Logo
>

RI Bangun Industri EV, Pengamat Minta Pendidikan Dibenahi

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
RI Bangun Industri EV, Pengamat Minta Pendidikan Dibenahi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Pengamat Otomotif Yannes Martinus Pasaribu menilai pembangunan pabrik sel baterai electric vehicle (EV) atau mobil listrik harus diimabangi dengan penyiapan sumber daya manusia (SDM) untuk dapat masuk ke dunia industri sekaligus bersiap dalam hal alih teknologi.“

    Penataan ulang sistem pendidikan yang lebih siap untuk masuk ke dunia industri merupakan hal yang krusial bagi kemajuan Indonesia. Kurikulum perlu direvisi agar lebih relevan dengan kebutuhan industri saat ini dan masa depan,” kata Yannes saat dihubungi Kabar Bursa, pada Jumat, 4 Juli 2024 kemarin.

    Perbaikan sistem pendidikan, kata Yannes, meliputi pembaruan materi pelajaran, mengintegrasikan ketrampilan praktis dan memperkenalkan teknologibaru yang lebih fleksibel agar dapat sesuai dengan perkembangan industri yang dinamis.

    Akademisi dari Institut Teknologi Bandung itu juga mendorong agar tenaga pengajar di segala level untuk dapat upgrade kemampuan agar dapat menangani peserta didik dengan baik.

    “Para pengajar perlu diberikan reskilling dan upskilling agar dapat mengajar dengan metode yang efektif dan menginspirasi sebanyak mungkin peserta didik. Mereka juga perlu dibekalidengan pengetahuan dan keterampilan terkini di bidang industri,” ujarnya.

    Menurutnya, pembangunan pabrik sel baterai tidak akan banyak membawa dampak signifikan di masa depan tanpa adanya pembenahan secara menyeluruh di sistem pendidikan. Karena, sumber daya yang menjalankan fasilitas pabrik sel baterai adalah SDM lokal. Sementara industri EV merupakan salah satu industri strategis yang dapat meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di tingkat global.

    “Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia memiliki peluang emas untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alamnya melalui kolaborasi dan pembentukan berbagai strategi partnership untuk membangun pabrik baterai bersama-sama dengan pemain-pemain raksasa dunia dalam membangun pabrik baterainya di Indonesia,” tuturnya.

    Ia menilai, kolaborasi dengan pemain global akan mendorong transfer teknologi dan pengetahuan ke Indonesia. Kolaborasi dengan pemain global, kata dia, bakal mendorong transformasi teknologi dan pengetahuan ke Indonesia.

    “Ini akan memperkuat industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing produk baterai Indonesia di pasar global. Perlu diingat bahwa demand baterai EV akan bergerak dengan percepatan deret ukur kedepannya,” jelasnya.

    Membangun Kemitraan Strategisi

    nstitusi pendidikan dan pemerintah perlu bekerja sama dalam memajukan industri EV di Indonesia.Pemerintah juga diminta mempertimbangkan kepentingan nasional secara menyeluruh, termasuk aspek ekonomi, teknologi, lingkungan dan geopolitik. Selain itu, pemerintah punya peran dalam membangun kemitraan strategis dengan sebanyak mungkin investor yang mau berinvestasi untuk meningkatkan nilai tambah bahan tambang dan mineral yang ada di Indonesia. Sumber daya alam ini, kata Yannes, adalah sesuatu yang mampu mendorong peningkatan ekonomi Indonesia.

    Sementara di sektor pendidikan, sekolah dan universitas juga diharapkan kontribusinya untuk aktif dalam rangka menjalin kerja sama industri yang lebih erat dengan industri. Menurutnya, hal ini dapat dilakukan dengan program magang, kunjungan industri, kuliah tamu dari praktisi industri, pembangunan kurikulum bersama, serta memperluas akses ke pendidikan vokasi.

    “Ini termasuk memperluas akses ke pendidikan vokasi, meningkatkan kualitas pengajaran, dan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan industri. Intinya, sangat diperlukan penataan ulang sistem pendidikan yang lebih siap untuk masuk ke dunia industri, Indonesia dapat menghasilkan SDM yang berkualitas dan siap bersaing di tingkat global untuk membangun kemandiriannya agar tidak sekadar menjadi net consumer country,” jelasnya.

    Ia menilai, Indonesia masih jauh dari siap menyambut kemandirian industri nasional. Meski ada kemajuan, pendidikan di Indonesia dinilai belum siap menyambut kemandirian industri nasional.

    “Kurikulum pendidikan seringkali belum sesuai dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Hal ini menyebabkan lulusan sekolah atau perguruan tinggi kurang memiliki keterampilan yang relevan dengan dunia kerja,” ujarnya.

    Kesiapan mindset pengajar di Indonesia juga disebut belum merata. Menurutnya, banyak pengajar yang belum memiliki kompetensi yang memadai untuk mengajar sesuai dengan tuntutan penumbuhkembangan generasi muda yang siap untuk menjawab berbagai kebijakan politik pemerintah untuk membangun kemandirian di Industri.

    Menurutnya, Indonesia harus menjadi negara industri jika ingin masuk ke level GNP yang tinggi untuk target 2045. Kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri masih perlu ditingkatkan lebih dari sekadar wacana.

    “Hal ini penting untuk memastikan bahwa kurikulum pendidikan relevan dengan kebutuhan industri dan lulusan memiliki keterampilan yang dibutuhkan. Saat ini juga masihbanyak sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia masih memiliki keterbatasan infrastruktur dan teknologi. Hal ini dapat menghambat proses pembelajaran yang efektif dan inovatif. Untuk itu diperlukan alokasi anggaran pendidikan yang sangat serius,” pungkasnya. (Cit/*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.