KABARBURSA.COM - Sektor kesehatan Indonesia menunjukkan prospek cerah dengan potensi pertumbuhan yang signifikan. Penetrasi layanan kesehatan yang masih rendah, reformasi undang-undang kesehatan, serta peluang keuntungan dari kenaikan harga dan peningkatan margin merupakan faktor utama yang mendukung outlook positif untuk sektor ini.
Mengutip riset terbaru Maybank yang dirilis pada 17 September 2024, terdapat rekomendasi beli untuk beberapa emiten utama di sektor ini, yaitu HEAL, SILO, dan MIKA.
HEAL (Hermina Hospital)
Target harga Rp1,850 HEAL merupakan pilihan utama bagi investor karena pertumbuhan pasien yang didorong oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan potensi peningkatan margin keuntungan. Dengan penembusan level resistance di 1,375, HEAL memiliki potensi rally lebih lanjut menuju 1,500/1,570. Stop loss ditetapkan di bawah 1,360.
Hingga pukul 11.39 WIB perdagangan saham hari ini, 18 September 2024, saham HEAL diperdagangkan sebesar Rp1.450, naik sebesar 3.20 persen atau setara dengan 45 poin.
Analisis keuangannya sebagai berikut:
1. Valuasi
PE Saat Ini (TTM) 38.54, jauh lebih tinggi dibandingkan rasio PE median IHSG sebesar 7.89, yang mengindikasikan saham ini mungkin dinilai terlalu tinggi dibandingkan pasar secara keseluruhan. Forward PE diproyeksikan sebesar 33.00, menunjukkan ekspektasi pertumbuhan laba di masa depan. Earnings Yield (TTM) berada di angka 2.59 persen, yang relatif rendah jika dibandingkan dengan investasi alternatif.
Price-to-Book Value pada 5.23, saham ini diperdagangkan lebih dari 5 kali nilai bukunya, yang menunjukkan bahwa investor bersedia membayar premi untuk perusahaan ini. EV/EBITDA (TTM) pada angka 15.00, nilai enterprise terhadap EBITDA mencerminkan profitabilitas operasi yang kuat, meskipun agak tinggi. Rasio PEG sebesar 0.82 (di bawah 1) menunjukkan bahwa saham mungkin undervalued (terlalu murah) relatif terhadap potensi pertumbuhannya.
2. Profitabilitas
Gross Profit Margin (Margin Laba Kotor) dengan persentase 37.64 persen, perusahaan ini menunjukkan profitabilitas yang solid dari operasi inti. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih) dengan angka 9.29 persen, perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang sehat setelah semua pengeluaran, pajak, dan biaya lainnya.
3. Pertumbuhan
Pertumbuhan pendapatan (YoY) sebesar 22.33 persen menunjukkan ekspansi yang kuat, dengan pertumbuhan laba kotor mencapai 34.96 persen, mencerminkan peningkatan efisiensi operasional. Pertumbuhan laba bersih sebesar 62.89 persen YoY merupakan peningkatan tajam di garis bawah, yang menjadi sinyal positif bagi investor.
4. Solvabilitas
Rasio Debt-to-Equity (Hutang terhadap Ekuitas) pada angka 0.68, perusahaan ini memiliki tingkat leverage yang moderat, menunjukkan pendekatan yang seimbang antara pembiayaan melalui hutang dan ekuitas. Current Ratio (Rasio Lancar) sebesar 1.44, yang mencerminkan likuiditas yang baik, artinya perusahaan mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya. Altman Z-Scor dengan skor 3.11, perusahaan ini tampaknya berada di zona yang relatif aman dari risiko kebangkrutan.
5. Arus kas dan dividen
Free Cash Flow (Arus Kas Bebas TTM) negatif pada (706 B), yang berarti perusahaan saat ini mengeluarkan lebih banyak uang untuk investasi modal daripada yang dihasilkannya dari arus kas operasional. Dividend Yield sebesar 0.55 persen, dengan rasio pembayaran dividen sebesar 19.03 persen, menunjukkan pendekatan yang konservatif dalam mendistribusikan laba kepada pemegang saham.
6. Kinerja pasar
Saham ini telah menunjukkan return harga 1 tahun sebesar 7.01 persen, dan return harga lima tahun sebesar 107.14 persen, menunjukkan pertumbuhan yang konsisten dari waktu ke waktu. Namun, kinerja year-to-date (sejak awal tahun) menunjukkan penurunan -2.68 persen, mencerminkan adanya volatilitas baru-baru ini.
Jadi, meskipun perusahaan tampak overvalued berdasarkan rasio PE saat ini dibandingkan dengan median pasar, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang kuat, leverage yang moderat, serta profitabilitas yang baik menjadikannya investasi yang solid. Namun, arus kas bebas yang negatif bisa menjadi perhatian dalam jangka pendek, dan yield dividen yang relatif rendah menunjukkan fokus perusahaan pada reinvestasi daripada memberikan keuntungan langsung kepada pemegang saham.
Investor perlu mempertimbangkan harga premium ini dengan prospek pertumbuhan perusahaan dan kesehatan keuangannya sebelum membuat keputusan investasi
SILO (Siloam Hospitals)
Target harga Rp3,500. SILO menarik bagi investor karena posisinya yang kuat dalam layanan kesehatan premium. Posisi pasar SILO memberikan keunggulan kompetitif dalam segmen ini, menjadikannya pilihan yang solid untuk pertumbuhan jangka panjang.
Hingga pukul 11.59 WIB pada perdagangan saham hari ini, SILO mengalami kenaikan hingga 1,71 persen atau setara dengan 50 poin ke level Rp2.970.
Seperti ini analisis kinerjanya:
1. Valuasi
Dari sudut pandang valuasi, SILO saat ini memiliki rasio P/E yang jauh lebih tinggi dibandingkan median IHSG, yang berarti saham ini diperdagangkan pada harga premium relatif terhadap laba bersihnya. Namun, penurunan dari P/E TTM (37.79) ke Forward P/E (26.00) menunjukkan ekspektasi peningkatan laba di masa depan, yang bisa menandakan bahwa pasar memiliki keyakinan positif terhadap prospek pertumbuhan SILO.
Rasio Price to Sales menunjukkan bahwa pasar bersedia membayar 3,24 kali lipat dari penjualan per saham. Sementara itu, Price to Book Value yang sebesar 4.86 menandakan saham ini dihargai jauh di atas nilai buku per saham, yang bisa menjadi indikasi bahwa pasar memperkirakan adanya pertumbuhan besar atau aset yang undervalued di laporan keuangan.
2. Profitabilitas
SILO memiliki margin laba kotor yang cukup kuat di angka 40.37 persen, yang menunjukkan efisiensi dalam operasional rumah sakit dan kemampuannya untuk mempertahankan biaya operasi tetap terkendali. Margin operasi di angka 14.50 persen dan margin laba bersih 10.06 persen menandakan perusahaan ini mampu menghasilkan laba yang solid setelah mempertimbangkan biaya-biaya lainnya.
Angka ROA dan ROE menunjukkan efisiensi SILO dalam menggunakan aset dan ekuitasnya untuk menghasilkan laba. ROE yang mencapai 12.85 persen menunjukkan kinerja yang baik dalam mengembalikan laba atas ekuitas pemegang saham.
3. Pertumbuhan
Pertumbuhan pendapatan tahunan SILO mencapai 13.77 persen, yang mengindikasikan pertumbuhan bisnis yang stabil. Pertumbuhan laba kotor yang lebih tinggi (20.98 persen) dibandingkan pendapatan menunjukkan peningkatan efisiensi operasional. Sementara itu, pertumbuhan laba bersih sebesar 18.46 persen menunjukkan bahwa SILO mampu meningkatkan profitabilitas seiring pertumbuhan bisnis.
4. Solvabilitas dan Likuiditas
Rasio lancar yang mendekati 1 (0.97) menunjukkan bahwa SILO hampir memiliki aset lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio cepat (0.91) juga menandakan likuiditas yang cukup baik. Dengan Debt to Equity ratio sebesar 0.14 dan Long-Term Debt to Equity yang sangat rendah (0.02), SILO memiliki struktur permodalan yang sehat dengan tingkat utang yang rendah.
5. Arus kas
SILO menghasilkan arus kas operasi yang kuat sebesar Rp2,461 miliar, yang merupakan indikator positif untuk keberlanjutan bisnis. Namun, arus kas dari investasi negatif sebesar Rp1,626 miliar menunjukkan pengeluaran yang signifikan untuk kegiatan investasi, yang mungkin mencakup pengembangan fasilitas atau akuisisi strategis. Arus kas dari pembiayaan negatif menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak melakukan pelunasan utang atau pembayaran dividen dibandingkan memperoleh utang baru.
6. Dividen
SILO membagikan dividen sebesar Rp20 per saham dengan payout ratio 41.38 persen, yang berarti perusahaan membagikan 41 persen dari laba bersihnya sebagai dividen. Namun, dividend yield yang hanya 0.67 persen menunjukkan bahwa saham ini lebih difokuskan pada pertumbuhan daripada memberikan penghasilan dividen yang besar.
7. Kinerja saham
Kinerja harga saham SILO sangat positif dalam beberapa tahun terakhir. Dalam 5 tahun terakhir, harga sahamnya telah meningkat sebesar 241.77 persen, dengan kenaikan sebesar 52.31 persen dalam satu tahun terakhir. Hal ini menunjukkan sentimen positif pasar terhadap perusahaan.
Jadi, secara keseluruhan, saham SILO menunjukkan kinerja yang solid dalam hal profitabilitas, pertumbuhan, dan solvabilitas, dengan ekspektasi pertumbuhan yang positif di masa depan. Meskipun valuasinya cukup tinggi, prospek pendapatan yang kuat dan profitabilitas yang stabil membuat saham ini menarik bagi investor jangka panjang yang mencari pertumbuhan. Namun, dividend yield yang rendah mungkin kurang menarik bagi investor yang mencari penghasilan pasif.
MIKA (Mitra Keluarga)
Target harga Rp3,500, karena MIKA unggul dalam hal profitabilitas di sektor ini. Dengan kinerja yang stabil dan potensi keuntungan yang tinggi, MIKA merupakan pilihan investasi yang menarik untuk portofolio kesehatan.
Untuk harga saham pada perdagangan hari ini, hingga pukul 11.59 WIB, saham MIKA diharga Rp3.120, naik 0,97 persen atau setara dengan 30 poin.
Seperti ini analisis kinerjanya:
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang layanan kesehatan di Indonesia. Dikenal dengan jaringan rumah sakit Mitra Keluarga, perusahaan ini telah menunjukkan performa yang kuat di pasar saham, terutama dalam beberapa tahun terakhir.
1. Valuasi
Valuasi saham MIKA saat ini memberikan gambaran mengenai tingkat harga saham perusahaan ini dalam hubungannya dengan kinerja keuangan. Berikut beberapa rasio valuasi yang penting:
- Current PE Ratio (Annualised): 37.01
- Current PE Ratio (TTM): 41.79
- Forward PE Ratio: 34.00
Dengan rasio harga terhadap laba (PE) yang berada di kisaran 37-41, MIKA tergolong mahal jika dibandingkan dengan IHSG yang memiliki PE Ratio TTM Median sebesar 7.89. Meskipun demikian, valuasi tinggi ini dapat mencerminkan ekspektasi pasar terhadap prospek pertumbuhan yang solid dari perusahaan.
- Current Price to Sales (TTM): 9.52
- Current Price to Book Value: 7.47
Rasio Price-to-Sales dan Price-to-Book Value menunjukkan bahwa investor bersedia membayar premi yang signifikan untuk setiap unit pendapatan dan nilai buku perusahaan. Hal ini mengindikasikan kepercayaan yang tinggi terhadap potensi pertumbuhan dan stabilitas MIKA.
2. Profitabilitas
Kinerja profitabilitas MIKA menunjukkan margin yang sehat, mencerminkan efisiensi operasionalnya. Berikut adalah beberapa rasio penting yang menunjukkan profitabilitas perusahaan:
- Gross Profit Margin (Quarter): 53.95 persen
- Operating Profit Margin (Quarter): 32.37 persen
- Net Profit Margin (Quarter): 25.77 persen
Perusahaan mampu menghasilkan margin laba bersih sebesar 25.77 persen, yang menunjukkan bahwa MIKA memiliki kendali yang baik atas biaya operasionalnya dan mampu mempertahankan profitabilitas yang tinggi meskipun beroperasi dalam sektor yang kompetitif seperti layanan kesehatan.
3. Pertumbuhan pendapatan
MIKA mencatat pertumbuhan yang signifikan dalam pendapatan dan laba bersih, dengan pertumbuhan pendapatan kuartal-ke-kuartal sebesar 18.43 persen dan pertumbuhan laba bersih sebesar 40.09 persen. Berikut detailnya:
- Revenue (Quarter YoY Growth): 18.43 persen
- Net Income (Quarter YoY Growth): 40.09 persen
Pertumbuhan pendapatan yang kuat, terutama di sektor layanan kesehatan, menunjukkan bahwa MIKA mampu memperluas basis pelanggan dan meningkatkan efisiensi layanan. Perusahaan juga mendapat keuntungan dari meningkatnya permintaan untuk layanan kesehatan berkualitas di Indonesia.
4. Rasio Solvabilitas
Dari sisi solvabilitas, MIKA berada dalam posisi keuangan yang sangat solid. Dengan Current Ratio sebesar 3.06 dan Quick Ratio sebesar 3.01, perusahaan ini memiliki likuiditas yang sangat baik untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Perusahaan juga tidak memiliki utang jangka panjang yang signifikan, seperti terlihat dari Debt to Equity Ratio yang rendah dan Net Debt yang negatif sebesar Rp1.716 miliar, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki lebih banyak kas dibandingkan utang. Ini menempatkan MIKA dalam posisi yang kuat untuk menghadapi potensi risiko keuangan dan mempertahankan pertumbuhan yang stabil.
5. Manajemen Efektivitas
Efektivitas manajemen MIKA tercermin dalam sejumlah rasio keuangan yang menunjukkan penggunaan modal yang efisien:
- Return on Assets (TTM): 13.20 persen
- Return on Equity (TTM): 17.88 persen
- Return on Capital Employed (TTM): 19.89 persen
Dengan Return on Equity (ROE) sebesar 17.88 persen, MIKA berhasil memberikan pengembalian yang kuat kepada pemegang saham. Rasio-rasio ini juga menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan aset dan modal dengan efisien untuk menghasilkan laba yang maksimal.
6. Arus kas dan dividen
MIKA juga menunjukkan kinerja arus kas yang solid, dengan Free Cash Flow (TTM) sebesar Rp1.731 miliar. Arus kas yang kuat ini memungkinkan perusahaan untuk membayar dividen yang stabil kepada pemegang saham:
- Dividend (TTM): Rp34.00
- Dividend Yield: 1.09 persen
- Payout Ratio: 40.33 persen
Meskipun yield dividen berada di level moderat (1.09 persen), pembayaran dividen secara konsisten menunjukkan bahwa MIKA menghargai pemegang saham dengan memberikan sebagian dari keuntungan perusahaan.
7. Kinerja Saham
Dalam hal kinerja saham, MIKA menunjukkan kenaikan yang stabil, dengan Price Returns sebagai berikut:
- 1 Month Price Returns: 5.05 persen
- 6 Month Price Returns: 19.08 persen
- 1 Year Price Returns: 13.87 persen
Saham MIKA telah mengalami pertumbuhan harga yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir, dengan kenaikan tahunan sebesar 13.87 persen dan peningkatan 19.08 persen selama enam bulan terakhir. Ini mencerminkan minat investor yang terus meningkat terhadap saham MIKA, terutama dengan prospek pertumbuhan pendapatan yang kuat dan fondasi keuangan yang kokoh.
Secara keseluruhan, kinerja saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) menunjukkan fundamental yang kuat, dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang solid, profitabilitas tinggi, serta arus kas yang stabil. Meskipun valuasi saham berada pada level yang tinggi, hal ini mencerminkan keyakinan pasar terhadap prospek jangka panjang perusahaan. Dengan manajemen yang efisien dan posisi keuangan yang kuat, MIKA tetap menjadi pilihan menarik bagi investor yang mencari eksposur di sektor layanan kesehatan Indonesia.
Faktor Pendukung Pertumbuhan Sektor Kesehatan
Sektor kesehatan di Indonesia masih memiliki tingkat penetrasi yang rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan ini. Hal ini menciptakan peluang pertumbuhan yang besar, terutama dengan adanya program JKN yang semakin memperluas cakupan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Reformasi dalam undang-undang kesehatan di Indonesia diharapkan akan meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan. Ini termasuk peningkatan dalam kebijakan yang mendukung fasilitas kesehatan swasta serta perbaikan dalam sistem klaim dan pembiayaan kesehatan.
Sektor kesehatan juga berpotensi memperoleh keuntungan dari kenaikan harga layanan dan produk kesehatan. Selain itu, efisiensi operasional dan strategi manajemen yang efektif dapat meningkatkan margin keuntungan bagi perusahaan-perusahaan di sektor ini.
Proyeksi pertumbuhan pendapatan sektor kesehatan Indonesia diperkirakan sebesar 13 persen untuk periode 2024-2026. Dengan valuasi yang menarik pada 15x FY25 EV/EBITDA, sektor ini menawarkan peluang investasi yang menjanjikan. Investor dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan ini melalui pilihan emiten yang solid seperti HEAL, SILO, dan MIKA, yang masing-masing menawarkan keunggulan berbeda berdasarkan posisi pasar dan strategi bisnis mereka.
Sektor kesehatan Indonesia menawarkan prospek yang cerah dengan berbagai peluang pertumbuhan. Dengan penetrasi layanan yang rendah, reformasi kebijakan yang mendukung, dan peluang untuk meningkatkan margin keuntungan, sektor ini menjadi pilihan menarik bagi para investor. Rekomendasi beli untuk HEAL, SILO, dan MIKA mencerminkan keyakinan akan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan. Dengan strategi investasi yang tepat dan pemantauan yang cermat terhadap pergerakan pasar, investor dapat memanfaatkan potensi keuntungan yang ditawarkan oleh sektor kesehatan ini.(*)