Logo
>

Prospek IHSG 2026: Momentum Penguatan Pasar Saham di Tengah Transisi Global

Valbury memproyeksikan IHSG berpeluang mencatatkan pertumbuhan di atas 9 persen pada 2026 dan menembus level tertinggi baru

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Prospek IHSG 2026: Momentum Penguatan Pasar Saham di Tengah Transisi Global
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Valbury Asia Futures menilai tahun 2026 berpotensi menjadi fase penting bagi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, seiring meredanya tekanan global dan dimulainya transisi kebijakan moneter longgar di sejumlah negara maju. Di tengah dinamika tersebut, pasar saham Indonesia dinilai memiliki ruang tumbuh yang menarik dengan dukungan fundamental ekonomi domestik yang relatif solid.

    Valbury memproyeksikan IHSG berpeluang mencatatkan pertumbuhan di atas 9 persen pada 2026 dan menembus level tertinggi baru di kisaran 8.394. Proyeksi ini didorong oleh stabilnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, arus likuiditas global yang berangsur membaik, serta meningkatnya partisipasi investor ritel di pasar modal.

    Direktur Utama Valbury, Nino Limantara, menilai penguatan IHSG tidak terlepas dari perubahan arah kebijakan global. “2026 menjadi periode transisi yang penting, ketika likuiditas mulai kembali dan peluang di pasar saham semakin terbuka,” ujar Nino melalui keterangan tertulis yang diterima KabarBursa.com, Selasa, 16 Desember 2025.

    Menurut dia, setelah tiga tahun berada dalam rezim suku bunga tinggi, sejumlah bank sentral utama seperti Federal Reserve dan Bank of England diperkirakan mulai memangkas suku bunga secara bertahap pada paruh kedua 2026. Kondisi ini berpotensi mendorong aliran dana ke aset berisiko, termasuk saham, dengan pasar negara berkembang seperti Indonesia menjadi salah satu tujuan utama.

    Di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di kisaran 5,1 hingga 5,3 persen pada 2026. Stabilitas makroekonomi, inflasi yang terkendali, serta konsumsi domestik yang tetap terjaga dinilai menjadi fondasi bagi kinerja emiten dan pergerakan IHSG secara keseluruhan. Selain itu, meningkatnya literasi dan akses investasi digital turut memperluas basis investor ritel, yang berkontribusi pada likuiditas pasar saham.

    Valbury juga mencermati bahwa penguatan IHSG akan berjalan seiring dengan dinamika sektor lain. Logam mulia seperti emas diperkirakan tetap atraktif sebagai aset lindung nilai, sementara volatilitas di pasar global masih akan mewarnai pergerakan jangka pendek. Dalam kondisi tersebut, strategi dan manajemen risiko menjadi kunci bagi investor dan trader untuk memanfaatkan peluang.

    Sebagai perusahaan pialang berjangka, Valbury Asia Futures berperan menyediakan akses perdagangan berbagai instrumen keuangan, mulai dari indeks saham global dan domestik, valuta asing, hingga komoditas. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di industri, Valbury berada di bawah pengawasan Bappebti, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bank Indonesia, serta menjadi anggota Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

    Sepanjang 2025, Valbury mencatat pertumbuhan jumlah nasabah baru sebesar 8,6 persen dan lonjakan volume transaksi 38,06 persen secara tahunan. Kinerja tersebut didukung oleh penguatan layanan digital dan fitur trading yang dirancang untuk membantu nasabah mengambil keputusan secara lebih terukur.

    Ke depan, Valbury berkomitmen terus memperkuat edukasi dan teknologi guna mendukung partisipasi investor di pasar saham dan derivatif. “Kami ingin menjadi mitra yang membantu nasabah tumbuh dalam setiap kondisi pasar,” kata Nino.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".