KABARBURSA.COM - Pemerintah memastikan program pelatihan Kartu Prakerja akan terus berlanjut sepanjang 2024, dengan target menjangkau lebih dari satu juta warga yang ingin mendapat pelatihan kerja.
Direktur Pemantauan dan Evaluasi Project Management Officer (PMO) Prakerja, Cahyo Prihadi, menyatakan sejak diluncurkan pada 2020 hingga akhir 2023, program ini telah melatih sekitar 17,5 juta penerima manfaat dari 147 juta angkatan kerja di Indonesia.
"Sejak diimplementasikan pada April 2020, Prakerja telah menjangkau lebih dari 17,5 juta penerima manfaat dari 147 juta angkatan kerja di Indonesia hingga akhir 2023," kata Cahyo dalam Media Briefing Prakerja, Rabu, 15 Mei 2024.
Sepanjang 2024, program Kartu Prakerja ditargetkan melatih 1.148.800 penerima manfaat dengan anggaran sekitar Rp5 triliun. Setiap penerima manfaat akan mendapat biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta per orang.
"Pada 2024, targetnya adalah melatih 1.148.800 angkatan kerja. Harapannya, kita bisa menjangkau lebih banyak angkatan kerja Indonesia yang ingin dilatih," ujarnya.
Sejak Januari hingga April 2024, program Kartu Prakerja telah membuka 4 gelombang pelatihan (gelombang 63-67) dan menerima sekitar 850.000 penerima manfaat.
Program ini akan dibuka kembali untuk gelombang 68 pada Jumat, 17 Mei.
"Terakhir, dari Januari hingga April 2024, kita telah melatih 850.000 orang.
Program akan berlanjut dengan gelombang 68 yang dibuka pada 17 Mei dan ditutup pada 20 Mei. Seleksi akan dilakukan, dan pengumuman hasilnya pada 22 Mei," jelas Cahyo.
Untuk tahun 2025, Cahyo belum bisa memastikan apakah program ini akan dilanjutkan. Keputusan kelanjutan program akan bergantung pada arahan pemerintah.
"Kami menunggu arahan untuk Tahun Anggaran 2025 terkait skema operasi yang akan diterapkan Program Prakerja," kata Cahyo.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.