui struktur gelombang, dan memperkirakan bahwa indeks saat ini berada di akhir wave [iii] dari wave 5 pada label hitam. Artinya, aksi ambil untung berpotensi berlanjut untuk menguji area 8.464–8.583 sekaligus menutup gap tipis yang terbentuk sebelumnya. 

    Skenario alternatif menunjukkan risiko lebih besar. Apabila wave (1) justru telah selesai, koreksi lebih dalam menuju area 8.000 dapat terjadi sebagai bagian dari fase normalisasi tren. Level support 8.553 dan 8.493 menjadi batas penting yang harus dipertahankan agar risiko koreksi panjang tidak semakin terbuka. 

    Sementara itu, resistance berada di 8.714 dan 8.821, yang kini menjadi pagar atas yang cukup berat ditembus dalam kondisi pasar hari ini.

    Dari sisi rekomendasi saham, MNC Sekuritas menyoroti beberapa emiten yang berada pada fase teknikal menarik. AMRT berada pada struktur wave [v] dari wave 5 dalam pola penurunan wave (C). Koreksi ke 1.910 disertai tekanan jual membuat saham ini lebih cocok untuk strategi buy on weakness di rentang 1.680–1.815, dengan target pemulihan menuju 1.970 dan 2.160. 

    BBKP, meskipun terkoreksi, masih mampu bertahan di atas MA20. Selama tetap berada di atas 71, saham ini diperkirakan berada di akhir wave [iv] dari wave 1 dan masuk wilayah spekulatif beli menuju target 79 dan 82. 

    NICL menunjukkan volume pembelian yang meningkat, sebuah sinyal awal momentum lanjutan. Selama bertahan di atas 1.055, struktur wave (iii) dari wave [c] memberi peluang kenaikan ke 1.175 dan 1.235. 

    WIFI juga masuk radar buy on weakness, dengan estimasi sedang berada di wave [iv] dari wave 5 dan berpeluang rebound menuju area 4.390 dan 4.530.

    Phintraco Sekuritas melihat lanskap yang sejalan. Dari hasil riset, IHSG masih rentan turun dan diperkirakan bergerak dalam rentang resistance 8.700, pivot 8.600, dan support 8.500. Tekanan jual yang muncul setelah keputusan The Fed tidak hanya akibat sell on news, tetapi juga kekecewaan pasar terhadap proyeksi The Fed yang hanya membuka peluang satu kali pemotongan suku bunga pada 2026. 

    Ekspektasi pasar sebelumnya yang menginginkan pemangkasan 2–3 kali membuat reaksi pasar lebih emosional. Dalam kondisi ini, teknikal yang membentuk Death Cross dan tekanan Stochastic RSI semakin menegaskan bahwa IHSG sedang mencari titik stabil baru.

    Phintraco merekomendasikan lima saham yang dianggap memiliki potensi cuan di tanggal cantik 12-12, yaitu SMGR, INTP, RATU, PYFA, dan PTRO. Masing-masing emiten tersebut berada pada fase teknikal dan fundamental yang dianggap defensif namun tetap memiliki ruang kenaikan. 

    Emiten semen seperti SMGR dan INTP cenderung mendapat keuntungan tambahan dari stabilitas makro dan potensi peningkatan aktivitas konstruksi. RATU dan PTRO yang berbasis energi dan jasa pertambangan turut diperhitungkan karena volatilitas komoditas yang kembali meningkat. 

    PYFA sebagai emiten farmasi menawarkan diversifikasi defensif di tengah pasar yang sedang berkonsolidasi.

    Secara keseluruhan, pergerakan IHSG hari ini diperkirakan masih berada dalam fase korektif, dengan probabilitas menguji support 8.550–8.600 cukup tinggi. Tekanan jual yang dominan, struktur teknikal yang mulai melemah, dan ekspektasi kebijakan The Fed yang kurang akomodatif untuk jangka menengah membuat pasar cenderung berhati-hati. 

    Namun, rotasi menuju saham-saham tertentu seperti yang direkomendasikan MNC Sekuritas dan Phintraco Sekuritas menunjukkan bahwa peluang selektif masih terbuka meski indeks berada dalam tekanan. Selama IHSG mampu menjaga area support kunci dan tidak membuka ruang koreksi ke bawah MA20, prospek jangka pendek tetap stabil meski bergerak dalam volatilitas tinggi.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79