KABARBURSA.COM - Pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpeluang kembali melemah pada perdagangan Selasa 23 Juli 2024. Ketidakpastian eksternal yang meningkat, terutama terkait pemilihan presiden AS, diperkirakan dapat memperburuk sentimen risiko pasar yang berpotensi melemahkan rupiah.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengungkapkan bahwa mundurnya Joe Biden dari bursa pemilihan presiden AS meningkatkan ketidakpastian, sehingga memperburuk sentimen pasar yang didorong oleh risiko.
“Hal ini, ditambah dengan kekhawatiran bahwa potensi kepresidenan Trump juga dapat menyebabkan lebih banyak konflik dengan China, sehingga membebani mata uang regional,” ujar Ibrahim dalam riset hariannya, Selasa 23 Juli 2024.
Ibrahim menjelaskan bahwa Biden mendukung Wakil Presiden Kamala Harris, yang kini kemungkinan akan berhadapan dengan kandidat terdepan dari Partai Republik, Donald Trump, dalam pemilihan presiden mendatang.
Selain itu, Trump terlihat unggul dalam jajak pendapat dibandingkan Biden dan Harris, menurut data CBS pekan lalu.
Para analis memperkirakan kepresidenan Trump berpotensi menghasilkan inflasi yang lebih tinggi, terutama jika ia melanjutkan kebijakan pembatasan perdagangan yang lebih ketat dan tarif impor yang lebih tinggi terhadap China.
Di sisi lain, sentimen domestik menunjukkan pasar terus memantau nasib APBN 2025 di bawah pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming yang berada dalam dilema. Pasangan tersebut harus merealisasikan janji politik mereka kepada masyarakat.
Ibrahim juga menyebutkan bahwa anggaran terbatas akibat warisan utang yang menggunung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ditambah lagi, belanja yang semakin besar seperti program makan bergizi gratis yang direncanakan tahun depan senilai Rp71 triliun, kenaikan gaji PNS, food estate, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, serta program-program prioritas lainnya yang membutuhkan dana besar.
“Kemudian, sinyal kenaikan gaji bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun depan, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) di dalamnya,” kata Ibrahim.
Ibrahim memproyeksi, pada perdagangan Selasa 23 Juli 2024, mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.210 - Rp16.260 per dolar AS.
Rupiah di pasar spot turun 0,18 persen ke level Rp16.220 per dolar AS pada perdagangan.
Sementara itu, di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,18 persen ke Rp16.228 per dolar AS pada perdagangan.
Ditutup Melemah
Pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 22 Juli 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau.
IHSG ditutup pada level 7.321,97, mengalami kenaikan sebesar 27,48 poin atau 0,38 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di level 7.294,49.
Sebaliknya, nilai tukar rupiah melemah pada penutupan perdagangan pasar spot hari yang sama.
Mengutip data dari RTI, sebanyak 318 saham bergerak naik (zona hijau), sementara 265 saham lainnya mengalami penurunan (zona merah). Sebanyak 212 saham lainnya stagnan.
Jumlah transaksi pada perdagangan sore ini mencapai Rp8,3 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 16 miliar saham.
Beberapa saham yang menjadi top gainers dan mendorong kenaikan IHSG antara lain Delta Dunia Makmur (DOID) yang melonjak 7,4 persen ke level Rp725 per saham, BRI Syariah (BRIS) yang bertambah 4,4 persen ke posisi Rp2.560 per saham, dan Indosat (ISAT) yang menguat 3,9 persen ke level Rp11.950 per saham.
Sebaliknya, saham-saham yang menjadi top losers dan menekan IHSG termasuk Sepeda Bersama Indonesia (BIKE) yang jatuh 9 persen ke posisi Rp650 per saham, Samudera Indonesia (SMDR) yang melemah 4,7 persen ke level Rp362 per saham, dan Industri Jamu dan Farmasi Sidomuncul (SIDO) yang terkoreksi 2,6 persen ke posisi Rp725 per saham.
Di sisi lain, bursa saham di Asia mayoritas mengalami pelemahan. Indeks Shanghai Komposit turun 0,61 persen atau 18 poin ke posisi 2.964,21, indeks Nikkei melemah 1,16 persen atau 464,8 poin ke posisi 39.599, dan indeks Strait Times terkoreksi 0,13 persen atau 2,6 poin ke level 3.444,87. Sementara itu, indeks Hang Seng di Hong Kong mencatatkan penguatan sebesar 1,2 persen atau 218,2 poin ke posisi 17.635,88.
Pergerakan IHSG yang positif pada hari ini menunjukkan adanya optimisme di kalangan investor meski pasar Asia umumnya melemah. Ini juga mencerminkan sentimen positif di pasar domestik yang mampu mengatasi tekanan eksternal. Perkembangan ini penting untuk dicermati oleh para pelaku pasar dan investor dalam merencanakan strategi investasi ke depan.
Nilai Tukar Rupiah Melemah
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot sore ini ditutup melemah.
Mata uang Indonesia ini ditutup pada level Rp16.220 per dolar AS, turun 29 poin atau 0,18 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp16.191 per dolar AS.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.