Logo
>

PTRO Raih Kontrak Seumur Hidup, Berapa Nilainya?

Ditulis oleh Yunila Wati
PTRO Raih Kontrak Seumur Hidup, Berapa Nilainya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Petrosea Tbk (PTRO) baru saja meraih pembaharuan kontrak jasa penambangan senilai Rp17,4 triliun dari PT Pasir Bara Prima (PBP), anak perusahaan PT Singaraja Putra Tbk (SINI). Kontrak baru ini, yang diperbarui pada 3 Juli 2024, akan berlaku sepanjang umur tambang PBP.

    Corporate Secretary PTRO, Anto Broto, menyatakan bahwa perjanjian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kinerja operasional dan keuangan perusahaan.

    “Nilai kontrak sekitar Rp17,4 triliun. Kontrak ini sejalan dengan target jangka panjang kami dan akan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Anto dalam keterbukaan informasi pada Selasa, 13 Agustus 2024.

    Anto juga menegaskan bahwa PBP tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu, meskipun kontrak ini akan memiliki dampak signifikan bagi PTRO.

    Anak usaha SINI, PBP, menargetkan produksi batu bara sebesar 26 juta ton dari 2024 hingga 2032. Dengan asumsi harga batu bara sebesar USD75 per ton, PBP memprediksi pendapatan hingga USD1,95 miliar. SINI juga menunjuk Petrosea sebagai kontraktor tambang untuk mengerjakan pengupasan lapisan sekitar 240 juta bank cubic meter (BCM).

    Kinerja Keuangan PTRO

    PT Petrosea Tbk (PTRO) sedang berada di jalur yang menjanjikan untuk melakukan kebangkitan, meskipun sahamnya sempat mengalami penurunan sebesar 11,5 persen hingga mencapai Rp7.075. Prospek positif terhadap kinerja keuangan perusahaan menjadi katalis utama, yang dipicu oleh perolehan kontrak baru dan dimulainya penjualan batu bara.

    Selain itu, kehadiran pemegang saham baru, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), memberikan angin segar bagi Petrosea. CUAN membawa peluang baru melalui aset tambang yang belum diolah, seperti batu bara, emas, dan silika, yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

    Sucor Sekuritas mencatat bahwa sejak CUAN menjadi pengendali, Petrosea telah berhasil mengamankan kontrak senilai USD1,8 miliar, yang diperkirakan akan mendongkrak pendapatan perusahaan.

    Petrosea juga telah mengakuisisi aset tambang batu bara di Kalimantan Timur dengan cadangan sebesar 50 juta ton. Produksi tambang ini pada tahun 2023 mencapai 300 ribu ton, dan perusahaan berencana meningkatkan produksi hingga 5 juta ton per tahun dalam 3-4 tahun ke depan.

    Ekspansi ini diharapkan dapat memberikan pemasukan tambahan sebesar USD250 juta pada 2028, yang berkontribusi sekitar 22 persen dari total pendapatan.

    Rekomendasi dan Target Harga Saham

    Melihat prospek cerah ini, Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi "buy" untuk saham PTRO dengan target harga Rp10.000. Dalam lima tahun ke depan, PTRO diprediksi akan mengalami lonjakan laba bersih dengan CAGR sebesar 46 persen, tertinggi di antara para pesaingnya.

    “Target harga saham PTRO mencerminkan EV/EBITDA sebesar 6,3 kali dan PER sebesar 22 kali,” tulis Sucor Sekuritas dalam laporan risetnya.

    Sebelumnya, pada 30 Juli 2024, PTRO menandatangani term sheet manajemen kontraktor dan vendor dengan PT Bumi Barito Mineral (BBM). BBM, anak usaha dari Cokal Ltd yang terdaftar di Bursa Efek Australia, memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) untuk coking/metallurgical coal di Kalimantan Tengah.

    Dengan penandatanganan ini, Petrosea akan memberikan dukungan untuk memastikan proses produksi berjalan lancar dan berkelanjutan.

    “Penandatanganan term sheet ini merupakan langkah penting dalam ekspansi bisnis Petrosea ke Kalimantan Tengah, memperkuat keberlanjutan perusahaan di masa mendatang, dan mendiversifikasi basis klien serta basis mineral yang dikelola perusahaan,” ujar Iman Darus Hikhman, Mining and Mine Services Director Petrosea.

    Sudah sejak Juni lalu emiten tambang batu bara PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), melalui anak usahanya PT Kreasi Jaya Persada, menambah kepemilikan sahamnya di perusahaan tambang PT Petrosea Tbk. (PTRO). Pada 7 Juni 2024, Kreasi Jaya Persada membeli sebanyak 75.836.700 saham PTRO.

    Mengutip keterbukaan informasi, harga pembelian saham tersebut adalah Rp2.741 per saham, sehingga total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp207,87 miliar. Sebelum transaksi ini, Kreasi Jaya Persada yang merupakan pengendali PTRO sudah memiliki 342.925.700 saham atau sekitar 34 persen dari total saham PTRO. Setelah transaksi, kepemilikan Kreasi Jaya Persada meningkat menjadi 418.762.400 saham atau sekitar 41,5 persen.

    “Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi. Status kepemilikan saham adalah langsung,” kata Sekretaris Perusahaan CUAN, Robertus Maylando Siahaya, dalam keterbukaan informasi, Selasa, 11 Juni 2024.

    Pada Februari lalu, CUAN yang dimiliki oleh konglomerat Prajogo Pangestu, mengakuisisi PTRO yang sebelumnya dimiliki oleh konglomerat Haji Romo “Robert” Nitiyudo Wachjo melalui Kreasi Jaya Persada. CUAN mengakuisisi 34 persen saham PTRO dari pemegang saham pengendali PTRO, PT Caraka Reksa Optima (CRO) milik Haji Robert, dengan harga pembelian sebesar Rp940 miliar.

    Akuisisi ini menjadikan Prajogo Pangestu sebagai salah satu penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham PTRO, menggantikan posisi Haji Robert. Saat ini, jumlah penerima manfaat akhir dari kepemilikan saham PTRO bertambah menjadi sebelas nama, termasuk Prajogo, Haji Robert, dan “Happy” Hapsoro, pebisnis terkenal di pasar modal dan suami dari Ketua DPR RI Puan Maharani.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79