KABARBURSA.COM - Program konversi atau peralihan kendaraan bermotor roda dua berbahan bakar minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dinilai belum berhasil.
Menurut pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, berdasarkan data pada tahun 2024, jumlah sepeda motor BBM yang telah dikonversi menjadi kendaraan listrik baru mencapai ratusan unit dari total sekitar 200 ribu unit sepeda motor.
"Hal ini menunjukkan bahwa konversi kendaraan, meskipun diberikan fasilitas seperti bengkel khusus dan subsidi, belum berhasil mengubah perilaku pemilik sepeda motor dari BBM ke listrik sehingga kebijakan tersebut tidak efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan," ujarnya kepada Kabar Bursa, Kamis, 25 April 2024.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa bengkel lokasi konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik memang telah terpilih dan disertifikasi terlebih dahulu oleh Kementerian ESDM. Namun, permasalahannya terkait jumlah bengkel tersebut.
"Nah, jumlahnya juga tidak terlalu memadai. Sehingga tidak banyak orang yang mengetahui bahwa bengkel itu sudah tersertifikasi, yang mengakibatkan minat pemilik motor untuk melakukan konversi juga masih sangat rendah," ungkapnya.
Oleh karena itu, akademisi dari UGM menekankan bahwa ketidakberhasilan tersebut juga dipengaruhi oleh perubahan perilaku pengguna atau customer behavior.
"Mengapa hal ini tidak berhasil, meskipun telah disertai fasilitas bengkel dan subsidi? Hal ini berkaitan dengan customer behavior," tegas Fahmy.
Untuk diketahui, sebelumnya Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengatakan bahwa pemerintah mengajak masyarakat untuk melakukan konversi motor bensin menjadi motor listrik dengan biaya sekitar Rp17–15 juta. Pemerintah memberikan subsidi atau bantuan sebesar Rp10 juta.
Eniya menjelaskan alasan bahwa konversi ini perlu dilakukan karena kendaraan listrik lebih hemat energi dibandingkan dengan kendaraan konvensional yang menggunakan BBM.
"Dari segi biaya, listrik jauh lebih murah, dengan harga sekitar sepertiga hingga seperlima dari harga BBM untuk menempuh jarak yang sama," ujarnya.
Inisiatif konversi kendaraan motor roda dua dari BBM menjadi listrik ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu menjaga lingkungan hidup.