KABARBURSA.COM - Wakil Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Putrama Wahju Setyawan, diisukan akan naik jabatan menjadi direktur utama bank pelat merah tersebut. Jika kabar itu benar dia bakal menggantikan Royke Tumilaar pada jabatan kepemimpinan BBNI berikutnya.
Berikut profil Putrama Wahyu Setyawan. Pria kelahiran 1969 ini merupakan Sarjana Kehutanan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta dilanjutkan dengan Magister Akuntansi di universitas yang sama.
Putrama memiliki karier yang cukup moncer di dunia perbankan. Ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Bisnis Korporasi dan Direktur Treasury dan Internasional di BNI pada 2020. Selain itu, Putrama juga pernah memimpin PT Jaminan Kredit Indonesia sebagai Direktur Utama selama periode 2020 hingga 2022. Melanjutkan kariernya, dia menjabat Direktur Retail Banking BNI pada periode 2022 hingga 2024.
Kemudian pada Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI pada 4 Januari 2024, Putraman ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama menggantikan jabatan Adi Sulistyowati.
Berdasarkan data laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) Putrama, ia sebanyak enam kali telah melaporkan jumlah harta kekayaannya. Terakhir pada 14 Maret 2024 lalu dengan total Rp66.152.740.350 atau Rp66 miliar.
Rincian harta kekayaan itu yakni tanah dan bangunan sebesar Rp8.500.000.000 di antaranya tanah dan bangunan hasil sendiri di Bekasi Rp2.000.000.000 ; tanah dan bangunan hasil sendiri di Bekasi juga senilai Rp2.000.000.000, tanah dan bangunan di Surakarta hasil sendiri senilai Rp300.000.000 ; tanah seluas 90 meter persegi di Bekasi hasil sendiri Rp900.000.000 dan tanah dan bangunan di Sleman hasil sendiri Rp3.300.000.000.
Putrama juga mempunyai harta transportasi senilai Rp0.709.000.000 dengan rincian, mobil Mitsubishi Pajero Sport tahun 2012 hasil sendiri senilai Rp300 juta, motor Yamaha Nmax tahun 2015 hasil sendiri sneilai Rp23 juta, motor vespa Primavera tahun 2014 hasil sendiri senilai Rp27 juta, motor kawasaki W800 tahun 2016 senilai Rp250 juta hasil sendiri, mobil Mercedes Benz e400 tahun 2015 hasil sendiri senilai Rp150 juta, mobil Mercedes Benz JEEP tahun 1999 hasil sendiri senilai Rp900 juta, motor BMW R Nine T tahun 2014 yang dibeli dengan hasil sendiri senilai Rp 200 juta, motor Harley Davidson XL 1200X Sportster tahun 2013 yang juga diperoleh dengan hasil sendiri seharga Rp 350 juta. Selain itu, ada mobil Mercedes Benz Jeep GLC 300 4M Coupe (C253) CBU tahun 2019 yang dibeli dengan harga Rp1,479 miliar. Tak ketinggalan, mobil Suzuki Jimny tahun 2020 senilai Rp350 juta, dan Suzuki Jimny tahun 2022 yang didapat dengan harga Rp500 juta. Di kategori mobil mewah, ada Toyota Land Cruiser 200 VXR tahun 2018 seharga Rp2,180 miliar, serta Toyota Land Cruiser 70 Troop Carrier tahun 2023 dengan harga Rp2,300 miliar. Dia juga memiliki Mercedes Benz G300 Single Cabin tahun 2019 juga tercatat sebagai salah satu kendaraan yang dibeli dengan hasil sendiri senilai Rp1,1 miliar.
Rincian harta lain yang dimiliki yakni harta bergerak lainnya senilai Rp522 juta; surat berharga Rp37,357 miliar; kas dan setara kas Rp10,064 miliar. Total kekayaan Rp66.152.740.352 atau Rp66 miliar.
Saat ini susunan manajemen BNI yakni komisaris, BNI dipimpin oleh Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen, Pradjoto, yang didampingi oleh Wakil Komisaris Utama, Pahala Nugraha Mansury. Untuk mendukung pengawasan yang objektif, terdapat sejumlah komisaris independen seperti Sigit Widyawan, Asmawi Syam, Iman Sugema, Septian Hario Seto, dan Erwin Rijanto Slamet, yang memiliki peran penting dalam memberikan perspektif yang independen dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, ada komisaris lainnya yaitu Askolani, Mohamad Yusuf Permana, Fadlansyah Lubis, dan Robertus Billitea, yang turut berkontribusi dalam pengawasan perusahaan.
Di tingkat eksekutif, BNI dipimpin oleh Direktur Utama Royke Tumilaar, yang di bawah kepemimpinannya, BNI terus berkembang dan berinovasi. Wakil Direktur Utama, Putrama Wahju Setyawan, juga turut memimpin dengan pengalamannya yang luas di bidang keuangan dan perbankan. Direksi BNI terdiri dari berbagai profesional yang masing-masing memimpin divisi strategis perusahaan. Hussein Paolo Kartadjoemena mengemban tugas sebagai Direktur Digital & Integrated Transaction Banking, sementara I Made Sukajaya menjabat sebagai Direktur Enterprise & Commercial Banking. Novita Widya Anggraini mengisi posisi Direktur Finance, sedangkan David Pirzada memimpin divisi Risk Management.
Untuk sektor perbankan institusional, Munadi Herlambang menjabat sebagai Direktur Institutional Banking, dan Ronny Venir bertanggung jawab atas Network & Services. Corina Leyla Karnalies memimpin divisi Retail Banking, sementara Mucharom mengawasi divisi Human Capital & Compliance. Toto Prasetio memimpin divisi Technology & Operations, dan Agung Prabowo berperan sebagai Direktur Wholesale & International Banking. (*)
 
      