Logo
>

RATU, NCKL, ASII dan Reksa Dana Jadi Rekomendasi Pekan ini

IHSG sentuh 8.068, IPOT proyeksi tren positif pekan ini dengan saham RATU, NCKL, ASII dan ETF XIPI jadi pilihan.

Ditulis oleh Syahrianto
RATU, NCKL, ASII dan Reksa Dana Jadi Rekomendasi Pekan ini
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjadi sorotan investor setelah menutup pekan lalu dengan rekor all time high di level 8.068. (Foto: KabarBursa/Desty Luthfiani)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menjadi sorotan investor setelah menutup pekan lalu dengan rekor all time high di level 8.068. 

    Tren penguatan ini disebut PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) masih berpeluang berlanjut pada pekan perdagangan 22–26 September 2025. Sejumlah sentimen kunci yang akan menentukan arah pasar antara lain rebalancing indeks FTSE, pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, dan kelanjutan reshuffle kabinet yang memunculkan ekspektasi baru terhadap arah kebijakan ekonomi nasional.

    IHSG selama pekan lalu bergerak di rentang support 7.889 hingga resistance 8.068 sebelum akhirnya ditutup di level 8.015. 

    Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus, menyebutkan bahwa sepanjang pekan lalu investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,4 triliun di pasar reguler. 

    Hanya sektor healthcare yang mengalami penurunan tipis 0,19 persen, sementara sektor industri dan teknologi menjadi motor penggerak utama IHSG masing-masing melesat 11,01 persen dan 10,18 persen.

    "Sejumlah katalis positif yang mendorong IHSG ke level tertingginya," kata Indri dalam ketererangan tertulisnya yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 22 September 2025. 

    Pertama, pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 4,75 persen yang berada di luar ekspektasi pasar. Kebijakan ini dinilai sebagai angin segar bagi saham-saham perbankan yang memiliki bobot besar dalam indeks. Kedua, reshuffle kabinet Presiden Prabowo pada Selasa 16 September yang memutuskan Erick Thohir menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga sekaligus menimbulkan spekulasi siapa penggantinya di Kementerian BUMN. Ketiga, Federal Reserve yang memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya pada 2025 sebesar 25 basis poin ke rentang 4,00 persen–4,25 persen, sesuai ekspektasi pasar, sehingga mendukung penguatan pasar keuangan global.

    “Berdasarkan dengan sentimen yang ada, kami menilai bahwa IHSG berpotensi bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat sepanjang pekan ini dalam rentang support 7.850 hingga resistance 8.150," kata Indri.

    Rebalancing indeks FTSE per 22 September 2025 menjadi salah satu fokus utama IPOT. DSSA resmi masuk kategori Large Cap sementara BDMN keluar dari Mid Cap. Saham KEEN, MIDI, BCAP, MLIA, MLBA, CNMA, CLEO, dan ULTJ masuk ke Micro Cap, sedangkan BEST, TEBE, PSSI, MTMH, KKGI, SMBR, dan UCID keluar dari kategori tersebut. Perubahan komposisi tersebut menurut IPOT berpotensi memicu rotasi sektor dan perubahan bobot portofolio institusi, sehingga menjadi peluang strategis bagi investor ritel untuk mengantisipasi pergerakan baru.

    Indri menegaskan pekan ini pasar juga akan mencermati data ekonomi Amerika Serikat yang beragam. Indeks S\&P Global Manufacturing Flash diproyeksikan turun, Initial Jobless Claims dan Indeks PCE diperkirakan meningkat, Michigan Consumer Sentiment turun, sementara pidato Jerome Powell akan menjadi katalis paling ditunggu karena berpotensi mengindikasikan arah pemangkasan suku bunga lebih lanjut. Semua ini akan mempengaruhi sentimen risk-on dan risk-off investor global, termasuk di Indonesia.

    Di tengah dinamika pasar ini, IPOT merilis rekomendasi saham unggulan pekan ini yang diyakini memiliki peluang breakout. Emiten PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) menjadi pilihan pertama karena ditutup membentuk candlestick marubozu dengan lonjakan volume sehingga berpotensi melanjutkan penguatan. Saham ini sedang menguji level 6.400 dengan target kenaikan 6.850 atau 7,0 persen dan stop loss di bawah 6.175. RATU sedang memperluas portofolio energi di Blok Kasuri Papua Barat dan optimalisasi hak partisipasi di Blok Cepu yang dinilai menjadi katalis pertumbuhan jangka menengah.

    Selain RATU, IPOT juga melihat peluang di PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) yang mengalami akumulasi asing cukup besar dalam sepekan terakhir. NCKL berhasil bertahan di atas garis EMA 20 dengan stochastic oscillator yang menunjukkan potensi penguatan lanjutan. Harga saat ini 1.080 dengan target 1.150 atau 6,5 persen dan stop loss di bawah 1.050.

    IPOT juga merekomendasikan strategi buy on breakout untuk saham PT Astra International Tbk (ASII). Emiten otomotif dan diversifikasi bisnis ini ditutup membentuk candlestick marubozu dan bertahan di area resistance. Jika ASII mampu bertahan di atas level 5.800 maka berpotensi menguat hingga level 6.125 atau 6,1 persen dengan stop loss di bawah 5.650. Saham ini juga tercatat mengalami akumulasi cukup besar selama sepekan terakhir.

    Untuk diversifikasi, IPOT mendorong investor melirik Premier ETF Perfindo i-Grade (XIPI) karena indeks Pefindo i-Grade mencatatkan penguatan paling tinggi dibandingkan indeks lainnya yakni 2,81 persen pada sepekan terakhir. Secara teknikal, indeks ini masih berpotensi melanjutkan penguatan sehingga menjadi alternatif menarik bagi investor yang ingin mengombinasikan saham unggulan dengan instrumen reksa dana saham.

    Indri menambahkan bahwa pekan lalu menjadi periode penting bagi investor dalam mengambil keputusan. “Sepanjang penantian pengumuman arah kebijakan suku bunga, tercatat harga acuan emas dunia mengalami penguatan signifikan dalam sebulan terakhir bahkan mencapai level All Time High-nya," ujar dia.  

    Ia menambahkan, hal tersebut disebabkan oleh para pelaku pasar yang mengantisipasi terjadinya penurunan nilai mata uang dolar jika suku bunga diturunkan dan emas menjadi instrumen yang dirasa paling tepat untuk dipilih.

    Dengan kombinasi sentimen domestik, global, dan perubahan komposisi indeks besar, IPOT memandang pekan ini sebagai momentum penting untuk memanfaatkan peluang breakout pada RATU, NCKL, ASII serta memperkuat portofolio melalui instrumen reksa dana saham XIPI. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.