KABARBURSA.COM - PT Petrosea Tbk (PTRO) akan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) USD400 juta atau sekitar Rp6 triliun selama periode 2024-2025. Emiten jasa pertambangan lengkap ini merencanakan investasi dalam peralatan pertambangan baru.
Sebagai emiten yang bergerak di bidang kontrak pertambangan, rekayasa, pengadaan & konstruksi, serta layanan minyak dan gas bumi, PTRO berfokus pada pengembangan dan keberlanjutan usaha.
"Pembelian peralatan pertambangan ini bertujuan untuk mendukung proyek-proyek jasa penambangan baru, serta sebagai bagian dari strategi pengembangan bisnis untuk masa depan," ungkap Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto, dalam keterbukaan informasi yang dikutip pada Sabtu, 19 Oktober 2024.
Dalam operasionalnya, tambah Anto, perusahaan tetap berpegang pada lima pilar strategi jangka panjang. Pilar-pilar tersebut meliputi efisiensi operasional dan peningkatan nilai bagi pemangku kepentingan, penciptaan nilai yang lebih baik bagi klien, serta diversifikasi portofolio strategis. Selain itu, ada komitmen untuk meningkatkan kompetensi dan menciptakan keunggulan dalam aspek keselamatan dan kesehatan.
Kinerja Keuangan PTRO
PT Petrosea Tbk (PTRO) mencatatkan kinerja keuangan yang beragam pada kuartal kedua tahun 2024. Pada periode ini, laba bersih perusahaan mencapai Rp 21,7 miliar, mengalami penurunan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 162,5 miliar. Hal ini menghasilkan laba bersih per saham sebesar Rp 21,71.
Pendapatan PTRO pada semester pertama 2024 tercatat sebesar Rp 5,2 triliun, meningkat 26,8 persen dibandingkan dengan Rp 4,1 triliun pada semester pertama tahun 2023. Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (triwulan I 2024), pendapatan ini meningkat 108 persen dari Rp 2,5 triliun. Namun, meskipun pendapatan meningkat, laba kotor hanya tumbuh sebesar 9,3 persen yoy menjadi Rp 667,9 miliar, dengan margin kotor (gross margin) sebesar 12,8 persen.
EBITDA PTRO pada periode ini mencapai Rp 772,9 miliar, meskipun mengalami penurunan 1,6 persen dibandingkan dengan Rp 785,1 miliar pada tahun lalu. Margin EBITDA untuk kuartal ini tercatat sebesar 14,9 persen. Sementara itu, laba bersih menunjukkan penurunan yang drastis, dengan peningkatan sebesar 734,6 persen qoq dari Rp 2,6 miliar pada kuartal sebelumnya, tetapi turun 86,6 persen yoy.
Pada akhir kuartal kedua 2024, PTRO memiliki total aset sebesar Rp 12.079,2 miliar, di mana total ekuitas tercatat sebesar Rp 3.967,0 miliar. Perusahaan memiliki utang jangka pendek sebesar Rp 4.134,3 miliar dan utang jangka panjang sebesar Rp 3.977,9 miliar. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity) berada pada angka 2,04, dan utang terhadap total kapitalisasi (Debt to Total Capital) sebesar 0,67.
Secara keseluruhan, kinerja PT Petrosea Tbk pada kuartal kedua 2024 menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan, meskipun laba bersih mengalami penurunan yang tajam. Tantangan dalam meningkatkan laba kotor dan EBITDA menjadi perhatian bagi manajemen perusahaan ke depannya. Dengan komitmen untuk terus berinvestasi dan melakukan ekspansi, PTRO berupaya meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan di masa yang akan datang.
Pergerakan Harga Saham PTRO
Sementara itu dari lantai bursa, pada hari perdagangan terakhir, Jumat, 16 Oktober 2024, saham PTRO dibuka pada harga Rp 14.600 per lembar. Dalam sesi perdagangan tersebut, harga saham mencapai puncaknya di Rp 14.725, sebelum akhirnya ditutup pada Rp 14.325, yang menunjukkan penurunan sebesar Rp 175 atau setara dengan 1,21 persen dari harga penutupan sebelumnya yang berada di angka Rp 14.500. Meskipun mengalami penurunan, saham PTRO tetap menarik perhatian dengan volume perdagangan yang mencapai 3,04 juta lembar, jauh di bawah rata-rata volume harian sebesar 8,22 juta lembar.
Dari segi valuasi, kapitalisasi pasar PTRO tercatat mencapai Rp 43,9 miliar dengan frekuensi transaksi sebanyak 2.847. Dalam perdagangan tersebut, total pembelian saham mencapai Rp 907,9 juta, sementara total penjualan mencapai Rp 5,2 miliar.
Kinerja harga saham PTRO dalam berbagai periode menunjukkan hasil yang mengesankan. Dalam satu minggu terakhir, harga saham mengalami kenaikan sebesar 1,60 persen. Dalam sebulan, kenaikannya lebih signifikan, mencapai 10,62 persen. Melihat ke arah yang lebih luas, dalam tiga bulan terakhir, saham PTRO melonjak sebesar 65,61 persen. Dalam enam bulan terakhir, peningkatan harga saham ini menjadi lebih menonjol, dengan pertumbuhan mencapai 215,53 persen. Yang paling mencolok, selama satu tahun terakhir, saham PTRO mencatat pertumbuhan yang luar biasa sebesar 326,34 persen.
Dengan tren yang positif ini, PT Petrosea Tbk menunjukkan potensi yang kuat untuk terus menarik minat investor di masa mendatang, meskipun terdapat penurunan harga dalam sesi terakhir. Pertumbuhan yang berkelanjutan dalam kinerja harga saham mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan, terutama dalam konteks ekspansi dan pengembangan bisnisnya. (*)