KABARBURSA.COM - PT Kencana Energi Lestari Tbk atau dalam kode saham KEEN adalah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan energi terbarukan dengan fokus utama pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Perusahaan ini menjadi salah satu emiten yang berkontribusi dalam perdagangan karbon Indonesia.
Perusahaan Kencana Energi Lestari terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2 September 2019, dengan melepas 733.262.500 saham pada harga Rp396 per saham dan berhasil menghimpun dana sebesar Rp290,37 miliar.
Dikutip dari laman resminya www.kencanaenergy.com, pada tingkat operasional, KEEN mengelola beberapa pembangkit listrik tenaga air (PLTA), termasuk PLTA Pakkat yang terletak di Sumatra Utara dan PLTA Air Putih di Bengkulu.
Selain itu, perusahaan juga mengoperasikan beberapa pembangkit lainnya di kawasan Sumatra dan Sulawesi Selatan, yang diklaim turut memperkuat pasokan energi hijau untuk kebutuhan industri dan rumah tangga.
Melalui anak perusahaan seperti PT Energy Sakti Sentosa dan PT Bangun Tirta Lestari, perusahaan ini menghasilkan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga di Indonesia.
KEEN memiliki empat anak usaha yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan mikro hidro (PLTM) di Sumatra Utara, Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan Sumatra Utara. Proyek terbaru, PLTM Ordi Hulu, direncanakan beroperasi pada kuartal pertama 2024.
Saat ini, manajemen perusahaan dipimpin oleh Wilson Maknawi sebagai Direktur Utama, didampingi Rusmin Cahyadi, Karel Sampe Pajung, Giat Widjaja, dan Takasawa Kazunori sebagai Direktur. Dewan Komisaris yang terdiri dari Albert Maknawi sebagai Komisaris Utama, Jeanny Maknawi Joe sebagai Komisaris, serta Sim Idrus Munandar dan Freenyan Liwang sebagai Komisaris Independen.
Lalu bagaimana kinerja keuangannya?
KEEN mencatat sejumlah data fundamental yang mencerminkan kinerja keuangan dan operasionalnya. Dalam hal valuasi, rasio price toearnings (PE) tahunan tercatat sebesar 8,99, sementara PE trailing twelve months (TTM) berada di angka 11,83. Rasio harga terhadap buku (P/B) saat ini adalah 0,87, dengan rasio harga terhadap penjualan (P/S) sebesar 3,45. Earnings yield TTM tercatat 8,45 persen, sedangkan EV to EBITDA mencapai 11,92.
Kinerja per saham menunjukkan earnings per share (EPS) TTM sebesar 53,68, yang meningkat menjadi 70,63 jika dianualisasi. Pendapatan per saham TTM tercatat 183,90, dengan nilai buku per saham sebesar 725,94. Free cash flow per saham berada di angka 13,82.
Dari segi solvabilitas, rasio lancar dan rasio cepat masing-masing berada di angka 1,56. Rasio utang terhadap ekuitas tercatat sebesar 0,62, dengan total liabilitas terhadap ekuitas di angka 0,90. Total utang terhadap aset sebesar 0,31, sementara leverage keuangan berada di angka 2,05.
Efektivitas manajemen KEEN menunjukkan return on assets (ROA) sebesar 3,61 persen, return on equity (ROE) 7,39 persen, return on capital employed (ROCE) 6,85 persen, dan return on invested capital (ROIC) 6,35 persen.
Dalam profitabilitas, margin laba kotor kuartal terakhir tercatat sebesar 72,66 persen, margin laba operasional 54,81 persen, dan margin laba bersih 33,07 persen. Namun, terdapat penurunan dalam pertumbuhan pendapatan sebesar 41,66 persen secara year on year, disertai penurunan laba kotor 37,45 persen dan laba bersih 39,03 persen.
Pada neraca keuangan, total aset KEEN mencapai Rp5,447 miliar dengan total liabilitas sebesar Rp2,394 miliar. Ekuitas tercatat sebesar Rp2,662 miliar, sementara kas pada kuartal terakhir berada di angka Rp45 miliar. Total utang jangka panjang mencapai Rp1,396 miliar, dengan utang jangka pendek sebesar Rp265 miliar.
Arus kas operasional KEEN dalam 12 bulan terakhir mencapai Rp41 miliar, sedangkan arus kas investasi tercatat Rp9 miliar. Arus kas dari pembiayaan menunjukkan angka negatif sebesar Rp44 miliar. Free cash flow untuk periode yang sama tercatat sebesar Rp51 miliar.
Harga saham KEEN mengalami penurunan 18,59 persen dalam satu tahun terakhir, namun mencatat kenaikan 38,04 persen dalam tiga tahun terakhir dan 48,36 persen dalam lima tahun terakhir. Harga saham tertinggi dalam 52 minggu terakhir adalah 885, sementara harga terendah berada di angka 550. Sepanjang tahun ini, saham KEEN mencatatkan kenaikan sebesar 7,63 persen.
KEEN juga memberikan dividen sebesar 7,55 per saham dengan imbal hasil dividen 1,19 persen. Rasio pembayaran dividen tercatat sebesar 10,69 persen, dengan tanggal cum dividen terakhir pada 20 Juni 2024.
Kapitalisasi pasar KEEN saat ini mencapai Rp2,328 miliar, sementara nilai perusahaan (enterprise value) tercatat sebesar Rp4.337 miliar.
Di tengah upaya pemerintah untuk mengaktifkan energi baru terbarukan (EBT), kiranya program ini dapat menjadi sentimen positif bagi pertumbuhan dan perkembangan KEEN ke depannya.(*)