Logo
>

RUPSLB BEI 2025 Setujui RKAT dan Perubahan AD: Begini Isinya!

RUPSLB menjadi momentum penting bagi perseroan untuk memperkuat arah pengembangan pasar modal nasional pada tahun mendatang

Ditulis oleh Desty Luthfiani
RUPSLB BEI 2025 Setujui RKAT dan Perubahan AD: Begini Isinya!
Tangkapan layar Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman saat konferensi pers RUPSLB secara daring pada Rabu, 29 Oktober 2025

Poin Penting :

KABARBURSA.COM – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Tahun 2025 padahari ini secara daring. Rapat dihadiri oleh 92 pemegang saham atau setara dengan 100 persen dari total pemilik hak suara, dan menghasilkan dua keputusan penting, yakni persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Tahun Buku 2026 serta perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyampaikan bahwa RUPSLB menjadi momentum penting bagi perseroan untuk memperkuat arah pengembangan pasar modal nasional pada tahun mendatang. “RUPSLB ini menegaskan komitmen kami dalam memperkuat ekosistem pasar modal yang inklusif, efisien, dan berdaya saing global,” ujar Iman dalam RUPSLB secara daring pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Menurut Iman, RKAT 2026 disusun dengan mempertimbangkan kondisi makroekonomi global dan domestik, termasuk tren suku bunga, kebijakan ekonomi pemerintahan baru, serta proyeksi pertumbuhan jumlah investor dan perusahaan tercatat. RKAT 2026 juga menjadi bagian dari fase pertama Master Plan BEI 2026–2030 yang berfokus pada peningkatan kesesuaian produk dengan kebutuhan pasar dan demokratisasi akses investasi di Indonesia.

Sepanjang tahun 2025, BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organization (SRO) mencatat berbagai capaian penting dalam memperdalam pasar modal Indonesia. Beberapa inisiatif strategis berhasil diimplementasikan, seperti inaugurasi Perdagangan Karbon Internasional pada 20 Januari 2025 dan peluncuran Kontrak Berjangka Indeks Asing (KBIA) pada 25 Februari 2025. BEI juga meluncurkan SPPA Repo dan Waran Terstruktur (WT) tipe Put pada 10 Maret 2025, diikuti penyesuaian mekanisme Auto Rejection Bawah (ARB) dan Trading Halt pada 8 April 2025.

Inovasi lainnya meliputi perluasan Underlying Saham Waran Terstruktur pada 2 Mei 2025, penyediaan infrastruktur bagi Liquidity Provider Saham pada 8 Mei 2025, serta penambahan Underlying Single Stock Futures (SSF) pada 11 Juli 2025. BEI juga memperbarui sistem diseminasi data investor, termasuk penambahan kode domisili pada 25 Agustus 2025. Puncaknya, BEI bersama SGX Group (Singapore Exchange) meluncurkan Indonesia-Singapore Unsponsored Depository Receipts (Unsponsored DR) Linkage dengan saham-saham blue chip sebagai underlying pada 16 Oktober 2025.

Kinerja pasar modal pun mencatatkan pertumbuhan signifikan. Pada 24 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat di level 8.271,72 atau naik 16,83 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2024 di level 7.079,90. Nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp15.234 triliun, meningkat 23 persen dari Rp12.336 triliun pada akhir 2024. IHSG bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi di level 8.274,37 pada 23 Oktober 2025, sementara kapitalisasi pasar menembus rekor Rp15.559 triliun pada 10 Oktober 2025.

Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) juga meningkat tajam menjadi Rp16,46 triliun atau naik 28 persen dibandingkan Desember 2024 yang tercatat Rp12,85 triliun. Nilai transaksi produk non saham seperti rights, warrant, structured warrant, Kontrak Investasi Kolektif (KIK), dan derivatif mencapai Rp4,48 triliun per 24 Oktober 2025. Setelah peluncuran SPPA Repo, rata-rata volume transaksi surat utang mencapai Rp6 triliun per hari, sementara perdagangan unit karbon mencatat total transaksi Rp27,9 miliar hingga periode yang sama.

Dari sisi supply, terdapat 955 saham perusahaan tercatat hingga 24 Oktober 2025, termasuk 23 saham baru. Dari jumlah tersebut, lima di antaranya merupakan Lighthouse IPO dengan kapitalisasi pasar minimal Rp3 triliun dan free float minimal 15 persen. Total penghimpunan dana dari seluruh efek di BEI sepanjang tahun 2025 mencapai Rp202,6 triliun.

Dari sisi demand, jumlah investor pasar modal terus bertumbuh pesat. Hingga 24 Oktober 2025, tercatat 19,1 juta investor, naik 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 4,2 juta merupakan investor baru yang menandai percepatan literasi keuangan di masyarakat. Jumlah investor saham mencapai 8 juta atau meningkat hampir lima kali lipat sejak 2020. Aktivitas investor ritel juga meningkat dengan rata-rata 222 ribu investor aktif per hari.

Fokus BEI di Tahun 2026

Dalam RKAT 2026, BEI menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) sebesar Rp14,5 triliun dengan 239 hari bursa. BEI juga menargetkan total 555 efek baru, mencakup saham, obligasi, Exchange-Traded Fund (ETF),Dana Investasi Real Estate (DIRE), Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) dan Efek Beragun Aset (EBA). Dari sisi investor, BEI menargetkan penambahan dua juta investor baru sepanjang 2026.

“Fokus kami pada tahun 2026 adalah memperluas basis investor, memperkuat infrastruktur perdagangan, dan memastikan setiap produk pasar modal relevan dengan kebutuhan investor modern,” kata Iman.

Dari sisi keuangan, BEI menargetkan pendapatan tahun 2026 tumbuh 9,54 persen menjadi Rp1,94 triliun dibandingkan RKAT 2025 Revisi sebesar Rp1,77 triliun. Laba bersih diperkirakan naik 18,02 persen menjadi Rp300,81 miliar dari Rp254,9 miliar pada tahun sebelumnya. *Cost to Income Ratio* ditargetkan mencapai 80,5 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata sejak 2015. Total kas dan aset keuangan BEI juga diproyeksikan meningkat 8,62 persen menjadi Rp3,41 triliun, dengan total aset Rp7,49 triliun dan total ekuitas lebih dari Rp6,41 triliun pada akhir tahun 2026.

BEI juga tengah mempersiapkan diri menjadi Penyelenggara Pasar Alternatif (PPA) dengan fungsi sebagai Electronic Trading Platform (ETP) antarpasar. Untuk itu, BEI mengajukan penyesuaian Pasal 3 ayat 3 Anggaran Dasar agar seluruh kegiatan usaha baru yang diatur oleh otoritas lain memiliki dasar hukum yang kuat dengan dukungan persetujuan OJK.

Selain fokus pada pengembangan produk dan infrastruktur, BEI juga menegaskan komitmennya terhadap peningkatan literasi dan inklusi pasar modal. Program edukasi seperti Sekolah Pasar Modal, Virtual Trading Competition powered by IDX Mobile Capital Market Summit & Expo (CMSE) dan Guruku Investor Saham akan terus diperluas ke berbagai daerah.

BEI juga menggandeng OJK dan pemerintah daerah melalui program Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT), serta berkolaborasi dalam kegiatan nasional seperti World Investor Week (WIW)dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Dukungan terhadap Anggota Bursa juga diperkuat lewat penyediaan layanan informasi, sosialisasi daring, one-on-one meeting, serta pelatihan pengembangan sistem kebursaan.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".