Logo
>

Rekomendasi Saham Akhir Tahun di Tengah IHSG yang Masih Lesu

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Rekomendasi Saham Akhir Tahun di Tengah IHSG yang Masih Lesu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih belum menunjukkan penguatan menjelang pergantian tahun. Hal ini terbukti ketika IHSG ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 24 Desember 2024.

    Di tengah pergerakan IHSG yang fluktuatif, terdapat sejumlah saham yang dianggap layak dikoleksi menjelang pergantian tahun.

    Pengamat pasar modal Wahyu Tri Laksono, menilai beberapa sektor berpeluang mengalami penguatan di tengah kinerja IHSG yang belum stabil.

    Sektor yang dimaksud adalah properti, kesehatan, dan energi. Menurut dia, ketiga sektor ini terpantau bergerak positif dalam periode Year to Date (YtD).

    "Ini (sektor properti, kesehatan, dan energi) adalah indeks sektoral yang positif secara year to date. Dari ketiganya jika  difilter lagi, saya memilih sektor energi," kata Wahyu kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Kamis, 26 Desember 2024.

    Wahyu kemudian membeberkan alasan dirinya memilih sektor energi. Secara fundamental, dia memastikan sektor energi saat ini hingga jangka menengah dan panjang cukup strategis.

    Hal tersebut diungkapkan Wahyu dengan alasan betapa pentingnya sektor energi bagi ekonomi global. Menurutnya, hal ini sudah dibuktikan ketika dunia dilanda pandemi Covid-19 dan konflik antara Rusia-Ukraina beberapa waktu lalu.

    "Pelemahan rupiah juga justru potensial mendukung sektor ini yang umumnya orientasi ekspor dan mendulang dolar," ungkapnya.

    Wahyu kemudian merinci saham-saham sektor energi yang patut dicermati di akhir tahun. Pilihannya jatuh kepada PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

    "Itu (PGAS, RAJA, PTRO) yang paling bullish YTD  (paling konsisten belum break trend bullish) dari beberapa yg positif YTD," pungkas Wahyu.

    Empat Emiten Energi Sukses Manfaatkan Momentum Window Dressing

    Emiten energi sukses memanfaatkan momentum window dressing hingga pertengahan Desember 2024. Hal ini berkaca dari penguatan indeks LQ45 yang ditopang oleh sektor energi.

    Analyst Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy, mengatakan momentum window dressing akan selalu dikaitkan dengan emiten-emiten bluechip, khususnya pada indeks LQ45.

    “Jika melihat secara garis besar bahwa sepanjang bulan Desember ini, indeks LQ45 berhasil bergerak positif dengan penguatan sebesar +0,5 persen,” kata Abdul kepada Kabarbursa.com, Senin, 16 Desember 2024.

    Abdul melanjutkan, penguatan indeks LQ45 ditopang oleh saham pada sektor energi seperti ADRO, ITMG, PTBA, hingga UNTR. Sementara, saham di sektor perbankan masih stagnan dan cenderung terkoreksi.

    “Jadi, dapat disimpulkan bahwa emiten yang sukses memanfaatkan momentum window dressing ialah emiten di sektor energi,” ujar dia.

    Di sisi lain, Abdul juga memberi penjelasan mengenai kondisi window dressing 2024 dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, pada tahun ini momentum window dressing diselimuti berbagai tantangan.

    “Jika melihat kondisi ekonomi secara global dan domestik, beberapa sentimen negatif menerpa Indonesia di akhir tahun 2024,” kata dia.

    Adapun tantangan yang dimaksud misalnya kenaikan Inflasi di AS (Amerika Serikat) yang memicu The Fed menahan suku bunga, hingga rupiah yang terdepresiasi kembali ke level Rp16.000/USD seperti pada bulan Agustus lalu. Menurut Abdul, hal ini juga turut menjadi rintangan bagi IHSG untuk bersinar di bulan Desember.

    “Sehingga, jika dibandingkan secara apple to apple pada 2023 lalu, Desember 2024 lebih memiliki tantangan untuk adanya window dressing,” pungkas Abdul.

    Indonesia Gandeng Uni Emirat Arab, Fokus Kerja Sama Energi dan Aluminium

    Sebelumnya diberitakan, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bersama Menteri Energi dan Industi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail Mohammed Al Mazrouei membahas terkait kerja sama di bidang sumber daya mineral.

    Kerja sama yang ingin dijalin meliputi produksi LNG dan percepatan pengembangan blok Andaman. Menteri ESDM juga dikabarkan menjalin kerja sama penyediaan gas untuk PLN dan suplai energi terbarukan sebesar 10 GW untuk kawasan industri.

    Selain itu, ESDM dan UEA juga menyepakati kerja sama pengembangan industri alumunium di Indonesia. Dalam hal ini, pihak yang akan menjalin kerja sama adalah Inalum dan EGA.

    “Tadi saya meminta Menteri Suhail agar membuat tim kerja untuk membuat timeline concrete deliverables dalam dua bulan ke depan,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, Minggu, 24 November 2024.

    Sekadar informasi, pertemuan yang membahas kerja sama ini dilakukan berbarengan dengan agenda mendampingi Presiden Prabowo yang melakukan pertemuan bilateral dengan UEA.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.