Logo
>

Prospek Saham GoTo: Evaluasi Kinerja-Potensi Investasi 2024

Ditulis oleh Syahrianto
Prospek Saham GoTo: Evaluasi Kinerja-Potensi Investasi 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO, adalah salah satu raksasa teknologi di Indonesia hasil penggabungan dua perusahaan besar, Gojek dan Tokopedia. Untuk mengetahui prospek saham GOTO sebagai aset investasi, simak ulasan berikut ini.

    GOTO merupakan perusahaan berbasis teknologi digital yang berdiri pada tahun 2021. GOTO merupakan perusahaan induk dan penyedia platform digital yang mengintegrasikan on-demand services, e-commerce, dan produk digital, sekaligus layanan teknologi finansial secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas-entitas di dalam perusahaannya.

    GOTO pada dasarnya bukanlah perusahaan pendatang baru, pasalnya perusahaan ini merupakan gabungan dari 2 perusahaan raksasa, yakni Gojek dan Tokopedia. Penamaan ‘GoTo’ sendiri bukanlah hanya sekadar gabungan nama dua perusahaan sebelumnya, melainkan juga memiliki makna gotong royong yang merupakan salah satu karakter khas masyarakat Indonesia.

    Setelah didirikan pada tahun 2021, GOTO pun menjadi perusahaan decacorn pertama di bursa efek Asia Tenggara pada tahun 2022 yang melakukan IPO, yang mana pada saat itu berhasil mencetak nilai penawaran hingga Rp15,8 triliun. Pada saat IPO tersebut, GOTO melepaskan 3,43 persen sahamnya, dengan penawaran harga sebesar Rp338 per lembar saham.

    Pencapaian GOTO pada saat IPO terbilang begitu brilian. Nilai penawaran umumnya yang fantastis membuat IPO GOTO menjadi yang terbesar di Indonesia, menyandang peringkat ketiga di Asia, dan peringkat kelima di dunia pada periode IPO bulan Januari hingga April 2022. Hingga saat ini, nilai kapitalisasi pasar GOTO masih berada di peringkat pertama pada bidang industri terkait.

    Saat ini, ragam layanan yang dihadirkan oleh GOTO masih menjadi favorit di tengah masyarakat. Beberapa layanan GOTO yang terbilang begitu populer di tengah masyarakat seperti layanan pemesanan kendaraan roda empat alias GoCar, GoSend untuk layanan pengiriman barang, Tokopedia sebagai platform jual beli online, hingga Gopay untuk digunakan sebagai dompet digital.

    Kinerja Keuangan GOTO

    Pada bulan April lalu, kinerja keuangan GOTO untuk kuartal I 2024 baru saja dirilis. Berdasarkan kinerja keuangan yang dipublikasikan tersebut, tercatat bahwa GOTO mencatat rugi bersih sebesar Rp861,91 miliar. Besaran rugi bersih yang diperoleh oleh GOTO ini turun sebesar 77,86 persen dari Rp3,86 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

    Adapun penurunan rugi bersih GOTO yang cukup signifikan ini didukung oleh peningkatan pendapatan bersih GOTO. Pada kuartal I 2024, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp4,07 triliun. Nilai pendapatan bersih tersebut mengalami peningkatan sebanyak 22,42 persen dari yang sebelumnya Rp3,33 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

    Selain rugi bersih, beban insentif dan pemasaran produk GOTO juga berhasil mengalami penurunan pada kuartal I 2024 ini. Beban insentif dan pemasaran produk berhasil turun 31 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sedangkan untuk beban kas rutin tetap sendiri mengalami penurunan sebesar 25 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

    Pada kuartal I-2024 ini pula, GOTO mencatatkan pertumbuhan gross transaction value (GTV) sebesar 20 persen menjadi Rp116,5 triliun. Pertumbuhan ini bisa dicapai dengan optimalisasi biaya secara berkelanjutan. Selain itu, GOTO juga berhasil mencatatkan service fee e-commerce senilai Rp110 miliar dari Tokopedia, yang peningkatannya seiring dengan gross merchandise value (GMV) Tokopedia.

    GOTO juga memiliki katalis positif jangka pendek berupa integrasi GoPayLater ke Shop Tokopedia dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, pinjaman GOTO Financial mengalami pertumbuhan yang terbilang pesat. Pertumbuhannya tercatat sebesar 43 persen secara kuartal, sehingga menjadi Rp2,7 triliun pada kuartal I 2024.

    Prospek Saham GOTO

    Berdasarkan laporan keuangan kuartal I 2024 yang telah dirilis, GOTO memiliki prospek untuk mencapai perbaikan kinerja pada tahun 2024 ini. Meskipun GOTO diperkirakan masih akan mencetak rugi dari sisi laba, namun GOTO diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang positif pada tahun 2024 untuk sisi pendapatannya.

    Analis pun menilai bahwa terdapat potensi untuk perbaikan dan pemulihan kinerja dari GOTO melalui beberapa strategi, yang kemudian bisa menjadi sentimen yang positif. Strategi-strategi yang nantinya diaplikasikan akan bisa meningkatkan frekuensi pengguna lama dan kemudian memperluas pasar dengan inovasi produk untuk menjangkau konsumen yang memprioritaskan harga.

    Selain sentimen positif, terdapat juga potensi sentimen negatif yang dikemukakan oleh analis. Adapun sentimen negatif berpotensi muncul dari persaingan ketat dengan beberapa pesaing atau kompetitor, kondisi ekonomi global yang sedang tidak stabil, serta ketidakpastian pasar modal, baik itu pasar modal domestik maupun pasar modal global. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.